Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Sambut Hari Bhakti Adhyaksa ke 63, ini yang Dilakukan Kajari Kabupaten Pekalongan

Sambut Hari Bhakti Adhyaksa ke 63, ini yang Dilakukan Kajari Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: rival al manaf

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Dalam rangka menyambut Hari Bhakti Adhyaksa ke-63 tahun 2023, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pekalongan menggelar bakti sosial tes gula darah dan pap smear gratis di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen.

Pemeriksaan gula darah atau diabetes melitus (DM), dan pap smear untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita ini diikuti oleh ratusan orang. Baksos pemeriksaan kesehatan gratis ini didukung pula oleh BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan.

Kajari Kabupaten Pekalongan Feni Nilasari mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Bhakti Adhyaksa yang ke-63 tahun 2023.

Menurutnya, pemeriksaan kesehatan gratis ini menunjukkan Kejaksaan juga peduli terhadap sesama instansi maupun dengan warga Kajen.

"Untuk pap smear ini untuk menekan kanker leher rahim. Karena kanker serviks juga mengancam nyawa. Kita juga peduli terhadap kawan-kawan wanita di sekeliling kita," kata Kajari Kabupaten Pekalongan Feni Nilasari, Sabtu (16/7/2023).

Feni mengungkapkan, keinginan dari perempuan untuk melakukan cek kanker leher rahim masih rendah.

"Mendengar dari beberapa teman seperti dari Dinas Kesehatan sangat rendah wanita yang memberanikan diri untuk cek kesehatan terutama untuk cek kanker leher rahim ini. Sehingga kami menggelar kegiatan ini," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Mohamad Khoirudin, mengatakan, di Kabupaten Pekalongan angka DM dan kanker leher rahim diindikasikan kejadiannya agak meningkat.

Oleh karena itu, Dinkes berkolaborasi dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Pekalongan mengadakan tes pemeriksaan gula darah dan pap smear.

"Dua penyakit ini di Kabupaten Pekalongan angka kejadiannya cukup tinggi atau menonjol," katanya. 

Disebutkan, faktor penyebab DM bisa karena faktor genetik atau keturunan dan faktor eksternal. Faktor eksternal bisa dilihat dari pola gaya hidup dan pola makannya.

Sekarang ini banyak makan karbohidrat, tapi tidak diimbangi pola hidup yang sehat seperti olahraga dan mengurangi kegemukan. Itu faktor risiko yang secara eksternal bisa menimbulkan DM.

"Penyakit DM bisa terkontrol tapi tidak bisa disembuhkan. Jika pasien itu terkontrol berobat secara rutin, maka gula darahnya tidak akan naik secara signifikan."

"Tapi, jika dia tidak kontrol secara teratur otomatis gula darahnya tidak terkontrol. Ini bisa menyebabkan komplikasi seperti, ke kelainan gagal ginjal dan komplikasi lainnya. Komplikasi ini bisa lebih berbahaya dari DM-nya itu sendiri," ucapnya.

Sedangkan untuk kanker leher rahim bisa akibat pernikahan dini. Sebab, di usia dini sudah melakukan hubungan seksual, maka akan berisiko kena kanker leher rahim karena organ rahimnya belum matang.

Faktor risiko lainnya bisa diakibatkan sering gonta-ganti pasangan.

"Untuk kanker leher rahim juga membahayakan nyawa. Jika, sampai ke fase stadium akhir, bisa menyebabkan kematian."

"Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan deteksi dini. Salah satunya dengan rutin melakukan pemeriksaan pap smear ini," tambahnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved