Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kota Pekalongan

Empat Museum Berkolaborasi Pamerkan Koleksinya di Pameran Mbabar Mustiko

Memperingati Hari Jadi ke-17 Tahun 2023 pada 12 Juli, UPTD Museum Batik Kota Pekalongan menyelenggarakan  pameran bersama Museum

Dok Kominfo
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, didampingi Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, saat membuka pameran 'Mbabar Mustiko', di Museum Batik Pekalongan, Selasa (25/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Memperingati Hari Jadi ke-17 Tahun 2023 pada 12 Juli, UPTD Museum Batik Kota Pekalongan menyelenggarakan  pameran bersama Museum 'Mbabar Mustiko'.

Pelaksanaan pameran berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 25-27 Juli 2023 ini dimeriahkan oleh sejumlah koleksi dari 4 museum lainnya di Indonesia secara bersamaan yakni, dari Museum Ranggawarsito Semarang, Museum Wayang Kekayon Yogyakarta, Museum Sonobudoyo Yogyakarta, dan Tosan Aji Pekalongan.

Pembukaan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, didampingi Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, di Museum Batik Pekalongan, Selasa (25/7/2023).

Wagub Taj Yasin menyampaikan terimakasih kepada jajaran Pemerintah Kota Pekalongan, khususnya UPTD Museum Batik Pekalongan dan sejumlah pihak yang terlibat menyukseskan terselenggaranya kegiatan pameran bersama ini dalam rangka Hari Jadi ke-17 Museum Batik Pekalongan. 

"Ini menarik, karena dari tahun ke tahun, sejumlah kegiatan yang diadakan museum adalah bagaimana mengajak generasi muda dari kalangan pelajar sekolah jenjang TK/PAUD, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi di Kota Pekalongan untuk mengenal dan mengetahui sejumlah koleksi batik, keris, wayang, dan koleksi lainnya," katanya 

Menurutnya, dengan berkolaborasi bersama sejumlah Museum di beberapa wilayah, sangat menarik dan bagus dilakukan untuk meningkatkan animo masyarakat berkunjung ke Museum.

Mengingat, antusiasme masyarakat dalam berkunjung ke Museum saat ini mulai menyurut. Sehingga, diperlukan tambahan inovasi dan kegiatan-kegiatan menarik, salah satunya lewat pameran bersama ini.

"Kalau kita mau memodifikasi, apalagi di Museum Batik Pekalongan ini sudah ada layanan scan barcodenya bagi pengunjung mengetahui seluk beluk atau historis dari sejumlah koleksi kain batik yang ada disini, proses pembatikan, dan sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menyampaikan, bahwa selama ini Museum Batik Pekalongan telah melaksanakan sejumlah kegiatan edukasi kepada generasi muda di Kota Pekalongan dan sekitarnya melalui berbagai lomba membatik yang digelar di tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi sebagai upaya memelihara dan mengajarkan generasi muda untuk mencintai budaya batik.

"Disini anak-anak dan pengunjung bisa praktik secara langsung membuat batik mulai dari membuat pola, menyanting hingga proses pewarnaan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi keberkahan tersendiri bagi Kota Pekalongan."

"Kami sampaikan juga terimakasih kepada Pak Wagub Taj Yasin yang bersedia hadir membuka. Semoga, kita semua bisa tetap melestarikan batik Indonesia," katanya.

Kepala UPTD Museum Batik, Akhmad Asror menjelaskan, Museum Batik Pekalongan berkolaborasi dengan 4 museum lainnya dan mendisplay sejumlah koleksi untuk dipamerkan di kegiatan ini.

"Untuk display koleksi dalam pamerannya sendiri berlangsung selama 1 bulan, tetapi rangkaian pembukaannya selama 3 hari, diawali pagi hari launching pada tanggal 25 Juli, malam harinya sarasehan, dan dimeriahkan juga dengan bazar UMKM dan workshop," katanya.

Asror menyebutkan, adapun 'Mbabar Mustiko' sendiri berasal dari bahasa Jawa, dimana 'Mbabar' berarti memperlihatkan atau melahirkan.

Sementara, mustiko bisa diartikan sebagai pusaka, atau bisa juga kepanjangan dari Museum Batik Pekalongan.

"Sehingga, bermakna ganda yakni yang pertama, kelahiran Museum Batik Pekalongan dan memperlihatkan pusaka-pusaka atau koleksi lainnya (batik, wayang, arca, dan keris) yang ada di beberapa Museum di Indonesia," imbuhnya.

Untuk tiket masuk ke pameran koleksi bersama ini, dipatok dengan tarif sama seperti HTM ke Museum Batik sebesar Rp 5 ribu per orang untuk dewasa dan umum dan Rp 2 ribu per orang untuk anak-anak, dan pelajar, lalu untuk wisatawan dan mancanegara Rp 10 ribu.

"Dengan kegiatan kolaborasi pameran bersama ini, kami ingin sama-sama menjadi garda terdepan pelestari warisan bangsa. Sehingga, bisa memberikan edukasi dan kesejahteraan kepada masyarakat," tambahnya. (Dro)

Baca juga: BREAKING NEWS : Pencuri Gasak Handphone di Mobil Milik Wisatawan Religi Masjid Menara Kudus 

Baca juga: Penjualan Pertamax Turbo Dua SPBU Ini Melonjak Saat Kejurnas KASAL Cup Supertrack Putaran Ketiga

Baca juga: 9 Perlintasan Kereta Api di Mranggen Demak Tidak Memiliki Palang Pintu, Jadi Langganan Laka Kereta

Baca juga: Ciwi-Ciwi Merapat, Lihat Koleksi dari Brand Sneakers Luxus Collection

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved