Berita Regional
Kenalan Lewat Facebook, Remaja 15 Tahun Dijual Jadi Pekerja Dengan Upah Tak Layak
Remaja 15 tahun menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) oleh pelaku yang dikenalnya lewat Facebook.
TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Remaja 15 tahun menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) oleh pelaku yang dikenalnya lewat Facebook.
Korban berinisial A (15), warga Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tersebut dijadikan pekerja dengan upah yang tak layak hanya Rp 600 ribu per bulan.
Bahkan, korban langsung terjerat utang Rp 3 juta disaat awal bekerja
Baca juga: Antisipasi TPPO Penerbangan Umrah Perdana dari Bandara Ahmad Yani, Imigrasi Semarang Lakukan Ini
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo mengatakan, sebelum diberangkatkan korban lebih dulu dibuatkan identitas palsu di wilayah Karawang.
"Betul, dia (korban) kenal di facebook. Janjian ketemu di Karawang," katanya ditemui di Mapolresta Bandung, Soreang, pada Jumat (28/7/2023).
Kusworo menduga, alasan korban tersebut dibuatkan identitas palsu, lantaran korban masih di bawah umur.
"Jadi prosesnya adalah anak ini berangkat ke Karawang terlebih dahulu, bertemu dengan orang yang di kenalnya di Facebook, dibuatkan KTP Palsu, kemudian berangkat ke Bangka Belitung, anak ini masih di bawah umur ya," terangnya.
Selain itu, korban juga di iming-imingi pekerjaan yang layak dan upah yang tinggi.
Namun, selama satu pekan di Bangka Belitung, korban hanya dipekerjakan sebagai pencari ikan dan dibebankan utang sebesar Rp 3 juta.
"Korban ini dijanjikan pekerjaan yang layak di sana dengan upah yang tinggi, namun ternyata hanya diberikan upah Rp 600.000 dan janji pekerjaan yang layak pun tak kunjung datang," ujar Kusworo.
Meski korban mengaku tak mendapatkan ancaman dari orang yang memberangkatkannya tapi dia (korban) tak berani pulang atau melarikan diri, lantaran dijerat utang.
"Dengan jeratan utang, si anak belum diperbolehkan pulang sampai dengan penghasilannya digunakan untuk membayar utang kembali," terang dia.
Baca juga: Tangan Pria Warga Nunukan Ini Diborgol Sepulang Ibadah Haji, Ternyata DPO Kasus TPPO
Kusworo mengungkapkan, pihaknya tidak mengamankan tersangka yang memberangkatkan korban, lantaran TKP pembuatan KTP palsu tersebut ada di wilayah hukum Kepolisian Karawang.
"Sehingga satreskrim Polresta Bandung, Polsek Ibun, berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Karawang. Jika nantinya korban akan melanjutkan pelaporan dengan TPPO nya," katanya.
"Sementara karena TKP nya bukan di Kabupaten Bandung, sehingga kami tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait. Kami menyarankan kepada korban seandainya akan meneruskan pelaporannya akan ditindaklanjuti oleh Polres Karawang," pungkasnya. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.
| Kasus Mahasiswa Hanyut Terjadi Lagi, 2 Mahasiswa Polindra Hilang Saat Rafting Tanpa Izin Kampus |
|
|---|
| Alasan Licik Bripda Waldi: Curi Emas dan Mobil Dosen Erni Untuk Membuat Seolah Perampokan |
|
|---|
| Estafet Penculikan 1.806 Km: Kisah Bilqis, Balita Makassar Dijual Rp 80 Juta ke Suku Anak Dalam |
|
|---|
| Setelah Lakukan Pembunuhan, Bripda Waldi Sempat Kembali ke Rumah Dosen EY untuk Cek Kondisi Korban |
|
|---|
| Drama Mahar Cek Rp3 Miliar kakek Tarman: Awalnya Dikira Palsu, Kini Ngaku Hilang di Kamar Pengantin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ilustrasi-pencabulan_20180425_103923.jpg)