Berita Tegal
Kunjungi Trasa Tegal, Ganjar Ajak Masyarakat Terapkan Ekonomi Sirkular
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak masyarakat menerapkan ekonomi sirkular. Langkah ini dinilai penting agar tidak ada sumber daya yang terbuang
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat menerapkan ekonomi sirkular atau ekonomi berdaur dengan memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang.
Hal ini disampaikan Ganjar, saat hadir di acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa), Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu.
Sistem kerja ekonomi sirkular ini, dijelaskan Ganjar adalah meminimalisir penggunaan sumber daya, sampah, emisi, dan energi yang terbuang dengan menutup daur atau siklus produksi hingga konsumsi untuk memperpanjang umur pakai produk.
Caranya dengan menginovasi desain produknya, memelihara, menggunakannya kembali, remanufaktur, mendaur ulang ke produk semula (recycling) ataupun mendaur ulang menjadi produk lain (upcycling).
Sehingga dengan ini diharapkan bisa menjaga keberlanjutan dan kelestarian sumber daya alam, lingkungan hidup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Ganjar, momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup adalah saat yang tepat bagi warga Jawa Tengah untuk bangkit dari keterpurukan masalah sampah plastik yang tak berkesudahan.
Baca juga: Bupati Tegal Umi Azizah: Pendidikan Lingkungan Bentuk Perilaku Anak Disiplin Kelola Sampah
Baca juga: Yayasan Rukun Paparkan Konsep Sekolah Minim Sampah di Depan Para Kepsek se-Kabupaten Tegal
Baca juga: Warga Sokoduwet Pekalongan Belajar Olah Sampah Organik dan Anorganik
Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat, yakni solutions to plastic pollution atau solusi untuk polusi plastik.
Ganjar menjelaskan produksi sampah di Jawa Tengah sendiri mencapai 6,3 juta ton per tahun.
Meski demikian, pihaknya optimis bisa meminimalisir sampah bantuan aktivis penggiat lingkungan di Jawa Tengah.
“Aktivis-aktivis inilah yang akan membantu mengedukasi masyarakat, terjun langsung dalam pengelolaan sampah agar memiliki nilai tambah dan nilai ekonomis,” kata Ganjar, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Rabu (9/8/2023).
Melalui peringatan Hari Lingkungan Hidup ini, diharapkan masyarakat semakin peduli dengan pengelolaan sampah.
Ganjar juga mengajak masyarakat untuk tidak membawa keluar sampah organik dari lingkungan rumahnya, sebab sampah tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Sedangkan sampah anorganik dapat dijual atau diubah menjadi benda lain yang memiliki nilai ekonomi.
“Beberapa daerah sudah menerapkan aplikasi pengelolaan sampah. Hal ini yang perlu kita dorong sehingga menjadi kekuatan yang efektif untuk menyelesaikan masalah sampah ini,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengungkapkan, jika salah satu komunitas peduli lingkungan di Kabupaten Tegal telah mengembangkan aplikasi pengelolaan sampah Weskini atau warung edukasi sampah kekinian, besutan CEO PT Weskini Lestari Indonesia, Trias Setiaji.
Peringati Haornas, Pemkot Tegal Beri Reward untuk Atlet dan Pelatih Berprestasi |
![]() |
---|
236 Baduta Stunting Jadi Perhatian Pemkot Tegal |
![]() |
---|
Dapur Makan Bergizi Gratis Margadana 2 Tegal Beroperasi, Sasar 14 Sekolah dan 3.796 Siswa |
![]() |
---|
Bupati Tegal Ischak Ajak Warga Jaga Kondusifitas Wilayah |
![]() |
---|
Pemkab Tegal Gelar Doa Bersama dan Deklarasi Damai, Ada 5 Poin yang Dibacakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.