Warga Desa Ruwit Demak Kesulitan Air Bersih, Sumber Air Jadi Asin Terpaksa Digunakan

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Warga Desa Ruwit, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak membutuhkan air bersih, lantaran air yang bersumber dari sungai terdekat berubah menjadi asin.

Diketahui bahwa warga Desa Ruwit, Kecamatan Wedung, kebanyakan menggunakan air sungai setempat sebagai sumber air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Warga Desa Ruwit, Wisma Eviayana mengatakan bahwa air sungai berubah menjadi asin sekiranya satu bulan setengah.

"Asinnya sudah lama, pertama tidak terlalu asin tapi sekarang asin sekali, sungai ini dekat wedung ikut aliran yang menuju laut, kalau asin sudah lama sekiranya satu bulan," kaya Wisma kepada Tribunjateng, Selasa (22/8/2023).

Dia menyampaikan bahwa warga setempat banyak menggantung sumber air dari sungai.

"Tidak ada sumber air lagi selain sungai, pernah ada sumur bur tapi tidak ada airnya jadi mati," ucapnya.

Dengan keadaan air tawar yang berubah menjadi asin kata Wisma, harus terpaksa menggunakan air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, namun ketika digunakan keperluan anaknya, dirinya memilih untuk membeli air bersih diluar.

"Terpaksa pakai air ini, tapi kalau anak kecil pakai air beli diluar karena kasian kalau badannya jadi gatel," jelasnya.

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih lanjut kata dia, harus membeli pergalongnya Rp 3500 sampai Rp 4000.

"Kalau buat anak kecil saja jadi sedikit, masak juga menggunakan air galon, pergalon kalau besar Rp 4500 kalau galon kecil Rp 3500," tuturnya.

Ia hanya bisa berharap adanya bantuan air bersih dari pemerintah.

"Harapannya jangan terlalu lama seperti ini, semoga dapet bantuan karena setiap tahun air asin," ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan, Warga Desa Ruwit, Sholekan menjelaskan bahwa warga setempat untuk mendapatkan air bersih harus membeli

"Kalau makan minum beli pergalonnya Rp 3500 - 4000," kata Sholekan.

Dia menjelaskan bahwa Pasimas yang digunakan warga pun juga berubah menjadi asin.

"Kurang lebih satu bulan setengah, Pasimas sumbernya dari sungai," ungkapnya.

Meskipun ais kata dia, warga tetap memilih untuk menggunakan air dari pasimas ataupun sungai.

"Enggak bisa tapi yah terpaksa.Airnya asin, masyarakar bayar meski asin. Ini untuk mandi dan cuci," ungkapnya.

Sholekan menambahkan bahwa sudah lama warga menggunakan air yang bersumber dari sungai.

Setiap musim kemarau lanjut kata dia, air sungai berubah menjadi asin.

"Warga sudah lama pakai air, kalau pas kemarau biasanya asin, nungguin hujan biar enggak asin," jelasnya.

Senanda dengan hal itu, Istikomah warga Desa Ruwit, menjelaskan bahwa warga tidak memilik sumber air selain sungai

"Memang saluran air cuma disitu tidak ada sumber lain.Setiap hari, untuk cuci, keperluan sehari hari.Kalau tidak asin yah menggunakan air sungai, tapi kalau ais yah beli," kata Istikomah.

Dengan keadaan ini kata dia, hanya bisa berharap adanya bantuan air bersih yang merata untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari warga Desa Ruwit, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak.

"Kemarin ada bantuan, rebutan tidak ambil, sama tidak kebagian.Harapannya dikasih air bersih bisa merasakan semuanya.Ini buat nyuci saja, kalau masak harus beli," ungkapnya. (Ito)

Baca juga: Akhir Cerita Eksekusi Lahan di Banyumas, Objek Sengketa Dibeli Lagi Rp 5,25 M, Janji 7 Bulan Lunas

Baca juga: Hari Terakhir Asean Economic Ministers Semarang, Polisi Kerahkan Jihandak dan K9

Baca juga: Kemunculan Spanduk Kampanye Bacaleg di Area Militer Mako Brigif Kabupaten Tegal

Baca juga: Habib Jakfar Ingatkan Menjaga Sholat dan Birrul Walidain