Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Puluhan Penghuni Indekos di Pati Ikut Tes HIV, 1 Orang Perempuan Positif Sifilis

Satpol PP Kabupaten Pati merazia sejumlah rumah indekos, Kamis (30/11/2023). 

TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal
Penghuni kos-kosan di Pati dites HIV/AIDS dalam razia yang digelar Satpol PP bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Kamis (30/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Satpol PP Kabupaten Pati merazia sejumlah rumah indekos, Kamis (30/11/2023). 

Dalam kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati juga turut serta untuk melakukan tes HIV Aids kepada penghuni indekos.

Hasil razia, ditemukan lima pasangan bukan suami-istri alias kumpul kebo.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia 2023 di Tegal, IDI Ingatkan Warga untuk Perilaku Seksual yang Sehat 

Satu orang perempuan teridentifikasi positif penyakit kelamin raja singa (sifilis).

Plh Kasi Penindakan Satpol PP Pati, Yuningtyas Kartikawati, mengatakan bahwa terdapat empat kos-kosan yang jadi sasaran razia kali ini.

Empat kos tersebut tersebar di wilayah Kecamatan Pati Kota.

"Terjaring lima pasangan bukan suami-istri (Pasutri). Tadi juga dilakukan tes HIV/AIDS pasa 25 orang," kata dia.

Tujuan razia ini, lanjut dia, ialah melacak orang-orang yang terindikasi HIV/AIDS. Sebab angka HIV/AIDS di Pati cukup tinggi.

Ketua Tim Kerja Program HIV DKK Pati Ninik Trisnawati menambahkan, dari puluhan penghuni kos yang dites rapid HIV/AIDS, seluruhnya nonreaktif. 

Namun demikian, perlu dilakukan dua tes susulan lagi untuk memastikan.

"Sebetulnya kami tidak spesifik melakukan penjaringan di tempat kos. Tempat-tempat yang disinyalir terdapat potensi penularan HIV kami screening. Kami pilah mana yang positif dan mana yang negatif," papar dia.

Dia menyebut, dalam penjaringan tahun lalu terdapat sekira 290 orang yang dinyatakan positif HIV/AIDS.

Hasil itu didapat dari aksi screening jemput bola dan pemeriksaan di klinik.

Baca juga: Seminar Hari AIDS Sedunia 2023 di Tegal, IDI Ingatkan Warga Perilaku Seksual yang Sehat 

"Kami melakukan kegiatan ini selama setahun penuh. Tidak hanya di kos-kosan, melainkan juga tempat lain, antara lain kafe karaoke. Pokoknya di semua tempat yang kami sinyalir (ada penyebaran HIV)," tandas dia.

Ninik mengatakan, jika menemukan penderita penyakit menular, pihaknya siap mengobati agar hidupnya lebih sehat.

Selain itu juga agar penularan penyakit menular seksual bisa dicegah. (mzk)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved