Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Krisis Timur Tengah

Tesla dan Volvo Berhenti Produksi Imbas Konflik di Laut Merah

Podusen mobil Tesla dan Volvo sementara menghentikan produksinya imbas konflik di Laut Merah. Serangan oleh kelompok Houthi Yaman

Tribunnews/Jeprima
Tesla Model S P100D melalui importir umum mereka di Tanah Air, Prestige Image Motorcars saat memamerkan Model S P100D pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2017). Mobil jenis ini dibandrol dengan Harga Rp4,4 miliar. 

TRIBUNJATENG.COM -- Podusen mobil Tesla dan Volvo sementara menghentikan produksinya imbas konflik di Laut Merah. Serangan oleh kelompok Houthi Yaman di jalur pelayaran terpenting di dunia tersebut berdampak pada produsen di Eropa. 

Tak terkecuali perusahaan otomotif ternama Tesla dan Volvo yang menangguhkan beberapa produksi di Eropa karena kekurangan komponen.

Dikutip dari Reuters pada Sabtu (13/1/2024), tarif pengiriman peti kemas melonjak lebih tinggi pada minggu ini.

Penyebabnya karena meningkatnya kekhawatiran bahwa kapal-kapal yang membawa pakaian hingga telepon genggam dan aki mobil harus menghindari Terusan Suez, rute tercepat antara Asia dan Eropa. 

Pada Kamis (11/1/2024) malam, Tesla mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan menangguhkan sebagian besar produksi mobil di pabriknya di dekat Berlin mulai 29 Januari hingga 11 Februari 2024.

Alasannya karena kurangnya komponen setelah banyak kapal dialihkan ke ujung selatan Afrika.

"Konflik bersenjata di Laut Merah dan pergeseran rute transportasi antara Eropa dan Asia melalui Tanjung Harapan berdampak pada produksi di Gruenheide," terang pernyataan Tesla

"Waktu transportasi yang jauh lebih lama mengganggu rantai pasokan barang," imbuhnya. 

Namun tidak disebutkan komponen apa yang tertunda saat tiba di pabrik, tempat mereka merakit kendaraan listrik untuk dijual di Eropa. 

Sementara Volvo Car, menyatakan akan menghentikan produksi di pabriknya di Ghent di Belgia selama tiga hari pada minggu depan karena keterlambatan pengiriman gearbox.

Beberapa operator kapal tanker telah berhenti melintasi Laut Merah setelah serangan udara Amerika dan Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman, seiring dengan meluasnya konflik regional yang berasal dari perang Israel di Jalur Gaza. 

Konflik regional itu menghambat perdagangan di jalur maritim penting lainnya. Dikutip dari AFP pada Sabtu (13/1), AS kembali melancarkan serangannya terhadap sasaran kelompok Houthi Yaman di hari Sabtu ini.

Hal itu diungkapkan oleh Komando Pusat AS, setelah Houthi yang didukung Iran memperingatkan akan adanya serangan lebih lanjut terhadap kapal-kapal di Laut Merah

Meski demikian, serangan terbaru terhadap situs radar Houthi ini dikhawatirkan dapat menyebabkan konflik semakin meluas. 

Namun, Inggris, Amerika Serikat dan delapan sekutunya menyatakan serangan yang dilakukan pada hari Jumat bertujuan untuk meredakan ketegangan. (albertus/kps)

Baca juga: Prakiraan Cuaca Demak Besok, Minggu,15 Januari 2024 Akan Hujan di Wakyu Malam Dinihari

Baca juga: DPC Garteks Tegal Raya Gelar Family Gathering, Tuntut Kontrak Kerja Min 1 Tahun, Tak Ada PHK Sepihak

Baca juga: Pak Bhabin di Jepara Punya Tugas Khusus Jelang Pemilu 2024, Begini Pesan Kapolres

Baca juga: Kala Warga Swedia Panic Buying setelah Militer Nyatakan Siap Perang, Perang Sama Siapa?

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved