Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Kue Nastar Bikinan Napi Lapas Pati Banjir Peminat, Pesanan Masuk Sampai Ribuan Toples

Kue nastar bikinan para narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Pati kebanjiran pesanan pada Ramadan 1445 H ini.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal
Para warga binaan Lapas Kelas II B Pati memproduksi kue kering lebaran, Selasa (19/3/2024) 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Kue nastar bikinan para narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Pati kebanjiran pesanan pada Ramadan 1445 H ini.


Tiga tahun belakangan, setiap Ramadan, para warga binaan Lapas Pati memang selalu memproduksi kue-kue kering untuk lebaran idulfitri.


Ada 15 warga binaan yang memproduksi kue lebaran di Ruang Kegiatan Tata Boga Lapas Pati. Tak hanya nastar, mereka juga membuat kue pastel.


Para napi punya tugas masing-masing. Ada yang membuat adonan nastar dan pastel. Ada pula yang memasukkan isian selai dalam adonan nastar serta isian abon dalam adonan pastel. Kemudian ada juga yang bertugas memasak adonan di tungku oven.


Ada pula warga binaan yang bertugas melakukan pengemasan kue dalam toples bening yang diberi label "Pas_ti SAE Cake & Bakery".


Dalam bahasa Jawa pasti sae artinya "pasti bagus" atau "pasti berkualitas".


Pasti SAE juga merupakan singkatan dari "Lapas Pati Sarana Asimilasi dan Edukasi".


Kasi Pembinaan Narapidana, Anakdidik, dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja) Lapas Pati, Eko Budihartanto, mengatakan bahwa produksi kue kering ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian.


"Ada 15 napi yang memproduksi kue lebaran, membuat nastar dan pastel. Semua sudah kami berikan pelatihan dan mendapat sertifikat keterampilan tata boga," kata Eko, Selasa (19/3/2024).


Menjelang hari raya Idulfitri, pihaknya menerima pesanan dari luar, baik instansi, perusahaan, maupun masyarakat umum.


Per 18 Maret 2024, sudah ada pesanan masuk sebanyak 1.850 toples. 


Dalam sehari, para warga binaan bisa produksi lebih dari 100 toples kue lebaran.


"Baru-baru ini kami juga dapat pesanan 300 toples dari BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) di Bogor," ucap dia.


Tiap toples kue nastar dibanderol harga Rp 29 ribu. 


Dari hasil penjualan, para napi juga mendapat manfaat berupa pembagian premi. Proporsinya untuk premi sebesar 50 persen, 10 persen untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), 20 persen untuk alat produksi, dan 20 persen untuk modal bahan baku.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved