Kasus DBD Meningkat, Stok Darah PMI Pati Menipis
Menjelang lebaran idulfitri 144 H, seiring peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD), stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Menjelang lebaran idulfitri 144 H, seiring peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD), stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati menipis.
Kebutuhan suplai darah untuk pasien DBD meningkat. Sementara, di sisi lain, kegiatan donor darah berkurang selama bulan puasa.
"Kebutuhan darah begitu melonjak sangat tinggi. Sementara, karena bulan puasa kami belum bisa menjadwalkan donor di luar, khususnya untuk yang muslim," kata Humas Unit Donor Darah PMI Pati, Safaati, Sabtu (6/4/2024).
Menurut dia, kebutuhan darah saat ini didominasi pasien DBD. Sebab mereka memang membutuhkan asupan trombosit.
"Kebutuhan trombosit sangat meningkat. Itu harus darah baru, tidak bisa darah simpanan lama. Memang harus darah baru yang diproses menjadi komponen trombosit untuk pasien DBD," ucap dia.
Menurut Safaati, belakangan ini rata-rata kebutuhan darah per hari mencapai 60 kantong/ampul.
Sementara, per hari ini, stok darah di PMI Pati sangat minim. Golongan darah A hanya tersedia 8 kantong, B 11 kantong, O 5 kantong, dan AB hanya 3 kantong.
"Kalau bulan puasa, apalagi menjelang hari raya, biasanya stok darah selalu kekurangan. Karena 90 persen kegiatan donor di luar tidak dilaksanakan," kata dia.
Safaati berharap masyarakat bisa datang ke kantor PMI Pati untuk mendonorkan darah demi membantu pasien yang membutuhkan.
"Kepada pendonor sukarela, kami ucapkan terima kasih. Semoga berkesinambungan menjadi relawan donor darah tiap dua bulan sekali. Kemudian untuk masyarakat yang sudah memenuhi syarat donor, marilah menjadi pendonor sukarela dan membantu sesama," imbau dia.
Untuk diketahui, angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pati memang melonjak jelang Lebaran Idulfitri 2024.
Hingga Rabu (3/4/2024) lalu, kasus suspek DBD di Bumi Mina Tani mencapai 1.298 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati Aviani Tritanti Venusia menyebut, jumlah tersebut berpotensi terus naik.
Sehari sebelumnya, angka kasus suspek DBD di Pati mencapai 1.227.
”Yang muncul trennya mixed (campur), ada DBD dan tipes. Sedangkan yang terkonfirmasi positif ada 194 kasus. Itu yang benar-benar (terkonfirmasi) DBD," ucap Aviani dalam acara diskusi kelompok terfokus bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati di Panggung Terbuka Suara Pati, Rabu (3/4/2024).
BREAKING NEWS: Kecelakaan di Pati, Pemotor CB Tewas Tabrak Pembatas Jalan |
![]() |
---|
Kecewa Fraksi Gerindra Tak Jadi Copot Irianto dari Pansus, AMPB Surati Dewan Kehormatan DPRD Pati |
![]() |
---|
Musim Hujan Datang Lebih Awal, Warga Pati Diminta Waspada Banjir dan Tanggul Jebol |
![]() |
---|
Gara-gara Postingan TikTok dan Chat WA, Botok Pentolan AMPB Laporkan Yayak Gundul ke Polresta Pati |
![]() |
---|
"Pemkab Pati Sarang Korupsi Kolusi Nepotisme" Tulisan Protes MPB untuk Gerindra dan Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.