Berita Kudus
Festival Sewu Kupat hingga Tradisi Bulusan Meriahkan Syawalan di Kudus, Ini Lokasinya
Setidaknya ada empat sampai lima kegiatan syawalan yang bakal memeriahkan Lebaran kupat di Kota Kretek tahun ini, berikut lokasinya.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Disbudpar Kabupaten Kudus mencatat, setidaknya ada empat sampai lima kegiatan syawalan yang bakal memeriahkan Lebaran kupat di Kota Kretek tahun ini.
Mulai dari festival sewu kupat, tradisi bulusan, kirab kupatan, hingga syawalan yang diisi dengan lomban praon.
Tradisi bulusan digelar di Punden Mbah Dudo Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo dimulai pukul 07.00.
Baca juga: Pemkab Kudus Sediakan Fasilitas Bus Untuk Antar Pemudik Kembali Ke Perantauan
Baca juga: Pemkab Kudus Sediakan Bus Gratis Untuk Antar Pemudik Kembali ke Perantauan
Biasanya, tradisi ini diisi dengan kirab gunungan kupat, jajanan pasar, hasil bumi, miniatur bulus, hingga miniatur punden.
Syawalan di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo bakal dimeriahkan dengan kegiatan lomban praon.
Berlokasi di tempat wisata Mbalong Sangkal Putung.
Yaitu rangkaian tradisi Lebaran kupat mulai dari kirab ketupat keliling desa, doa bersama di makam leluhur Desa Kesambi, lomban praon atau perahu, hingga berebut gunungan ketupat.
Di Desa Colo, Kecamatan Dawe bakal dimeriahkan dengan festival sewu kupat.
Tradisi ini sudah vakum beberapa tahun terakhir, tahun ini kembali dihidupkan dengan rangkaian kegiatan yang cukup padat.
Mulai dari doa bersama di makam Sunan Muria, kirab gunungan ketupat, pentas seni budaya, ritual pemotongan ketupat, hingga berebut gunungan ketupat.
Selain kegiatan itu, kirab kupatan di Sendang Jodo Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Bae dan kegiatan di Pasar Sarwono Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan turut memeriahkan kegiatan syawalan atau Lebaran kupat di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Samani Intakoris Makin Mantap Maju di Pilbup Kudus 2024, Sudah Ajukan Pengunduran Diri Sebagai PNS
Baca juga: Pembangunan Kolam Retensi Pengendali Banjir di Kudus Mulai Dikebut, Diharapkan Selesai Akhir 2024
Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Mutrikah mengatakan, sinergitas pemerintah daerah dengan pegiat tradisi budaya tetap terjalin baik.
Disbudpar mendukung beberapa kebutuhan sarana dan prasarana penunjang kegiatan syawalan di Desa Hadipolo, Kesambi, dan Desa Purworejo.
Sementara festival sewu kupat di Desa Colo bakal dianggarkan pada tahun anggaran berikutnya.
"Kami tetap support dan dukung penuh festival sewu kupat di Colo."
"Hanya saja belum ada anggarannya karena baru diadakan lagi setelah vakum beberapa tahun," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (16/4/2024).

Mutrikah menegaskan, Pemkab Kudus saat ini belum bisa membantu pendanaan semua kegiatan yang ada di desa-desa wisata.
Namun, dukungan penuh bakal diberikan semaksimal mungkin dalam rangka membangun seni budaya dan kemajuan sektor wisata di Kabupaten Kudus.
"Tradisi kupatan di Colo tahun ini belum ada anggaran."
"Biasanya full biaya dari kami."
"Karena ada semangat dari masyarakat untuk menghidupkan kembali tradisi, kami akan anggarkan tahun-tahun depan," ujarnya.
Pihaknya bakal mengecek langsung terkait kesiapan pelaksanaan tradisi budaya syawalan yang berlangsung serentak esok hari.
Dalam rangka memastikan bahwa kegiatan Lebaran kupat di Kabupaten Kudus berjalan dengan meriah dan lancar.
Baca juga: H+5 Lebaran, Pemudik di Kudus Mulai Padati Jalur Surabaya Jakarta Semarang
Baca juga: Kisah Saidah Pengusaha Mukena Bordir Al Muna asal Kudus, Kini Produknya Telah Dikenal di Jawa Tengah
Bangkitkan Perekonomian dan Sektor Wisata
Mutrikah menjelaskan, pelestarian tradisi budaya syawalan tidak hanya tanggungjawab pemerintah daerah, juga masyarakat umum, pelaku usaha, pelaku kesenian, hingga pelaku wisata.
Upaya pelestarian tradisi budaya harus dilakukan setiap tahunnya agar tidak punah.
Di dalamnya mengandung nilai-nilai pendidikan yang bisa diajarkan kepada generasi penerus, misalnya tentang upaya menghargai kearifan lokal.
Dia menegaskan, pelestarian seni budaya harus diupayakan hingga menyasar kelompok kesenian dan masyarakat tententu.
Disbudpar Kabupaten Kudus berupaya memberikan fasilitasi secara bertahap agar bisa mengakomodir kebutuhan-kebutuhan saat pelaksanaan di lapangan.
"Ada satu nilai kebersamaan dan kolaborasi ketika sebuah tradisi budaya dilestarikan dengan baik."
"Kami berharap nantinya diangkat jadi produk wisata, sehingga produk budaya yang dijalankan bermanfaat," tuturnya.

Mutrikah optimistis pelaksanaan tradisi syawalan bisa menarik kunjungan wisatawan di Kabupaten Kudus.
Memberikan dampak multiplier effect terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, kesejahteraan masyarakat, hingga kemajuan pariwisata.
Sehinggga tradisi budaya yang digelar memiliki makna bagi masyarakat, termasuk upaya mengembangkan wisata di Kota Kretek.
"Pesan kami bahwa kebudayaan seperti tradisi syawalan di masyarakat tidak asing lagi."
"Dibentuk dengan nilai-nilai adat istiadat yang tidak menyimpang dengan norma-norma keagamaan."
"Sehingga dalam pelaksanaannya harus memperhatikan etika."
"Masyarakat Kudus terkenal dengan masyarakat yang agamis, sehingga pelaksanaan tradisi budaya harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat dan kebudayaan yang sudah ada," jelas Mutrikah. (*)
Baca juga: Ubun-ubun Istri Disayat Gunakan Kapak, Suami Emosi Usai Buka Ponsel, Dua Anaknya Nangis Histeris
Baca juga: Ginda Ferachtriawan dan Rudi Indarto Ambil Formulir, Siap Tarung Bareng PDIP di Pilkada Solo 2024
Baca juga: Masayu Anastasia Siap Nikah Lagi, Sudah Kenalkan Calon Suami Pengganti Lembu ke Anak, Siapakah Dia?
Baca juga: Jumlah Wisatawan Kota Semarang Ranking Pertama se-Jateng Saat Libur Lebaran, Kota Lama Jadi Favorit
tribunjateng.com
tribun jateng
Kudus
Disbudpar Kabupaten Kudus
Lebaran Kupat
Syawalan di Kudus
Festival Sewu Kupat
tradisi Bulusan
lomban praon
Pemkab Kudus
Desa Wisata Kudus
Mutrikah
Merawat Tradisi Anyam Daun Nanas Menjadi Tas di Kudus: Kisah Suparti Menembus Batas Negara |
![]() |
---|
Ranperda Produk Halal di Kudus Akomodir Tim Pemantauan dan Pengawasan |
![]() |
---|
Waspada Crossing Mematikan Barito Putera! Pelatih Persiku Kudus Tekankan Disiplin Lini Belakang |
![]() |
---|
Rencana Aksi Keselamatan Jadi Fokus Pembahasan Pansus II DPRD Kudus |
![]() |
---|
Public Hearing Pansus I DPRD Kudus: BUMDes Jadi Pilar Kemandirian Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.