Berita Kudus
Program Kampus Mengajar Jajaki SDN 3 Klaling Kudus, Sasar 99 Pelajar
Program Kampus Mengajar bagian dari penerapan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Program Kampus Mengajar bagian dari penerapan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menyasar sekolah-sekolah di pelosok daerah.
Di Kabupaten Kudus, program kampus mengajar menjajaki beberapa sekolah dasar hingga sekolah menengah. Di antaranya Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Klaling, Kecamatan Jekulo yang saat ini memiliki 99 siswa aktif.
Beberapa mahasiswa diterjunkan untuk menjalankan program kampus belajar dalam kurun waktu yang ditentukan di SDN 3 Klaling.
Mereka bertugas membantu tenaga pendidik yang sudah ada dalam rangka melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar yang inovatif, serta menjalankan program kerja sekolah yang belum berjalan optimal.
Kepala SDN 3 Klaling, Dinna Amriyati mengatakan, kondisi di sekolahnya saat ini mengalami kendala SDM tenaga pendidik yang sudah beranjak umur. Sehingga mengalami problem dalam penerapan kurikulum merdeka.
Faktor tenaga pendidik yang tidak muda lagi mempengaruhi tingkat kreativitas dalam dunia belajar dan mengajar.
Sehingga, kehadiran mahasiswa melalui program kampus mengajar menjadi angin segar bagi SDN 3 Klaling dalam memberikan pendidikan berkualitas kepada pelajar. Saat ini ada 99 pelajar aktif mengikuti pembelajaran bersama tenaga pendidik dibantu mahasiswa.
Dinna menyebut, penerapan kurikulum merdeka di SDN 3 Klaling baru dimulai pada tahun ajaran 2021/2022 menyasar dua kelas, yaitu kelas 1 dan 4. Dilanjutkan kelas 2 dan 5 pada tahun ajaran 2022/2023, namun baru terealisasi pada tahun ajaran 2023/2024. Menyisakan dua kelas lagi yaitu kelas 3 dan 6 akan diterapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2024/2025.
Sebagai kepala sekolah, dia menegaskan bahwa tenaga pendidik di SDN 3 Klaling membutuhkan waktu untuk beralih dari kurikulum 13 menuju kurikulum merdeka.
Tenaga pendidik harus belajar kembali dengan skema pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum merdeka, sementara pengadaan buku panduan hanya bisa dilakukan secara berkala.
Pihaknya sudah menerjunkan tenaga pendidik di SDN 3 Klaling mengikuti kegiatan uji kompetensi guru, di antaranya pembekalan digitalisasi guna mendukung era pembelajaran berbasis digital.
"Semua perlu persiapan, tidak bisa begitu saja langsung diterapkan karena semuanya belum siap, terutama SDM. Upaya sudah dilakukan seperti mengikuti seminar, pelatihan, dan diskusi-diskusi untuk percepatan penerapan kurikulum merdeka," terangnya, Rabu (19/6/2024).
Sebagai kepala sekolah sekaligus tenaga pendidik, Dinna Amriyati tidak menampik bahwa output dari penerapan kurikulum merdeka cukup signifikan berdampak positif terhadap perkembangan anak.
Pihaknya sangat terbuka dengan program kampus mengajar yang menyasar sekolah dasar dan menengah.
Kehadiran mahasiswa membawa semangat baru bagi keberlangsungan pendidikan di SDN 3 Klaling. Antara sekolah dan mahasiswa sama-sama saling membutuhkan terfasilitasi melalui program kampus mengajar.
Sosok Abdul Hakam Direktur RSUD Kudus, Gagas Terobosan Ekstrak Daun Pegagan Tangani TBC Remaja |
![]() |
---|
Dispertan Kudus Serukan Semua RPH Taati Regulasi |
![]() |
---|
Mulai 1 Agustus 2025, RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Buka Poliklinik Sore |
![]() |
---|
DPRD Kudus Terima Aduan Dugaan Praktik Penyembelihan Hewan Tak Syar'i, Sidak Perusahaan Pemotongan |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Lelang Barang Bekas, Laku Rp 312 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.