Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Ratusan Warga Berebut Enam Gunungan Hasil Bumi Ajang Kirab Budaya Desa Karangrowo Kudus

Pemerintah Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus kembali menyelenggarakan kirab budaya dan buka luwur Makam Mbah Buyut Sipah

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
saiful ma'sum
Warga berebut gunungan hasil bumi dalam pelaksanaan kirab budaya dan buka luwur Makam Mbah Buyut Sipah/Raden Ronggo Joyo di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus , Sabtu (3/8/2024). 

Peran Mbah Buyut Sipah Bagi Desa Karangrowo

Pengurus Makam Mbah Buyut Sipah/Raden Ronggo Joyo, Kusdi menuturkan, Mbah Buyut Sipah konon merupakan perintis utama lahirnya Desa Karangrowo hasil menyulap rawa-rawa menjadi perkampungan. 

Sebutan Mbah Buyut Sipah hanya sebatas perumpamaan atau penamaan saja di kalangan masyarakat Desa Karangrowo.

Mbah Buyut Sipah merupakan sepasang suami istri, bernama Ki Ageng Darmowinoto dan istrinya Raden Ayu Tirto Kusumo.

Keduanya konon merupakan cucu dari tokoh-tokoh yang tidak sembarangan. Raden Ayu Tirto Kusumo diyakini sebagai cucu Sultan Hanyokrowati pemimpin kedua Mataram Islam. Sedangkan Ki Ageng Darmowinoto diyakini sebagai cucu dari Adipati Pekalongan.

Ki Ageng Darmowinoto dan istrinya Raden Ayu Tirto Kusumo dipercaya sebagai pembabat Desa Karangrowo pada abad ke-17. Keduanya konon dikenal sebagai salah satu perajurit Mataram. 

Ketika terjadi komflik Mataram dengan Kerajaan Demak, Ki Ageng Darmowinoto dan istrinya diutus untuk membantu menyelesaikan perselisihan di wilayah Kudus, kemudian menetap di daerah rawa-rawa yang kini menjadi Desa Karangrowo.

Setelah menetap di Karangrowo, keduanya memiliki putri bernama Raden Ayu Riasih, kemudian menikah dengan Raden Ronggojoyo. 

Ki Ageng Darmowinoto dan istrinya berguru mengaji dan menjadi murid Sunan Kudus. 

Hasil dari mengaji dengan Sunan Kudus sebagai bekal membangun dakwah Islam di Karangrowo dan sekitarnya. 

Masyarakat Karangrowo meyakini bahwa sebagian besar warga Karangrowo merupakan keturunan dari Mbah Buyut Sipah.

Guna mengenang jasa Ki Ageng Darmowinoto dan istrinya Raden Ayu Tirto Kusumo, masyarakat Karangrowo mengadakan khoul setiap tahunnya.

Pada mulanya, khoul dilakukan dengan sederhana, hanya sebatas pembacaan tahlil dan doa di kompleks pemakaman. 

Peringatan khoul Mbah Buyut Sipah mulai dikonsep lebih meriah sejak 2000. Selanjutnya dimeriahkan dengan pelaksanaan kirab budaya sejak 2018 lalu. 

"Sesuai temanya, kirab budaya menampilkan ragam budaya yang dimiliki masyarakat Karangrowo. Di antaranya seni barongan, bela diri pencak silat, dan beragam kesenian dan kebudayaan lain. Juga dikenalkan makanan khas Karangrowo yaitu Semur Kutuk, sekaligus mempromosikan Desa Karangrowo sebagai desa wisata," tutur Kusdi. (Sam)

Baca juga: Sandi Harian Hamster Kombat Hari Ini Minggu 4 Agustus 2024 SCRYPT, Klaim Sekarang Juga!

Baca juga: Hasil Akhir Skor 1-0 Persis Solo Raih Juara Ketiga Piala Presiden 2024 Usai Kalahkan Persija Jakarta

Baca juga: Jelang Lomba Hari Kemerdekaan, Ini Doa Agar Menang Lomba

Baca juga: PSIS Semarang Berpesta Gol: Hancurkan Persekat Tegal 5-0 di Laga Uji Coba

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved