Pilkada 2024
Jelang Tengah Malam, PPP Gabung PAN Daftarkan Paslon Budiyono-Novi ke KPU Pati
Kamis (29/8/2024) malam jelang penutupan masa pendaftaran, PPP tiba-tiba muncul membentuk poros koalisi ketiga bersama Partai Amanat Nasional (PAN).
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuat manuver cukup mengejutkan dalam tahapan pencalonan pada Pilkada Kabupaten Pati 2024.
PPP ikut dalam barisan pendukung pasangan calon (paslon) Sudewo-Chandra saat melakukan pendaftaran di Kantor KPU Kabupaten Pati, Rabu (28/8/2024) pagi.
Namun pada Kamis (29/8/2024) malam jelang penutupan masa pendaftaran, PPP tiba-tiba muncul membentuk poros koalisi ketiga bersama Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca juga: Diantar Mantan Bupati Pati, Paslon Wahyu-Suharyono Daftar ke KPU
Baca juga: Waspada Warga Pati dan Sekitarnya! Sesar Naik Pati Berpotensi Picu Gempa Hingga M 6,5
PPP bersama PAN mengusung pasangan Budiyono dan Novi Eko Yulianto sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Pati.
Mereka menjadi pendaftar ketiga di KPU Kabupaten Pati setelah paslon Sudewo-Chandra dan Wahyu-Suharyono.
Budiyono merupakan Wakil Bupati Pati Periode 2012-2017.
Adapun Novi Eko Yulianto merupakan pengusaha sekaligus Kepala Desa Jakenan, Kecamatan Jakenan, Pati.
Paslon Budiyono-Novi tiba di Kantor KPU Kabupaten Pati sekira pukul 21.30.
Adapun proses pendaftaran berakhir sekira pukul 22.30.
Dalam konferensi pers seusai pendaftaran, Budiyono menegaskan bahwa pihaknya mengusung visi untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang meliputi semua aspek.
"Pelayanan harus ditingkatkan menjadi lebih bagus dan bermanfaat."
"Kami juga akan meningkatkan kualitas SDM sebagai modal majunya suatu wilayah," ucap dia.
Budiyono menambahkan, pihaknya maju sebagai calon Bupati Pati atas doa dan restu dari para sesepuh dan kiai yang mengamanatkan tugas ini kepadanya.
"Untuk itulah kepada segenap rekan-rekan santri, perhelatan ini merupakan momentum yang menjadi panggung untuk menjadi lebih bermanfaat," tegas dia kepada Tribunjateng.com, Kamis (29/8/2024).
Baca juga: Komplotan Penadah Kendaraan Bodong di Pati dan Jepara Itu Bernama Lengek Squad
Baca juga: Geger! Jalan di Pati Ambles 65 Meter, Warga Kira Gempa, Ternyata Ini Penyebabnya
Sementara, Novi Eko Yulianto menambahkan bahwa pihaknya juga bertekad mengawal program Pemerintah Pusat supaya bisa terealisasi sampai tingkat bawah dan bisa dirasakan seluruh elemen masyarakat Pati.
Ketua Tim Pemenangan Budiyono-Novi, Muslihan menjelaskan alasan mengapa PPP pada akhirnya mengusung calon sendiri meski sempat ikut dalam barisan pendukung paslon Sudewo-Chandra.
"Politik adalah dinamis."
"Putusan MK yang jadi keputusan final adalah angin segar bagi kami untuk bisa ikut kontestasi."
"Kebetulan di Pati, PPP sudah memiliki perolehan suara mencukupi, sehingga siang hari DPP PPP memutuskan, PPP harus berdiri mencalonkan Bupati dan Wakil Bupati," papar dia.
Menurut Muslihan, hal ini menjadi bagian dari upaya membangun demokrasi yang sehat.
Pihaknya hadir mengusung calon Bupati-Wakil Bupati bukan semata-mata untuk bersaing dengan paslon lain, melainkan menghidupkan demokrasi dan menciptakan pemimpin Pati yang lebih baik.
"Sebelumnya kami ikut (rombongan Sudewo) karena dari keputusan KPU, ada tiga parpol yang masuk daftar Silon (Sistem Informasi Pencalonan) sebagai pengusung."
"Sedangkan PPP hanya pendukung."
"Sekali lagi politik itu dinamis, yang terpenting kami dalam memutuskan suatu hal tidak melanggar konstitusi."
"Kami putuskan PPP tidak hanya sebagai pendukung, melainkan pengusung," tegas dia.
Baca juga: Ini Harapan Pj Bupati Kepada 50 Anggota DPRD Pati yang Baru Dilantik
Baca juga: Komplotan Penadah Kendaraan Bodong di Pati dan Jepara Itu Bernama Lengek Squad
Muslihan melanjutkan, pemilihan sosok Budiyono sebagai calon Bupati Pati yang mereka usung telah melalui proses kajian dan diskusi intens.
"Budiyono juga jauh-jauh hari mendaftar ke PPP, tapi munculnya beliau tidak lepas dari komunikasi berbagai pihak, terutama arahan para ulama dan kiai, kemudian para santri."
"Kami mengusung Bupati atau Wakil Bupati harus (dari kalangan) santri."
"Itu komitmen kami dari awal," ucap dia.
Pihaknya pun membuktikan komitmen tersebut dengan mengusung Budiyono.
Menurut Muslihan, Budiyono merupakan satu-satunya "santri tulen" di antara kontestan yang ada.
"Bersama Novi Eko Yulianto, paslon ini menjadi kolaborasi santri dan tokoh nasionalis untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Pati," ucap dia.
Penerapan UU Pesantren akan menjadi perhatian serius paslon ini.
Sebab menurut Muslihan, dengan adanya UU Pesantren, meski di Pati sudah ada Perda Pesantren, tapi belum terealisasi karena belum ada Peraturan Bupati (Perbup) yang mendukungnya.
"Di sinilah kalau paslon ini terpilih, kami akan perjuangkan amanat UU Pesantren."
"Dengan adanya Perda, Bupati wajib segera menerbitkan Perbup tentang aplikasi dari Perda Pesantren."
"Itu salah satu komitmen awal kami."
"Selain itu bidang infrastruktur, sosial, pendidikan, kesehatan, dan semuanya, juga akan kami perhatikan," tandas dia. (*)
Baca juga: Berkas Pendaftaran Ditolak KPU Kendal, Dico Ganinduto-Ali Nurudin Ajukan Gugatan Sengketa
Baca juga: PENAMPAKAN Uang Kertas Pecahan 3.0 Gambar Elang Jawa, Warganet: Duit Indonesia Baru Gaess
Baca juga: SOSOK Gus Hans, Bacawagub Pendamping Risma, Pilgub Jatim 2018 Jadi Jubir Khofifah-Emil
Baca juga: BREAKING NEWS, Berkas Pendaftaran Dico Ganinduto-Ali Nurudin Dikembalikan KPU Kendal
Komisi II DPR RI Soroti Kredibilitas dan Integritas Komisioner KPUD di 21 Daerah yang Harus PSU |
![]() |
---|
Bawaslu Jepara Berikan Empat Catatan Evaluasi kepada KPU Terkait Pelaksanaan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Penghematan Anggaran, KPU Karanganyar Bakal Serahkan Sisa Dana Hibah Pilkada 2024 di Kisaran 3,5 M |
![]() |
---|
Penetapan Pemenang Pilkada Jateng 2024: 32 Daerah Tuntas, 3 Daerah & Hasil Pilgub Tunggu Putusan MK |
![]() |
---|
Sah, Ischak-Kholid Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tegal Terpilih 2024-2029 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.