Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Harga Jagung Anjlok Buat Petani di Blora Merana, DP4 Buka Suara

Petani jagung di Blora mengeluh lantaran saat masa panen tiba harga malah anjlok. Harga jagung di Blora, saat ini untuk jagung

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TribunJateng.com/M Iqbal Shukri
Petani jagung asal Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Temok, saat panen jagung di lahannya, Rabu (4/9/2024). 


Hal itu seperti yang dialami oleh Temok (71), petani di Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.


Di bawah terik panas matahari, Temok memanen jagung seorang diri. 


Meskipun usianya yang sudah tidak muda lagi, dia menggunakan tenaganya untuk memanen jagung dari lahannya, lalu memasukkan jagung ke dalam karung.


Di sela-sela panen, Temok menceritakan, alasan dirinya panen jagung seorang diri lantaran istrinya sedang sakit.


"Istri sedang sakit batuk, pilek, jadi panen sendiri," katanya, kepada Tribunjateng, saat ditemui di lahan jagungnya.


Sementara itu, terkait harga jagung yang tengah anjlok, Temok mengatakan bahwa anjloknya harga jagung telah terjadi sejak 2 pekan lalu.


"Harga anjlok mas, sampun 2 minggu an (sudah sejak 2 Minggu)," katanya.


Lebih lanjut, Temok mengatakan harga jual jagung saat ini di bawah Rp 5.000 per kilogram.


"Harga jagung kering itu Rp 4.500 per kilogram. Jagung basah Rp 3.700 per kilogram, murah banget ini mas," ujarnya.


Padahal, kata Temok, harga jagung basah sempat di harga Rp 4.300 per kilogram. Namun, Temok, mengaku heran ketika dirinya panen jagung, harga jual jagung malah anjlok.


"Jagung kering sempat Rp5.000 per kilogram, tapi sekarang hanya Rp 4.500 per kilogram," terangnya.


Menurut Temok, harga jagung yang anjlok itu membuat petani merugi.


"Ya rugilah, pupuknya saja sudah mahal. Ditambah ambil airnya untuk menyirami jagung itu aja saya ambilnya jauh," keluhnya.


Temok menyebut harga jagung anjlok tidak hanya tahun ini saja terjadi. Namun setiap tahun selalu mengalami hal yang sama.


"Tiap tahun pasti saat panen harga jagung turun, tapi tahun ini lebih parah turunnya, tahun dulu-dulu nggak terlalu anjlok," jelasnya.


Temok berharap harga jual jagung bisa naik lagi, agar petani bahagia saat panen. 


"Harapannya ya naik harga jagung, agar nutup biaya operasionalnya," paparnya.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved