Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Orang Tua Korban Penculikan di Purwokerto Minta Proses Hukum Tetap Berlanjut untuk Pembelajaran

Balita perempuan bernama Damica usia 3 tahun 4 bulan ini viral karena diduga menjadi korban penculikan, Jumat (13/9/2024) pagi. 

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
Istimewa
Foto seorang balita perempuan bernama Damica yang diduga menjadi korban penculikan. Balita tersebut hilang saat diajak main oleh neneknya di Taman Kota Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jumat (13/9/2024) pagi.  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Balita perempuan bernama Damica usia 3 tahun 4 bulan ini viral karena diduga menjadi korban penculikan, Jumat (13/9/2024) pagi. 


Hingga akhirnya korban dapat ditemukan dan kembali pada orangtua di hari itu juga, Jumat (13/9/2024) sore. 


Sempat beredar kabar bila pelaku atau wanita yang membawa korban adalah masih saudara. 


Namun dari pihak keluarga memastikan bahwa pelaku tidak ada hubungan saudara sama sekali dengan korban.


"Kita pastikan tidak ada hubungan saudara.


Ketika di taman Kober diajak sama nenek main pukul 08.00 WIB, ketemu dengan pelaku dan main bersama dengan anak pelaku.


Anak saya sempat main sama anak pelaku," ujar Ayah dari korban, M. Arizi Febriansyah kepada Tribunbanyumas.com, Senin (16/9/2024). 


Setelah ikut dengan pelaku dengan dalih menemui neneknya, pelaku menyembunyikan korban ke rumahnya.


Sesampainya di rumah pelaku, korban bertemu dengan suami pelaku.


Suami dari pelaku tahu bahwa ada anak orang lain yang masuk. 


Akan tetapi pihak orangtua korban mempertanyakan kenapa tidak langsung dikembalikan atau dilaporkan.


"Kenapa tidak langsung dikembalilan.


Tapi tidak ada inisiatif mengembalikan. 

 

Justru gelang milik anak saya tidak ada, padahal itu gelang kondisinya sudah di hansaplas agar tidak mudah jatuh, tapi pas ditemukan gelangnya gak ada," ungkap bu Damica, yaitu Isnaeni Yuni Kuntari (28). 


Isnaeni menceritakan menurut penuturan dari tetangga si pelaku, korban, yaitu anaknya sempat dibawa keluar lagi dan diputer-puter.


Bahkan ada tetangga yang melihat main di jembatan hingga akhirnya divideokan.


"Ada yang liat kemudian difoto di jembatan," katanya.


Akhirnya ternyata kakak dari si pelaku ini membawa korban menemui orangtua korban.


"Akhirya tadi malem suami dari pelaku datang bersama pihaknya membawa gelang dan meminta damai.


Saya tidak kenal mereka, kalau itu saudara sendiri ngapain kita viralin.


Intinya kalau saya proses hukum tetap," terangnya.


Pihak dari suami pelaku memberikan penjelasan bahwasanya istrinya itu mengalami gangguan jiwa beberapa tahun lalu.


"Tapi kita minta ada rekam medisnya atau tidak apakah gangguan jiwa benar atau tidak.


Saya ingin pelaku dia klarifikasi," terangnya. 


Pihak keluarga menginginkan agar proses hukum tetap berlanjut, agar menjadi pembelajaran pula bagi semua pihak. 


Sebelumnya sempat diberitakan balita tersebut hilang saat diajak main oleh neneknya di Taman Kota Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jumat (13/9/2024) pagi. 


Kasus menghilangnya putri kesayangannya tersebut bermula sekitar pukul 09.00 WIB.


Putrinya dibawa oleh neneknya pergi bermain ke taman kota Kober. 


"Utinya itu mau beli empek-empek, pas ditinggal beli neneknya sempat liat-liat anaknya masih ada. 


Karena uangnya Rp100 ribuan tidak ada kembalian kemudian menukar ke warung. Pas di warung juga liat masih ada," terangnya. 


Namun, setelah selesai menukar dan membayar makanan, neneknya terkejut karena cucu perempuannya sudah tidak ada di lokasi terakhir. 


"Kata penjual empek-empek dia itu dibawa sama ibu-ibu gendut pakai baju pink kerudung abu-abu.


Sempet disuruh nunggu utinya di sini (tempat penjual empek-empek) katanya tetep mau nusilin utinya ke pasar," imbuhnya.


Sementara itu Kapolsek Purwokerto Barat, AKP Mugiono saat ini masih dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. 


Sedangkan motifnya, menurut Kapolsek masih dilakukan pendalaman. 


"Terduga pelaku itu sudah dibawa ke Polresta Banyumas, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.


Itu yang nangani dari unit PPA Satreakrim, karena korbannya dibawah umur," terangnya. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved