Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pati

Kemeriahan Tradisi Meron 2024 di Sukolilo, Peringati Maulid Nabi Muhammad

Upacara tradisi Meron di Desa/Kecamatan Sukolilo berlangsung meriah, Selasa (17/9/2024).

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal 
Arak-arakan gunungan dalam Upacara Meron di Desa/Kecamatan Sukolilo, Pati, Selasa (17/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Upacara tradisi Meron di Desa/Kecamatan Sukolilo berlangsung meriah, Selasa (17/9/2024).

Tradisi yang hidup sejak abad ke-17 itu terus dilestarikan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw. 

Upacara Meron dilakukan masyarakat Sukolilo setiap tanggal 13 Rabiulawal tahun Hijriyah.

Sekretaris Panitia Meron, Triyono, mengatakan bahwa tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dilestarikan secara turun temurun di Desa Sukolilo sejak ratusan tahun lalu.

"Meron ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, tahun 1628," kata Triyono.

Menurut dia, Meron merupakan akronim dari "mempere keraton" atau mirip keraton. Sebab, tradisi ini diduga terkait dengan Sekaten yang digelar oleh Keraton Surakarta. 

Tradisi Meron telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam laman resmi WBTb Kemdikbud, disebutkan bahwa Meron terkait erat dengan keberadaan gunungan. 

Gunungan ini terbuat dari beberapa jenis makanan berbahan beras ketan yang disusun tiga tingkatan seperti gunung. 

Makanan tersebut antara lain cucur, once, dan ampyang.

Upacara Meron diawali dengan arak-arakan 13 gunungan yang dibawa warga menuju halaman Masjid Baitul Yaqin, Desa Sukolilo

Ribuan warga berdesak-desakan di jalan untuk menyaksikan arak-arakan gunungan Meron yang punya replika ayam jago di tiap puncaknya. 

”Jumlah gunungan ada 13, dari kepala desa dan perangkat desa. Dibuat sejak tiga bulan sebelumnya. Di atas tiap gunungan ada mahkota. Kepala desa mahkota gunungannya ayam berwarna putih, dua modinnya berupa kakbah. Kemudian perangkat desa lainnya ayam hitam,” terang Triyono. 

Dia menjelaskan, gunungan Meron merupakan simbol ketahan panganan dan kemakmuran. 

Hal ini mengandung harapan agar masyarakat Kecamatan Sukolilo mendapat limpahan kesejahteraan dari Tuhan.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved