Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

IT Telkom Purwokerto

Dosen dan Mahasiswa IT Telkom Purwokerto Cegah Kekerasan Seksual Program Pengabdian Masyarakat

Merebaknya kasus kekerasan seksual di Indonesia membuat sejumlah dosen dan mahasiswa dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Kegiatan Pengabdian Masyarakat dosen dan mahasiswa IT Telkom Purwokerto tentang sosialisasi pencegahan kekerasan seksual 

TRIBUNJATENG.COM - Merebaknya kasus kekerasan seksual di Indonesia membuat sejumlah dosen dan mahasiswa dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto melakukan pengabdian masyarakat terkait pendidikan anatomi dan fisiologi tubuh sejak dini di Desa Muntang Kecamatan Purbalingga. 

Kelompok dosen yang terdiri dari Adanti Wido Paramadini, S.T., M.Eng, Dasril Aldo, S.Kom., M.Kom dan Yanuas Ikhsan Pamuji,S.Pd., M.Sn, tampak berhasil menarik animo Masyarakat melalui sosialisasi yang dilakukan pada hari Minggu 1 September 2024. Hal tersebut tidak luput dari bantuan aktivis literasi setempat, Roro Hendarti yang merupakan pendiri dari taman baca “Limbah Pustaka”.

“Sesuai dengan arahan dosen ITTP, sasaran dari pengabdian masyarakat adalah orang tua dan anak-anak usia 5-13 tahun. Maka dari itu kami mengundang orang tua agar mampu memberikan edukasi yang tepat untuk anak-anak agar bisa menjaga diri,” jelas Roro.

Kegiatan pengmas dilakukan dalam bentuk penyuluhan terkait dengan bagian-bagian tubuh anak yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. Dosen serta mahasiswa melakukan demo terkait pendidikan seksual yang disampaikan melalui media lagu sehingga lebih mudah dipahami oleh anak.

Menggabungkan 3 jenis keilmuan yakni kesehatan, informatika dan kesenian, kegiatan pengabdian yang merupakan hasil pendanaan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek akan dikelompokkan menjadi beberapa tahapan yaitu pengenalan, pembentukan sistem edukasi melalui story book dan AR serta evaluasi kegiatan pengmas. 

“Nantinya akan ada tahapan berikutnya dari sosialisasi ini. Kami juga akan mengeluarkan sebuah buku cerita yang berkaitan dengan pendidikan seksual untuk anak. Buku tersebut akan diintegrasikan dengan teknologi Augmented Reality (AR) sehingga orang tua dan anak-anak bisa dengan mudah memahami konsep dari pendidikan seksual sejak dini,” pungkas Adanti. 
Kegiatan pengmas diperkirakan selesai pada bulan Oktober dan mampu dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved