Berita Banyumas
Energi Bersih Bikin Kantong Warga di Kaki Gunung Slamet Hemat
Bantuan dari PLN Indonesia Power dan TNI yang dinanti akhirnya datang juga, yakni infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
Karyoto berharap semua pihak baik pemerintah, swasta, khusus masyarakat untuk menghadirkan energi bersih demi terciptanya desa mandiri energi.

Ekonomi Rakyat Berjalan
Karyoto menyatakan, warga yang mengonsumsi listrik dari PLTMH ditarik Rp500 per kWh, cukup murah. Listrik ini mampu 'menghidupi' masyarakat setempat, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun berwirausaha.
Iuran listrik dari mayarakat dikumpulkan pengurus yang bertugas merawat PLTMH yakni Zaenal. Dia juga bertugas mengatur dana tersebut, apakah untuk perawatan atau kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Kami bisa berbagi kepada warga yang membutuhkan dari hasil iuran tersebut. Sampai hari ini, ada sekitar Rp20 juta di kas hasil iuran warga," terang Karyoto.
Manfaat lain, jelas, listrik PLTMH bisa membuka peuang usaha skala rumahan. Selain Supriyanto yang merupakan tukang kayu yang awalnya mengerjakan secara manual, kini menggunakan listrik sehingga lebih cepat.
Ada juga warga kampung yang membuka warung dengan membuat aneka es dan jajanan. Cukup laku untuk dijual di objek wisata dekat dusun tersebut yang cukup ramai dikunjungi, yakni Air Terjun Cipendok.
"Dengann adanya PLTMH, listrik stabil, banyak warga yang berwirausaha, buka warung atau pasang WiFi. WiFi ini sangat laku saat masa pandemi, anak-anak belajar dari rumah dengan pembelajaran daring," ujarnya.
Program Manager Akses Energi Berkelanjutan Institute for Essential Services Reform (IESR), Marlistya Citraningrum menyatakan, pemanfaatan energi bersih atau terbarukan di Kalipondok, Karangtengah, Cilongok ini merupakan wujud demokrasi energi.
Menurutnya, sumber daya alam Indonesia memiliki banyak 'harta karun' yang belum dimanfaatkan secara optimal, di antaranya aliran sungai untuk dimanfaatkan PLTMH.
"Prakti pengelolaan swadaya dan bersama di Kaliponok ini menjadi kunci untk keberlanjutan fasilitas dan pemanfaatannya. Masyarakat juga berperan aktif, tidak hanya menerima manfaatnya saja dari PLTMH," kata Citra.
Gaet Investor

Jawa Tengah menyimpan potensi energi terbarukan, terutama hidro yakni mencapai 382,32 Mega Watt (MW). Di antara potensi terbesar ada di Kabupaten Banyumas lantaran kondisi geografis yang berada di lereng Gunung Slamet dengan memiliki 1.681 mata air dan lima telaga.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan menuturkan, potensi aliran air dan telaga di Banyumas cukup baik lantaran berada di kawasan hutan lindung yang terjaga hingga ketersediaan air melimpah.
Data ESDM Jateng, setidaknya ada tujuh daerah aliran sungai atau DAS yang berpotensi sebagai sumber tenaga listrik. Wilayah tersebut berada di kaki atau lereng Gunung Slamet. Antara lain DAS Tajum, DAS Logawa, DAS Pelus, DAS Serayu Hilir, DAS Ijo, DAS Tipar, dan DAS Cihaur Hulu. Jumlah DAS tersebut belum termasuk potensi dari air terjun yang berada di Kecamatan Cilongok, Kedungbanteng, dan Baturraden.
"Kami tengah memasifkan pemanfaatan energi terbarukan di masyarakat perdesaan. Ini untuk menekan emisi karbon di Jawa Tengah," kata Boedyo.
Ada sekitar 2.421 desa sudah mandiri energi di Jawa Tengah. Pemberian bantuan instaltasi PLTMH di sejumlah kabupaten dan kota akan terus dilakukan pihaknya. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati energi ramah lingkungan secara murah selama 24 jam.
Ia juga meminta partisipasi dan peran masyarakat untuk menjaga infrastruktur PLTMH agar bisa terus memiliki performa baik dan berkelanjutan.
Berdasarkan data di PLN UID Jawa Tengah dan Yogyakarta, sejak 2016, pembelian listrik dari PLTMH terus mengalami peningkatan. Data 2016, pembelian listrik dari PLTMH itu 34.000 Mega Watt hour (MWh). Angka ini melonjak signifikan pada 2020 sebesar 122.690 MWh. Saat ini sudah ada 50 entitas PLTMH yang ingin menjual listrik kepada PLN.
Potensi investasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Banyumas mencapai Rp432 milyar. Ada 12 proyek PLTMH yang bisa digarap investor.
12 proyek ini PLTMH yang memanfaatkan aliran Sungai Guwa di Desa Glempang Pekuncen, Sungai Prukut Desa Sambirata dan Karangtengah Cilongok, Sungai Mengaji Desa Sokawera dan Gununglurah Cilongok, Sungai Logawa Desa Sunyalangu dan Baseh Kedungbanteng, dan Desa Babakan Karanglewas, serta Sungai Banjaran Desa Karangtengah Baturraden dan Sungai Serayu Desa Tambaknegara Rawalo. Kapasiatas PLTMH yang akan dibangun antara 1-16 Mega Watt (MW).
Secara umum, potensi PLTMH di Kabupaten Banyumas perlu dikelola secara lebih optimal. PLTMH yang menggunakan energi potensial aliran air alami ini adalah salah satu alternatif sumber suplai energi yang murah dan efisien untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat Banyumas.
Ada tiga titik potensi PLTMH di Banyumas, yakni di Kecamatan Baturraden, Kedungbanteng, dan Cilongok. Wilayah-wilayah ini berada di lereng Gunung Slamet dan memiliki banyak aliran sungai.
Apabila terrealisasi, proyek PLTMH ini berpotensi menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyumas dari sektor non-pajak hingga Rp33,6 milyar.
Angka ini, hasil dari perhitungan 2,5 persen dikali 32 persen hak pemerintah daerah dari proyeksi pendapatan PLTMH yang diperkirakan mencapai Rp310,92 milyar pertahun, ditambah dengan hak carrying share apabila Pemkab menyertakan modal sebesar 10 persen dari nilai investasi. Jika tanpa penyertaan modal, pemkab akan memperoleh sumbangan PAD sekitar Rp2,5 milyar.
Jumlah tersebut tentunya cukup signifikan sebagai salah satu sumber pemasukan APBD Kabupaten Banyumas. Tetapi untuk mencapainya dibutuhkan sinergi yang baik antara semua unsur pemerintahan di Kabupaten Banyumas. Baik pemerintah selaku jajaran eksekutif dan DPRD sebagai lembaga legislatif harus satu visi, khususnya terkait kemungkinan penyertaan modal sebesar maksimal 10 pesen dari nilai proyek, yang mekanismenya harus melalui persetujuan dewan. (*)
Cuaca Masih Labil, Warga Banyumas Diminta Waspada Hujan Sedang-Lebat hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Profesor, Unsoed Telah Rekomendasikan Sanksi ke Kemdiktisaintek |
![]() |
---|
Sudah Dibuka Sejak Sabtu, Segini Tarif Parkir Resmi di Kolam Retensi Purwokerto |
![]() |
---|
Api Lahap 3 Rumah dan 3 Kendaraan di Candinegara Banyumas, Korsleting Diduga Jadi Penyebab Kebakaran |
![]() |
---|
Ramai Dugaan Pungutan Laptop di SMPN 1 Gumelar Banyumas, Dindik dan Kepsek Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.