Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prostitusi

Polisi Bongkar Tarif SPG Plus-puls Sekali Kencan, Bisa Tembus Dobel Digit

Hal itu terungkap setelah polisi menangkap seorang SPG plus-plus dan mucikarinya di Makassar, Sulawesi Selatan.

Editor: rival al manaf
AI/bing.com/images/create
Ilustrasi seorang SPG sedang menawarkan produk ke calon pembeli. 

TRIBUNJATENG - Tarif SPG plus-plus untuk sekali kencan dengan pria hidung belang diungkap polisi.

Hal itu terungkap setelah polisi menangkap seorang SPG plus-plus dan mucikarinya di Makassar, Sulawesi Selatan.

Terduga mucikarinya adalah seorang pria berinisial FH (28), sedangkan teduga wanita yang diperdagangkan adalah DW (23). 

FH diduga pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO). 

Baca juga: Rumitnya Kasus Penembakan Siswi SMP di Semarang: Hubungan Asmara Hingga Dugaan Prostitusi Online

Baca juga: Total Ada 5 Orang Berstatus Tersangka dalam Kasus Prostitusi Berkedok Spa

Sekali berkencan, FH mamasang tarif DW sebesar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta terhadap para pria hidung belang. 

Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel Kompol Benny Pornika mengatakan, praktik dugaan TPPO ini terungkap berdasarkan informasi masyarakat.  

FH dan DW pun diamankan di salah satu hotel di bilangan Jalan Pasar Ikan, Kota Makassar, Sulsel pada Minggu (3/11/2024) dini hari.  

"Untuk sementara kami amankan dua orang, (pekerja seks komersial) pekerja satu dan mucikari," kata Benny kepada awak media, Minggu.  

Benny bilang, wanita yang dipekerjakan sekaligus menjadi korban dalam kasus tersebut diketahui berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG) produk di Kota Makassar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku kerap mematok harga tinggi kepada para pria hidung belang yang ingin berkencan dengan DW.  

"Tarif sekitar 5 sampai 10 juta," ucap Benny.

Selain pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yakni alat kontrasepsi, ponsel, dan uang tunai.  

"Barang bukti berupa alat kontrasepsi terus handphone, dan uang. Selanjutnya masih dalam pemeriksaan nanti mungkin akan dikembangkan," beber dia.  (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved