Ekonomi Bisnis
Kreditor dan Serikat Pekerja Desak Kurator Usulkan Going Concern PT Sritex
Kreditur dan serikat buruh desak kurator mengusulkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) going concern
Terlebih saat dinyatakan pailit, bea cukai menyetop aktivitas ekspor maupun impor.
"Kalau tidak bisa keluar suplier akan komplain. Bahan baku yang diproses di dalam pabrik berkurang karena tidak bisa masuk," imbuhnya.
Pihaknya memperkirakan bahan baku habis dua hingga tiga Minggu kedepan. Hal itu akan mempengaruhi proses produksi.
"Kalau proses berhenti buruhnya di rumah. Kalau di rumah dimungkinkan akan terjadi PHK. Ini yang kami tidak inginkan," tuturnya.
Sementara itu, salah satu kurator, Denny Ardiansyah mengatakan hingga saat ini belum semua kreditor mendaftar. Pihak baru mencatat kurang lebih 9 kreditor kurang lebih Rp 600 miliar.
"Paling besar pajak sudah mencapai sekitar Rp 500 miliar. Yang lain belum," tuturnya.
Terkait permintaan going concern, pihaknya akan lebih berhati-hati untuk mengusulkan. Sebab PT Sritex merupakan perusahaan besar dan harus ada feasibility study (studi kelayakan).
"Jadi jangan sampai langkah yang diambil kurator blunder atau menimbulkan kerugian," kata dia.
Pegadaian Perluas Keagenan dan Layanan Tabungan Emas Kerja Sama dengan Kadin Jateng |
![]() |
---|
Pedagang Sembako Pasar Bulu Semarang Curhat ke Mentan, Minta Penyaluran SPHP Tak Ribet |
![]() |
---|
Biaya Pendidikan Sebabkan Inflasi di Jateng pada Tahun Ajaran Baru |
![]() |
---|
Dampak Tarif 0 Persen Untuk Amerika, Pengusaha Siapkan Strategi Efisiensi |
![]() |
---|
Ratri Bintari Ekowati Raup Cuan dari Kain Perca yang Jadi Beragam Produk Bernilai Ekonomis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.