Buka Lokakarya Guru Penggerak Panen Hasil Belajar, Suspriyanti Ajak Refleksi Tentang Hal Ini 

Peran keempat, guru penggerak menjadi agen pengembangan kapasitas. 

Setiap bimbingan dan mentoring yang dilakukan adalah proses regenerasi kualitas pendidikan. 

Peran kelima, mewujudkan kepemimpinan murid adalah misi paling strategis. 

Guru penggerak membekali siswa bukan sekadar pengetahuan, tetapi kemampuan memimpin diri sendiri dan lingkungannya. 

"Kelima peran ini adalah penjabaran konkret bagaimana kita mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tegal," tegas Suspriyanti. 

Dalam lokakarya "Panen Hasil Belajar" ini, Suspriyanti mengajak semuanya untuk melakukan refleksi mendalam. 

Refleksi tentang perjalanan, pencapaian, tantangan, dan rencana pengembangan ke depan. 

Setiap tantangan yang dihadapi, setiap inovasi yang diciptakan, adalah kontribusi nyata membangun ekosistem pendidikan lebih baik.

"Teruslah berkarya, terus berinovasi, dan terus membangkitkan potensi anak-anak bangsa. Kabupaten Tegal membutuhkan spirit kalian. Indonesia membutuhkan semangat kalian para guru penggerak," ujarnya. 

Suspriyanti menambahkan, Program Guru Penggerak bukan sekadar program, melainkan gerakan transformatif untuk melahirkan sumber daya manusia unggul.

Suspriyanti melihat dalam diri para guru penggerak semangat tak terbendung. 

Semangat untuk terus belajar, berkembang, dan memberikan yang terbaik. 

Guru Penggerak adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dan mercusuar yang menerangi jalan menuju masa depan cerah.

"Semoga setiap momen memberi inspirasi, membuka wawasan, dan memperkaya strategi pendidikan di Kabupaten Tegal," harap Suspriyanti. (dta)