Jembatan Karangsambung Kudus Mulai Dibongkar Lusa, Anggaran Rp 28,6 Miliar Siap Dikucurkan

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Jembatan Karangsambung penghubung Kecamatan Gebog dengan Kecamatan Bae di Kabupaten Kudus bakal dibongkar mulai lusa, Rabu (11/12/2024).

Jembatan peninggalan zaman penjajahan tersebut bakal dibangun ulang untuk diperlebar.

Mengingat selama ini dikeluhkan banyak warga lantaran kondisi jembatan terlalu sempit dan tidak bisa digunakan untuk simpangan mobil. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Pemotor Asal Magelang Terjun ke Sungai, Tabrak Median Jembatan di Kaliwungu Kendal

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jateng-DIY, Wisnu Herlambang mengatakan, anggaran yang diberikan Kementerian PUPR untuk membangun konstruksi Jembatan Karangsambung senilai Rp 28,6 miliar.

Yakni menggunakan skema penganggaran multi years atau dua tahun anggaran pada 2024 dan 2025. 

Kata dia, sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai sudah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Pj bupati Kudus, juga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat pada awal Desember lalu.

Selanjutnya bakal dilakukan sosialisasi pekerjaan kepada masyarakat besok, Selasa (10/12/2024) termasuk sosialisasi terkait pengalihan arus lalu lintas selama pekerjaan berlangsung.

Rencananya groundbreaking pembangunan Jembatan Karangsambung dimulai sehari setelahnya pada, Rabu (11/12/2024).

Wisnu menyebut, perbaikan Jembatan Karangsambung direncanakan berlangsung selama delapan bulan.

Dimulai pada Desember 2024 dengan target pembongkaran struktur jembatan, diteruskan pada 2025.

Lebar konstruksi Jembatan Karangsambung diproyeksikan bertambah dari sebelumnya 2,5 meter menjadi 9 meter sudah termasuk trotoar di sisi kanan dan kiri. 

Struktur jembatan menggunakan girder beton atau gelagar beton dengan panjang jembatan masih sama 80 meter.
 
Pihaknya mengakui bahwa projek pembangunan Jembatan Karangsambung di Kudus mundur dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya karena beberapa faktor teknis.

Namun, tetap bisa dilaksanakan tahun ini 2024 meskipun menggunakan skema penganggaran multiyears. 

Dalam pelaksanaan pekerjaan juga diupayakan agar bisa selesai lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. 

Mengingat jembatan tersebut merupakan bagian dari akses padat masyarakat setiap harinya. 

Selama berlangsungnya pekerjaan, lanjut Wisnu, juga memperhatikan kondisi cuaca yang kini memasuki musim penghujan. Meski demikian, tidak mengurangi esensi dari pekerjaan untuk mendapatkan hasil optimal, tepat mutu, dan sesuai dengan spesifikasinya. 

"Soal cuaca, sepertinya tidak terlalu berdampak, karena posisi pondasi tiang jembatan tidak di aliran sungai," terangnya.

Ruas Jalan Bae-Besito rencananya ditutup mulai 10 Desember 2024 - 10 Agustus 2025 selama pembangunan Jembatan Karangsambung berlangsung. Arus lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif Dawe-Gebog, Jalan Lingkar Utara. 

Dalam pembangunannya, Jembatan Karangsambung bakal dibongkar total dan dibangun ulang agar lebih lebar. 

Pembongkaran ditarget selesai pada Desember, dilanjutkan pondasi bantaran sungai dan konstruksi jembatan.

Sebelumnya, Pj Bupati Kudus M. Hasan Chabibie menyampaikan, pembangunan ulang Jembatan Karangsambung diajukan Pemerintah Kabupaten Kudus kepada Kementerian PUPR dalam beberapa waktu terakhir. 

Mengingat jembatan tersebut mempunyai peran strategis sebagai akses perekonomian masyarakat Kudus, utamanya di wilayah Kecamatan Gebog dan Bae.

Kabar baik akhirnya diterima Pemkab Kudus lantaran pekerjaan pembangunan Jembatan Karangsambung segera dimulai dengan anggaran dari pemerintah pusat. 

Bagian dari wujud konkrit pemerintah dalam merealisasikan aspirasi yang menjadi kebutuhan masyarakat. 

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kudus, Arief Budi Siswanto menambahkan, rangkaian projek pembangunan Jembatan Karangsambung bakal dimulai besok 10 Desember 2024. 

Baca juga: Upaya Pemkot Semarang Atasi Banjir yang Melegenda, Mba Ita Resmikan Jembatan dengan Inovasi Baru

Diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan pengalihan arus lalu lintas, dilanjutkan dengan pembongkaran dan pembangunan fisik jembatan. 

Pihaknya berharap dalam pelaksanaan pekerjaan bisa dipercepat dari jadwal delapan bulan yang telah ditentukan.

Supaya masyarakat bisa segera memanfaatkan jembatan dengan konstruksi yang lebih lebar. (Sam)