Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Suriah

37 WNI Dievakuasi dari Suriah, PBB Sahkan Resolusi Mendesak Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Sebanyak 37 orang warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah, berhasil dievakuasi dan telah tiba di RI.

AFP/OMAR HAJ KADOUR
Sebuah keluarga Suriah berpose untuk difoto dan mengibarkan bendera revolusi di luar benteng bersejarah Aleppo pada tanggal 5 Desember 2024, saat pasukan antipemerintah, yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut kota Hama di wilayah tengah Suriah, beberapa hari setelah merebut pusat komersial negara itu, Aleppo. Meski mengaku kecewa dengan jatuhnya rezim lama, loyalis Bashir al-Assad mengaku bersyukur proses penggulingan pemerintah tersebut berlangsung tanpa kekerasan yang berarti. 

TRIBUNJATENG.COM, SURIAH - Sebanyak 37 orang warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah, berhasil dievakuasi dan telah tiba di RI. Sementara itu Majelis Umum PBB telah mengesahkan resolusi mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus mengevakuasi 37 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah.

 "Rombongan akan singgah di Beirut (ibu kota Lebanon) sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia pada Rabu, 11 Desember 2024," demikian keterangan KBRI Damaskus. Para WNI dijadwalkan tiba di Jakarta pada Kamis (12/12).

KBRI Damaskus telah menetapkan status siaga 1 di seluruh wilayah Suriah. Penetapan itu diberlakukan menyusul perebutan ibu kota Damaskus oleh kelompok milisi pada Minggu (8/12).

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza, Palestina, Rabu (11/12).

Resolusi ini berisi desakan untuk "gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen" serta "pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera".

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyambut baik resolusi Majelis Umum PBB ini. Ia berterima kasih atas dukungan luar biasa negara-negara terhadap resolusi ini dan mengatakan bahwa suara tersebut "mencerminkan tekad dan kebulatan tekad masyarakat internasional."

Kekuatan Asing

Saat aliansi para pemberontak mencoba untuk membentuk pemerintahan transisi di Suriah, faksi-faksi bersenjata dan berbagai kekuatan asing masih bertempur untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan pasukan pemerintah yang mundur atau kabur.

Para pejuang Kurdi di Suriah utara yang didukung Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Rabu (11/12/2024) bahwa mereka telah menyetujui gencatan senjata yang ditengahi AS di Manbij, kota tempat mereka bertempur untuk menangkis gempuran pasukan yang didukung Turkiye.

Sementara itu, militer Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap aset-aset militer Suriah di sejumlah lokasi di negara itu dalam beberapa hari terakhir. Israel beralasan, mereka ingin mencegah aset-aset militer itu jatuh ke tangan para ekstremis.

Serangan Israel

Israel melancarkan sejumlah serangan udara intensif terhadap berbagai sasaran militer yang tadinya dikuasai rezim Presiden Bashar Al Assad di Suriah. Pasukan darat Israel maju jauh melewati zona demiliterisasi di perbatasan Israel-Suriah. Itu pertama kalinya dalam 50 tahun Israel masuk secara terang-terangan ke wilayah Suriah.

Selasa lalu, Israel mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan angkatan laut Suriah dalam serangan udara pada malam sebelumnya. The New York Times melaporkan, Israel terus menyerang sasaran di Suriah walau ada peringatan bahwa operasi mereka di sana bisa memicu konflik baru dan membahayakan transisi kekuasaan ke pemerintahan sementara Suriah.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan militer negaranya telah “menghancurkan angkatan laut Suriah dalam semalam". Foto-foto dari kota pelabuhan Latakia di Suriah menampilkan sisa-sisa kapal perang yang terbakar dan tenggelam di dermaga kota itu. Katz kemudian menjelaskan motif Israel menggempur wilayah Suriah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved