Opini
Pentingnya Kematangan Emosi bagi Remaja
Dapat kita ketahui bersama lewat berita di media massa baik elektronik maupun non elektronik, tidak sedikit kasus kenakalan remaja yang berkaitan deng
Oleh: Iroma Maulida, SKM., M.Epid
Dosen Prodi D-3 Keperawatan
Politeknik Harapan Bersama
Dapat kita ketahui bersama lewat berita di media massa baik elektronik maupun non elektronik, tidak sedikit kasus kenakalan remaja yang berkaitan dengan emosi.
Belum lama muncul berita yang cukup menghebohkan di Jakarta dimana seorang remaja dengan usia 14 tahun telah membunuh ayah dan neneknya serta menikam ibunya.
Beberapa kasus sebelumnya diketahui pembunuhan terhadap Vina dan rekannya di Kota Cirebon oleh sekelompok remaja serta kasus-kasus kekerasan lain yang dilakukan remaja.
Kejadian- kejadian kekerasan fisik tersebut tentu ada kaitannya dengan kontrol diri atau emosi yang dimiliki remaja.
Apa itu emosi, bagaimana emosi mempengaruhi perilaku remaja, dan faktor- faktor yang mempengaruhi kematangan emosi remaja akan kita bahas dalam uraian berikut ini.
Beberapa pakar menyebutkan emosi adalah manifestasi perasaan seseorang yang disertai gejala fisiologik karena ada peristiwa yang menimpanya. Sebagai gejala kejiwaan, emosi biasanya berhubungan dengan gejala kejasmanian. Ini berarti bahwa apabila individu mengalami emosi maka dalam diri individu itu akan terjadi perubahan pada jasmani.
Perubahan fisiologik yang mungkin dapat terjadi bila seseorang dalam keadaan emosi antara lain denyut jantung menjadi lebih cepat, tekanan darah meningkat atau menurun, dan frekuensi pernapasan bertambah cepat.
Selain perubahan fisiologi, seseorang yang sedang emosi juga biasanya mengalami perubahan fisik dalam bentuk ekspresi, seperti perubahan mimik, perubahan dalam bentuk anggota badan, dan perubahan nada suara.
Juga dapat disertai perubahan fungsi psikis lain, seperti orang pada saat ketakutan tidak mampu menggunakan daya pikirnya atau pada saat marah maka daya pikirnya terhenti dan tidak berfungsi.
Perubahan-perubahan tersebut jika tidak dikontrol tentu dapat membahayakan orang lain yang berada di sekitarnya. Kemampuan mengontrol diri saat sedang emosi merupakan salah satu ciri kematangan emosi pada seseorang.
Seseorang yang matang emosinya akan mampu menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional atau tidak akan bereaksi tanpa berpikir sebelumnya.
Menurut menurut Bimo Walgito dalam Asih dan Pratiwi mengatakan orang yang matang emosinya memilki ciri-ciri, antara lain dapat menerima keadaan dirinya maupun orang lain secara objektif, pada umumnya tidak bersifat impulsif, dapat mengatur pikirannya dalam memberikan tanggapan terhadap stimulus yang mengenainya, dapat mengontrol emosinya dengan baik dan dapat mengontrol ekspresi emosinya walaupun dalam keadaan marah dan kemarahan itu tidak ditampakkan keluar, dapat berfikir objektif sehingga akan
bersifat sabar, penuh pengertian dan cukup mempunyai toleransi yang baik, mempunyai tanggung jawab yang baik, dapat berdiri sendiri, tidak mengalami frustasi dan mampu menghadapi masalah dengan penuh pengertian.
Senada dengan itu Jersild dalam Asih dan Pratiwi mengemukakan dua ciri-ciri individu yang yang memiliki kematangan emosi, antara lain penerimaan diri yang baik.
Individu yang memilki kematangan emosi dapat menerima kondisi fisik maupun psikisnya, baik pribadi maupun secara sosial, objaktif Individu memandang kejadian berdasarkan dunia orang lain dan tidak hanya dari sudut pandang pribadi.
Komik Audio Visual, Cara Kreatif Guru Tingkatkan Literasi Numerasi Siswa |
![]() |
---|
Layanan Digital Tingkatkan Kepatuhan Pajak, DJP Dorong Wajib Pajak Beradaptasi |
![]() |
---|
Sudah Seberapa Soedirman Kah Kita? Refleksi Sudirman Said di Tanah Kelahiran Jenderal Soedirman |
![]() |
---|
PGSD dan Era Digital: Mencetak Generasi Kritis, Kreatif, dan Kolaboratif |
![]() |
---|
Viral: dari Popularitas ke Profitabilitas Membedah Nilai Ekonomi di Balik Fenomena Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.