Berita Pati
Pilu Nasib Bocah 4 Tahun di Sukolilo Pati, Ayahnya Tewas Dibunuh, 9 Pelaku Tak Kunjung Tertangkap
Sementara sepeninggal sang suami, istri Damas, ibu dari si bocah terpaksa merantau ke Jakarta untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Nasib pilu saat ini harus ditanggung bocah laki-laki berusia empat tahun asal Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Ayahnya bernama Damas Adi Prasetyo (22) menjadi korban pembunuhan.
Sementara sepeninggal sang suami, istri Damas, ibu dari si bocah terpaksa merantau ke Jakarta untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Sebab, setelah Damas tewas secara mengenaskan, keluarga kecil ini kehilangan tulang punggung.
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Janji Bakal Rembuk Selesaikan Konflik Agraria di Pundenrejo Usai Retret
Baca juga: Gus Miftah Ikut Kirim Bantuan untuk Remaja Pati yang Viral Diarak Warga Akibat Curi Pisang
Hal itu dituturkan oleh Sela Dewi, kakak perempuan Damas saat berunjuk rasa di depan Mapolresta Pati, Senin (24/2/2025).
Sela Dewi bersama keluarga beserta anggota Forum Komunikasi Masyarakat Sukolilo (Forkomas) berunjuk rasa menuntut polisi segera menuntaskan kasus ini dan menangkap semua pelaku yang menjadi penyebab tewasnya Damas.
Sebelumnya, Damas bersama seorang kawannya, Helmi Saputra (23) ditemukan terkapar bersimbah darah di Lapangan Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati pada Kamis (12/9/2024) malam.
Tepatnya di area parkir wahana pasar malam yang sedang berlangsung.
Keduanya diduga menjadi korban pengeroyokan.
Damas pada akhirnya tewas meski sempat dilarikan ke Puskesmas Sukolilo.
Adapun nyawa Helmi terselamatkan meski mengalami luka bacok.
Dari total 11 terduga pelaku, polisi telah menangkap dua pelaku utama dan menetapkan mereka sebagai tersangka.
Namun keluarga dan warga menilai penanganan kasus ini belum ada perkembangan berarti.
Maka, mereka berunjuk rasa menuntut polisi segera menangkap dua pelaku utama yang masih buron, serta mempercepat proses hukum terhadap seluruh pelaku.
Ratusan warga datang untuk berunjuk rasa di depan Mapolresta Pati dengan menaiki armada bus dan truk.
"Kasihan anaknya masih kecil."
"Nanti siapa yang menghidupi?"
"Uang sekolahnya nanti bagaimana?"
"Ini istri adik saya sampai merantau ke Jakarta untuk membiayai anaknya."
"Gajinya cuma Rp1,5 juta."
"Anaknya sekarang, kami keluarga di Sukolilo yang merawat," ujar Sela Dewi.
Baca juga: Miskin dan Ditinggal Orang Tua, Ada Kisah Miris di Balik Viralnya Remaja Curi Pisang di Pati
Baca juga: Nasib Remaja Pencuri Pisang yang Diarak Warga di Pati, Bupati Turun Tangan
Dia mengatakan, pihak keluarga tidak menuntut hal lain kepada aparat penegak hukum selain segera menangkap semua pelaku dan menghukum mereka seadil-adilnya.
Sementara, Ketua Forkomas, Susilo mengatakan bahwa sebelum berdemonstrasi pihaknya sudah menempuh berbagai langkah demi mendorong kepolisian.
Pihak kepolisian pun berjanji memberikan atensi khusus pada kasus ini.
Namun, mereka tak puas lantaran hingga Desember 2024, dua pelaku utama belum tertangkap.
Maka, pada Desember 2024, pihaknya membuat ultimatum.
"Kalau sampai Februari 2025 belum tuntas (semua pelaku ditangkap), kami dari Forkomas dan warga Sukolilo akan mengambil langkah."
"Ada dua opsi yaitu praperadilan dan demo."
"Hari ini kami buktikan, kami lakukan demo."
"Adapun untuk praperadilan, biar lawyer kami yang menangani," tegas dia.
Sekretaris Forkomas, Lapriyanto mengatakan bahwa seusai berunjuk rasa pihaknya diajak beraudiensi oleh Kasatreskrim Polresta Pati yang baru, yakni AKP Heri Dwi Utomo.
Untuk diketahui, AKP Heri baru saja menggantikan posisi Kompol Muhammad Alfan Armin sebagai Kasatreskrim pada pertengahan Februari ini.
"Intinya, masih normatif jawabannya."
"Masa dari 11 tersangka baru dua yang ditangkap."
"Sudah enam bulan lama itu."
"Karena itu kami kecewa dan kami menepati janji untuk mengawal kasus ini agar terselesaikan dengan baik," ungkap Lapriyanto.
Ketua Forkomas, Susilo menambahkan, dari total 11 terduga pelaku yang tercatat dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan-red.), empat di antaranya merupakan tersangka utama.
"Pelaku utama inisial R dan Y (belum tertangkap)," kata dia.
Padahal, menurut Susilo, peran mereka yang paling vital dalam pembunuhan.
Ditemui terpisah, Kasatreskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, polisi telah menangkap dua tersangka.
Mereka ialah pria berinisial IW (20) yang ditangkap di Jakarta dan AS (23) yang ditangkap di Palembang.
"Keduanya warga Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati."
"Mereka ditangkap sekira sebulan lalu," kata dia.
AKP Heri Dwi Utomo berjanji secara serius memburu pelaku lain yang belum tertangkap.
Menurut dia, ada dua pelaku yang saat ini dikabarkan melarikan diri ke luar Pulau Jawa. (*)
Baca juga: HMPS Tadris Bahasa Inggris UIN Saizu Gelar International Talkshow, Pembicara dari Australia
Baca juga: Bupati Kudus Samani Intakoris: Retreat Ajang Sinergikan Visi Misi Pemerintah Pusat dan Daerah
Baca juga: DPRD Jateng Dorong Media Tradisional sebagai Sarana Sosialisasi dan Pemulihan Ekonomi
Baca juga: Wakil Menteri Sosial Agus Jabo: Banyak Bansos Belum Tepat Sasaran di Jateng
Pati
Viral Pati
Damas Adi Prasetyo
Damas Warga Pati Tewas Dibunuh
pembunuhan
Polresta Pati
feature
Human Interest
Sela Dewi
AKP Heri Dwi Utomo
Polemik Sengketa Lahan di Pundenrejo Pati Berlanjut, Negara Gagal Wujudkan Ide Dasar UU Agraria |
![]() |
---|
MUI Pati Beri Solusi Bijak Sound Horeg: Pentingnya Penghargaan Kreativitas Tapi Tetap Santun |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Terbakar Amarah, Warga Pati Tutup Akses Pabrik SJB! Kades Ikut Dukung Aksi Protes |
![]() |
---|
Sengketa Lahan Pundenrejo Masih Buntu, Pakar: Negara Gagal Lindungi Petani |
![]() |
---|
Survei IPMAFA Ungkap 98 Persen Warga Pati Keberatan Kenaikan PBB 250 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.