Berita Blora
Penyebab Kematian Ayah dan Anak di Blora, Akibat Racun Tikus Dicampur Apotas
Tersangka MK sempat melarikan diri, hingga akhirnya diringkus polisi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, pada 25 Februari 2025.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Muslikin (45) dan anak bungsunya S (9) warga Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, menjadi korban pembunuhan dengan racun.
Muslikin dan anak bungsunya itu dibunuh oleh adik iparnya sendiri, MK, dengan menggunakan apotas dan racun tikus.
Tersangka MK sempat melarikan diri, hingga akhirnya diringkus polisi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, pada 25 Februari 2025.
Baca juga: Kesaksian Maspupah yang Suami dan Anaknya Tewas Diracun di Blora, Sempat Minum, Kaget dengan Rasanya
Tersangka MK dan korban Muslikin sama-sama berstatus menantu dari mertua yang sama.
Muslikin menikah dengan Maspupah, sementara tersangka MK menikah dengan adik dari Maspupah.
Kesedihan yang sangat mendalam itu, masih sangat dirasakan oleh istri korban, Maspupah.
Maspupah kehilangan dua orang yang sangat ia cintai, yakni suami dan anak bungsunya.
Maspupah menceritakan sebelum tragedi tragis yang menewaskan suami dan anaknya, dulunya sempat terlibat permasalahan hingga cekcok dengan tersangka MK.
"Permasalahan di awal itu, ibu saya (mertua tersangka MK) kan punya jati, jatinya yang besar itu dulunya dijual ke adik ipar saya, tersangka itu. Jati yang dijual kan yang besar-besar, bukan yang kecil-kecil."
"Tapi kan jati yang dulu kecil sekarang juga sudah besar, terus disumbangin ke Musala. Lah dia (tersangka MK) nya nggak terima, katanya sudah dibeli semua, tapi ibu saya jualnya yang besar doang, bukan yang kecil," jelasnya, Senin (3/3/2025).

Akibat permasalahan itu, tersangka MK sempat terlibat cekcok dengan mertuanya.
"Ibu saya cekcok sama si pelaku itu, saya kan nggak terima, akhirnya ya ikut terlibat cekcok," terangnya.
Bermula dari permasalahan itu, Maspupah mengatakan sempat menerima pesan dari tersangka MK, yang isinya bernada ancaman.
"Kan dulunya pernah cekcok kan sama saya, pernah di WA, pokoknya ada yang mati salah satu, itu sudah lama," terang Maspupah, menirukan isi pesan singkat dari pelaku yang dikirimkan kepadanya.
Dari situlah, Maspupah mencurigai bahwa yang membunuh suami dan anaknya, merupakan adik iparnya MK.
Politisi PDIP Blora Pertanyakan TNI Cawe-cawe Urus MBG: Aku Dibenci Tentara Orak Apa-apa |
![]() |
---|
SPPG Minta Pelajar Keracunan MBG di Blora Harus Dirahasiakan, DPRD Murka |
![]() |
---|
DPRD Blora Pertanyakan Keterlibatan TNI dalam Program MBG: Aku Dibenci Ora Apa-apa |
![]() |
---|
Komisi D DPRD Blora Soroti Anggaran MBG Besar tapi Minim Pengawasan |
![]() |
---|
Dinas Pendidikan Blora Tak Tahu Soal Surat Perjanjian Soal MBG, Dua Poin Perjanjian Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.