Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sosok Putri Merdekawati Pembatik Warna Alam Asli Semarang yang Tembus Pasar Eropa

Batik SiPutri memiliki ciri khasnya tersendiri yakni motif-motif flora dan warna batik yang teduh untuk dipandang

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
Tribunjateng/Rezanda Akbar
BATIK WARNA ALAM: Putri Merdekawati Pembatik Warna Alam Asli Indonesia yang Tembus Pasar Eropa. 

Tidak hanya mengeksploitasi, namun Putri juga melakukan penanaman dan pemeliharaan tumbuhan.

Dari penggunaan alam sebagai pewarna murni, maka limbah yang dihasilkan pun tidak akan merusak ekosistem tumbuhan di kawasan sekitarnya.

Bahkan Putri sempat menunjukan lokasi-lokasi pembuangan limbah pewarna kain batik yang dihasilkan dari produksinya.

Beberapa sumur resapan dan bak limbah itu berbentuk kolam dengan dasar dan tembok murni dari tanah. Disekitar tempat pembuangan pun juga terlihat tanaman rambutan yang tumbuh dengan subur dan sedang berbuah segar.

Aroma ditempat pembuangan limbah juga tak terlalu tajam dibandingkan rumah produksi batik lainnya.

Dalam produksi kain batik pewarna alam, Putri dibantu dengan sekira 15 orang dari warga sekitar yang memiliki tugasnya masing-masing.

Tidak hanya membuat produk usaha batik saja, Namun Putri mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Mulai dari membatik dengan canting, membatik dengan metode cap, melakukan pewarnaan, melorot malam, dan sebagainya.

"Semakin ke sini, ada beberapa segmen yang sudah memikirkan jauh tentang lingkungan. Didukung kebijakan global yang tergerak bahwa fesyen itu tidak hanya berpakaian namun berpikiran panjang, tentang amannya untuk lingkungan, keamanan untuk kesehatan pekerja," jelasnya.

Selain memproduksi batik, Putri Merdekawati juga sering memberikan pelatihan ataupun edukasi baik untuk kalangan akademisi, pelajar, dan masyarakat.

Dari hasil-hasil kain batik pewarna alam yang telah diproduksi memberikan daya tarik dan minat untuk masyarakat di Indonesia ataupun hingga luar negeri.

Pada bulan Suci Ramadan ini, kain batik dengan warna teduh itu sudah mulai menjadi buruan para masyarakat.

Putri mengatakan pada awal bulan Ramadan sudah mencapai seratusan produk yang akan dia produksi. Kain-kain tersebut menjadi souvernir ataupun baju untuk lebaran nanti.

"Yang kain itu masih puluhan, kalau souvernir gift (aksesoris) dari kain batik pewarna alam ini sudah ada seratusan. Biasanya mereka pakai untuk bahan baju Idul Fitri ataupun aksesoris tambahan untuk outfit saat lebaran nanti," paparnya.

Karena batik yang diproduksi merupakan batik murni atau tulis. Maka harga yang ditawarkan mulai dari Rp 300 ribu-an ke atas perlembar kainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved