Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Cerita Perempuan di Kampung Tenggelam Pesisir Demak: Jaga Mangrove dan Identitas Perempuan Pesisir

Sejumlah kampung di Kabupaten Demak telah tenggelam. Namun, ada warga yang memilih bertahan di kampung tersebut. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
JAGA MANGROVE: Pasijah (55) atau Mak Jah menunjukan hutan mangrove yang telah ditanamnya sejak puluhan lalu, Selasa (18/2/2025). Dia memilih bertahan di kampungnya di Dukuh Rejosari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, karena ingin menjaga hutan mangrove tersebut. (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO) 

Mereka menempati rumah itu tanpa listrik dan saluran air.

Perusahaan listrik negara PLN memutus jaringan listrik ke rumah Mak Jah.

Untuk mencukupi kebutuhan listrik, Mak Jah menggunakan genset.

Sedangkan kebutuhan air dengan cara menadah air hujan atau membelinya di desa Pandansari dengan diangkut menggunakan perahu.  

Biasanya Mak Jah membeli 12 jerigen seharga Rp15 ribu untuk kebutuhan selama 1 minggu.

Mak Jah dengan suaminya, Rukani, tidak berpangku tangan di tempat tersebut.

Mereka bahu membahu menanam mangrove di sekitar rumah dan bekas kampung mereka yang tenggelam.

Hasilnya, kampung mereka yang tenggelam kini telah berubah menjadi hutan mangrove.

Hutan mangrove itu memanjang belasan kilometer menjadi pelindung bagi warga pesisir dari terjangan ombak dan angin.

Selain itu, hutan mangrove itu menjadi sarang bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya.

Termasuk burung camar laut.

“Ya alasan saya bertahan di sini ya ingin menanam mangrove. Saya ingin menjaga hutan mangrove ini. sekuatnya,” papar Mak Jah.

Mak Jah sepenuhnya menyadari upaya menjaga hutan mangrove tengah diintai bahaya berupa proyek tol Semarang-Demak yang masih dalam pengerjaan.

Proyek Strategis Nasional (PSN) itu tengah digarap persis di sebelah barat kawasan hutan mangrove Mak Jah yang telah ditanam sejak puluhan tahun silam.

“Ya selain jalan tol, katanya mau ada pembangunan sabuk pantai. Jadi, kemungkinan hutan mangrove kena semua,” jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved