Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

Sosok Madina Salma Designer Disabilitas Asal Semarang, Karya Sukses Tembus Pasar Internasional

Madina Salma Tsuraya berhasil membuktikan bahwa kesuksesan bisa dicapai meski dalam keterbatasan.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Tribunjateng/likeadelia
MADINA SALMA : Madina Salma, designer difabel asal Semarang saat ditemui awak media di rumahnya di Sendang Utara III RT 4 RW 8, Pedurungan, Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM - Madina Salma Tsuraya berhasil membuktikan bahwa kesuksesan bisa dicapai meski dalam keterbatasan.

Mekipun menyandang disabilitas Tuna Rungu, Madina Salma berhasil menjadi salah satu designer muda berbakat di Kota Semarang.

Keterampilan dan ketekunan Madina telah malahirkan banyak produk baju dan aksesoris dengan nama brand Madina Salma.

Baca juga: BRI dan Cokelat Ndalem: Sinergi Inovasi untuk UMKM Berdaya Saing Global

Bahkan karya wanita asal Pedurungan, Semarang ini sudah tembus ke luar negeri.

Madina mulai menekuni dunia fashion setelah lulus SMA, tepatnya tahun 2015.

Wanita berusia 28 tahun tersebut terinspirasi dari tantenya yang juga berprofesi sebagai fashion designer.

Dari situ, Madina Salma mulai belajar menjahit secara autodidak melalui Youtube.

"Lulus SMA, saya belajar menjahit lewat Youtube, belajar secara autodidak," ucap Madina dengan lirih saat ditemui oleh rekan media pada Senin (3/3/2025).

Madina awalnya hanya menerima pesanan jahitan dari tetangga dan teman-teman.

Baca juga: Sri Rejeki Ceritakan Pengalaman Ikut BRI UMKM EXPO: Perluas Pemasaran Batik Tegalan

Dukungan dari keluarga dan teman-teman membuat usaha Madina mulai dikenal luas.

Ia mulai membuat produk ready to wear seperti baju atasan, kemeja, outer dengan kombinasi batik.

Madina juga membuat kebaya, bros untuk kebaya hingga gaun pengantin.

Dirinya mengerjakan semuanya di butik samping rumahnya yang beralamat di Sendang Utara III RT 4 RW 8, Pedurungan, Semarang.

Baca juga: UMKM Binaan BRI, Putri Merdekawati Lestarikan Bumi Lewat Usaha Batik Warna Alam

Perjalanan usaha Madina tak selalu berjalan mulus.

Pada saat pandemi Covid-19, Madina merasa kesulitan karena customer yang datang banyak yang memakai masker.

Pasalnya, selama ini Madina berkomunikasi dengan membaca gerak bibir dari lawan bicara.

Sehingga saat Pandemi Covid-19, Madina merasa kesulitan memahami keinginan customer, sehingga ia meminta customer menulis yang diinginkan.

"Saat Covid-19 kesulitan karena pada pakai masker, susah banget komunikasinya, jadi saya minta klien tulis saja," ucap Madina.

Buah dari ketekunannya, kini produk Madina Salma sudah dikenal luas hingga tembus hingga luar negeri.

Mulai dari Bali, Perancis, Singapura, Jepang dan negara lain.

Madina menambahkan jika ia bergabung dalam komunitas Unesqo yang memfasilitasi klien-klien dari luar negeri.

Tak main-main, omset yang didapat Madina mencapai lebih dari Rp 20 juta.

Untuk pemesanan baju dengan model tertentu, calon pelanggan bisa mengirimkan model dan ukuran baju.

Madina akan membuatkan model tersebut dan mengirimkan setelah jadi.

Sedangkan untuk baju ready to wear bisa dipesan dengan menghubungi Instagram Madina di @madinaa.salma.

Madina juga mengikuti berbagai kompetisi dan pameran.

madina salma 11/3
MADINA SALMA : Madina Salma (baju biru) bersama dengan Pradipta Rahmawati (baju merah). Madina menunjukkan plakat penghargaan yang ia terima.

Ia pernah menjadi juara 2 dalam kompetisi Jateng Modest Design Competition 2024 kategori fashionpreneur.

Madina kini sudah memiliki lima karyawan, satu di antaranya adalah penyandang tuna rungu seperti dirinya.

Support BRI

Selain mendapat support dari keluarga, Madina Salma juga mendapat support dari BRI berupa pinjaman modal.

Madina bergabung dengan BRI setelah mendapat rekomendasi dari teman sekaligus rekan bisninya, Pradipta Rahmawati.

Kebetulan Pradipta juga pelaku UMKM rajut yang pernah berkolaborasi dengan Madina dan kini menjadi akrab.

"Dari situ kita berteman hingga mengenalkan program BRI," ucap Pradipta saat mendampingi Madina Salma.

Pradipta mengungkap jika sebelum mendapat bantuan dari BRI, ia dan Madina sulit mendapat komunitas.

Kemudian pada 2024, Madina mulai mendapat bantuan pinjaman permodalan dari BRI.

"Setelah mendapat modal dari BRI pada 2024, brand sata semakin besar dan dikenal masyarakat," ucap Madina.

Selain mendapat pinjaman modal, BRI juga memberikan layanan pembayaran ADC serta QRIS untuk kemudahan transaksi.

BRI juga mengajak Madina ke sejumlah pameran atau acara yang diadakan oleh BRI.

"Expo-expo biasanya dari BRI, terakhir di BRI UMKM Expor yang SBSD," lanjut Madina.

Madina Salma juga diajak ke bergabung ke Rumah BUMN pada 2024.

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menjelaskan jika pemberdayaan UMKM merupakan komitmen dari BRI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” ucap Supari.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved