Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Disdik Kaji Wacana Kembali 6 Hari Sekolah di Semarang: Dorongan Awal dari Aspirasi Masyarakat

Disdik Kota Semarang mengkaji wacana kembali enam hari sekolah untuk membuat penguatan-penguatan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
SEKOLAH ENAM HARI - Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto. Saat ini Pemkot Semarang sedang melakukan berbagai kajian terkait rencana kembalikan program sekolah enam hari. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Disdik Kota Semarang mengkaji wacana kembali enam hari sekolah. 

Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, wacana tersebut muncul setelah adanya usulan dari masyarakat.

Saat ini, pihaknya mengkaji untuk rencana penerapan kembali enam hari sekolah.

"Kami sedang mengkaji untuk membuat penguatan-penguatan agar di Kota Semarang bisa menerapkan kembali sistem enam hari sekolah," sebut Bambang Pramusinto, Senin (17/3/2025). 

Baca juga: Menelisik Jejak Sejarah Perkembangan NU Pertama di Semarang Dari Kampung Kauman

Baca juga: Wali Kota Semarang Wacanakan Kembali Sekolah 6 Hari, Agustina Wilujeng: Balik Gasik Cocok Ora?

Bambang menjelaskan, alasan rencana penerapan kembali enam hari sekolah untuk mendukung program Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) terkait Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. 

Anak-anak perlu banyak waktu berkegiatan di luar sekolah. 

"Diharapkan dengan enam hari sekolah itu, anak-anak di sore harinya punya banyak waktu berkegiatan di masyarakat."

"Contohnya bermain, olahraga, bersama teman-temannya di rumah dan mengaji di TPQ atau masjid," urainya. 

Menanggapi adanya protes dari masyarakat di media sosial soal wacana tersebut, dia justru menyebut, dorongan enam hari sekolah awalnya dari aspirasi masyarakat.

"Program sekolah enam hari ini didasarkan karena adanya aspirasi dari masyarakat," tuturnya. 

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo meminta Disdik melakukan kajian mendalam untuk mewacanakan kembali enam hari sekolah tersebut. 

Dia menilai, lima atau enam hari sekolah mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing. 

"Selama ini sekolah lima hari itu masih banyak keluhan dari masyarakat."

"Karena menurut kami, di atas pukul 14.00, anak-anak sudah mulai kelelahan dan pengelola pendidikan non formal seperti TPQ tidak bisa memberikan pelajaran tambahan," jelasnya.

Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Wali Kota Semarang untuk membahas wacana enam hari sekolah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved