Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

Ika Yuanita Owner Kingkaf Sukses Bawa Camilan Khas Indonesia Tembus Pasar Amerika

Ika Yuanita, sukses bawa camilan khas Indonesia tahu bakso dan sale pisang ke pasar luar negeri.

|
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Tribunjateng/likeadelia
UMKM - Ika Yuanita owner Kingkaf saat menunjukkan produk Rodjo Sale dan tahu bakso Tomell pada Selasa (18/3/2025) 

TRIBUNJATENG.COM - Ika Yuanita, sukses bawa camilan khas Indonesia tahu bakso dan sale pisang ke pasar luar negeri.

Pemilik PT Kingkaf Makmur Sejahtera ini bahkan sudah memiliki pelanggan tetap di Amerika dan Australia.

Kesuksesan Ika tak lepas dari berbagai inovasi yang ia lakukan.

Dirinya membuat inovasi tahu bakso kemasan frozen dan juga vakum agar produknya bisa dikirim ke luar negeri.

Hal ini bermula saat temannya yang tinggal di luar negeri ingin makan tahu bakso.

"Awal mula ada temen yang di luar negeri kepingin tahu baksa. Kita nyoba kirim frozen sampai sana rusak. Akhirnya saya bikin tahu bakso yang bisa cukup lama di suhu ruang (vakum)," 

"Kemudian tahu bakso kita itu ada dua macam, ada yang ready to cook. Itu yang kita kemasannya yang frozen. Kemudian yang ready to eat itu kemasannya sudah vakum itu yang siap dimakan. Bisa langsung dimakan,"

Darisitulah tahu bakso dengan merek Tomell milik Ika mulai merambah pasar luar negeri.

Meskipun menggunakan daging ayam, tahu bakso produksi Ika tak kalah lezat dari tahu bakso ternama lainnya.

tahu bakso kingkaf
KINGKAF - Ika Yuanita saat mengemas tahu bakso Tomell di rumahnya pada Selasa 18 Maret 2025

Hal ini karena Ika selalu memilih bahan baku premium serta menjaga proses produksi agar selalu steril.

"Kita sengaja memilih bahan bakunya adalah dari ayam. Karena kan dari sisi harga juga lebih bisa dijangkau. Dari sisi kualitasnya pun, kalau kita menggunakan daging ayam otomatis, baksonya jadi lebih kerasa, bukan melulu tepung," ucap Ika saat ditemui Tribunjateng pada Selasa (18/3/2025).

Bagian ayam yang digunakan hanya dada fillet sehingga lebih terasa.

Selain itu, tahu bakso Tomell milik Ika juga gluten free, sehingga lebih sehat.

"Biasanya itu digiling dengan tulangnya, kalau kita enggak kita yang memanfaatkan dari dagingnya saja. Kemudian produk kita itu rata-rata gluten free karena kita tidak menggunakan tepung terigu. Jadi kita tanpa pengawet kemudian tanpa pemanis atau bahan tambahan yang lain itu kita enggak, kita benar-benar bawang putih, garam, merica gitu," lanjutnya.

Ika pun selalu menjaga komitmen kwalitas produknya.

Bahkan ia pernah menarik tahu bakso yang sudah ia edarkan di beberapa outlet karena rasa yang berbeda.

Sedangkan untuk sale pisang Rodjo Sale miliknya, Ika menggunakan pisang pilihan dari petani Kendal, Jawa Tengah.

Pisang yang digunakan adalah pisang silangan dengan tekstur lebih kenyal.

Selain itu, pisang yang digunakan harus matang pohon.

"Jadi pisang salenya kita hanya memanfaatkan pisang yang masak pohon. Jadi bukan yang karbit. Kita khusus datangin langsung dari perkebunan, jadi memang kita kerjasama langsung dengan beberapa perkebunan, ada 4 perkebunan yang memang jalan sama kita,"

Dalam pengolahan, pisang Rodjo Sale tidak dijemur seperti produk sale lainnya.

"Kita pengeringannya lebih genis, jadi sistemnya kita tertutup semua. Jadi kualitasnya juga manisnya juga asli dari buah pisangnya, kemudian dari sisi rasanya juga lebih manis, lebih sehat juga gitu kan," ucap Ika.

Tak heran jika produk Rodjo Sale Ika diminati hingga konsumen luar negeri.

Rodjo Sale Kingkaf juga sudah dikirim ke Amerika, Australia dan Jepang.

Mulai Usaha dari Kopi

rodjo sale kingkaf
KINGKAF - Rodjo Sale produk Kingkaf yang sudah tembus ke luar negeri

Sebelum sukses dengan tahu baksi Tomell dan Rodjo Sale, Ika lebih dulu memulai bisnis kopi.

Kebetulan Ika dan suami memiliki hobi minum kopi, bahkan ia dan suami sudah mencoba berbagai varian kopi.

Dari jelajah rasa itu, Ika memutuskan untuk membuka usaha minuman kopi skala kecil.

Ia pun menggandeng petani kopi asal Batang dan Pekalongan, Jawa Tengah.

"Dulu memang awal mula dari hobi, hobinya saya tuh kopi kemudian saya cari-cari kopi itu yang enak apa sih. Sampai akhirnya saya keliling Jawa Tengah, kebetulan saya asli Batang. Akhirnya kita gerak lah,"

Ia dan suaminya mulai membuka kopi gerobak di beberapa titik di Kota Semarang.

Dirinya juga sempat membuka kafe dan resto di wilayah Batang, Jawa Tengah.

Selain membeli kopi dari petani, Ika juga memberikan edukasi kepada para petani kopi tentang bagaimana mendapatkan kopi dengan kwalitas baik.

"Jadi saya jalan dengan Dinas Pertanian dan perkebunan itu. Untuk kita mengedukasi petani gimana sih cara menanam kopi yang baik. Untuk dapat nilai jual yang tinggi tanpa harus melewati tengkulak. Karena mereka kan petani kopi itu panennya nya besar cuma mereka dari sisi ekonominya kurang karena didominasi oleh para pengulak,"

Hingga kini Ika masih memproduksi kopi dengan merek Kingkaf.

Selain menyediakan kopi bubuk, ia juga menjual kopi siap minum dalam kemasan botol.
 
Kopi Kingkaf ini bisa dibeli melalui online atau didapatkan di Bandara Ahmad Yani Semarang.


Inovasi Banyak Produk

rempah kingkaf
KINGKAF - Berbagai varian produk Kingkaf

Selain memproduksi tahu bakso, sale pisang dan kopi, Kingkaf juga menyediakan beberapa jenis produk lain.

Mulai dari minuman fermentasi jahe, kerupuk, teh, rempah dan masih banyak lagi.

"Nah di satu sisi lagi kita juga ada produksi minuman rempah itu yang kita fermentasi Jahe lemon madu. kita fermentasi menjadi minuman Ginger tonic,"

Bahkan produk rempah produksi Kingkaf sudah dikirim hingga ke Eropa.

"Kita juga produksi rempah, kalau rempah kita ada dua macam. Ada bentuk minuman ada yang bentuk teh celup. Itu pemasaran kalau yang teh rempah celupnya itu kita sudah ke Eropa. Kita menggunakan bahan baku yang dari lokal," ucap Ika.

Terakhir, Ika masih belajar untuk membuat Black Garlic atau bawang hitam.

"Terakhir kita produk yang terakhir kita launching itu black garlic. Jadi masih gabungan dengan fermentasi fermentasi itu kita produksi black garlic,"


Gabung Rumah BUMN

Meskipun produk Kingkaf sudah banyak dikenal, Ika terus menambah relasi dan ilmu baru.

Satu di antaranya adalah dengan bergabung ke Rumah BUMN Semarang binaan BRI.

Ia mulai bergabung di Rumah BUMN pada 2023 lalu setelah dikenalkan oleh teman sesama UMKM.

"Kalau kenal BRI gara-gara waktu itu teman. Awal mula sama BR, teman itu ikut BRIliantpreneur. Kegiatan apa sih? BRIlianpreneur, apa sih? Jadi waktu itu saya tanya-tanya caranya bisa ikut BRIlianprenuer. Sampai akhirnya temen ngomong harus daftar jadi anggotanya rumah BUMN," 

Ika akhirnya berkenalan dengan Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistyawati atau Tia.

Semenjak itu Ika pun mendapat banyak ilmu dan juga pelatihan.

Bahkan awal bergabung Ika diminta untuk ikut program BRIncubator.

"Saya langsung diminta sama Mba Tia ikut BRIncubator. Kita itu dapat pelatihan pendampingan, kemudian produk kita itu ibaratnya benar di koreksi satu persatu. Dari situ, ya Puji Tuhan Kingkaf lolos. Kemudian kan ada kayak kompetisinya dapat juara satu."

Selain itu, BRI juga memberikan fasilitas pelatihan tentang digital marketing bersama Tiktok.

"Kemudian tahun lalu dari BRI ngajakin kita untuk kegiatan pelatihan dari TikTok. Tiktok jalin Nusantara, jadi itu serempak di beberapa kota. Itu pendampingan mengenai secara digital. Kenapa sih kita harus melek digital, gimana caranya pemasaran, kemudian gimana caranya kita mengelola Google bisnis supaya itu efektif, gimana kita bikin ibaratnya hooknya supaya orang keywordnya,"

Dari pelatihan itu, Kingkaf kini pun sudah memiliki website sendiri.

Omset penjualan Kingkaf juga mengalami kenaikan setelah pelatihan tersebut.

Pihak BRI juga sering menghubungi Ika untuk menyediakan kopi siap minum dalam beberapa acara.

"Kadang ditelfon Mba Tia (Rumah BUMN), bu bisa nyediakan kopi untuk acara ini," ucap Tia.

Sehingga hal ini ini juga cukup membantu dirinya dalam hal pemasaran.

Sementara itu, Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati mengatakan Rumah BUMN mendukung dan memberikan bantuan kepada UMKM untuk bisa Go Global.

"Rumah BUMN di sini kita memberikan bantuan dimana dengan 4 visi. Go Modern, Go Online, Go Digital dan Go Global. Dimana UMKM diharapkan bisa naik kelas untuk menguasai wilayah nasional. Terutama bisa melangkah pasar ekspor." ucap Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati.

"Kita bantu branding, dimana kadang ada tamu dari dinas,  pejabat BRI, ataupun dari instansi terkait, misal dari kantor pajak. Butuh souvenir atau butuh pendampingan UMKM,"

"BRI menjembatani nanti disitu ketemu buyer, misalkan deal maka diekspor. Produk unggulan dari Rumah BUMN yang sudah ekspor diantaranya adalah Semprong Yuta, Jahe Isna, Batik Warna Alam si Putri dan masih banyak lagi.

Selain itu, pihak BRI juga membawa produk untuk dikenalkan kepada para buyer,"lanjut Tia.
 
Tempat ini juga menyediakan beberapa fasilitas untuk menunjang UMKM naik kelas.

"Untuk fasilitas, di sini mendapat fasilitas pelatihan gratis, modul gratis, pendampingan pada coaching atau materi kelas yang dibutuhkan. Event bazar, program sertifikat halal, legalitas sampai dengan packaging produk gratis dari BRI.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved