Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

Tahu Bakso Buatan UMKM Asal Semarang Sudah Punya Pelanggan Tetep di Luar Negeri

Tahu bakso menjadi satu diantara beragam buah tangan dari Semarang. Cukup banyak pelaku usaha tahu bakso baik di Kota maupun Kabupaten Semarang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
(TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN)
TUNJUKAN PRODUK - Pelaku UMKM binaan BRI, Ika Yuanita, menunjukkan produk tahu bakso di sela-sela produksi, di rumahnya, Jalan Gombel Lama, Rabu (2/4/2025). 

Produk kopi terdiri dari robusta, arabika, dan liberika. Kemudian, ada pula teh rempah. Teh rempah produksi Kingkaf ini juga sudah menembus pasar Eropa. Teh rempah milik Ika sudah dikemas seperti teh celup pada umumnya sehingga sangat mudah diseduh. Teh rempah ini banyak menjadi pilihan konsumen sebagai pengganti teh biasa. 

Ia bekerjasama dengan beberapa petani lokal untuk membuat produk teh rempah dan kopi. Di sisi lain, ia juga memproduksi minuman siap saji berupa kopi dan jahe lemon madu fermentasi. 

"Kopi itu justru produk pertama saya. Dari kopi merambah ke restoran, dan saya mulai mengembangkan produk dari situ. Sekarang punya sekitar 10 jenis produk. Semua otentik dan hasil pengolahan sendiri," paparnya. 

Selain minuman, Ika juga memiliki produk pisang sale, kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupung bawang. Produk-produk tersebut juga telah menembus pasar luar negeri

Tempat produksi produk-produk Kingkaf memang berbeda-beda. Tempat produksi tahu bakso dan aneka minuman rempah berada di rumahnya, di Gombel Lama. Sementara, tempat produksi pisang sale berada di Kendal mengingat bahan baku ia ambil dari wilayah tersebut.

Sementara, produksi kerupuknya berada di salah satu kawasan industri di Semarang karena sudah masuk kategori usaha menengah dan telah menyuplai beberapa distributor. 

"Sini (rumah-red) headnya saja, sama untuk produksi tahu bakso dan rempah-rempah punya ruang khusus. Kerupuk udang di lokasi industri karena kapasitas besar jadi pindah kesana," jelasnya. 

Diakuinya, tahu bakso menjadi produk paling banyak diminati dari sejumlah produk miliknya. Setiap hari, satu reseller mengambil 10 - 20 pack. Ia juga bekerjasama dengan beberapa kafe untuk suplai tahu bakso. 

Ia membeberkan, omzet yang didapatkan dari usahanya sudah cukup besar msncapai puluhan juta. Tak cukup sampai di titik ini, Ika ingin usahanya bisa naik kelas tidak hanya tingkat UMKM melainkan bisa usaha industri besar. Legalitas setiap produk pun sudah dibenahi satu per satu agar bisa merambah ke industri besar. 

Semakin Berkembang Sejak Gabung Rumah BUMN

Ika mengakui, Rumah BUMN sangat membantu usahanya kian berkembang. Ia bergabung dengan Rumah BUMN sejak 2023. Diakuinya, menjadi anggota BUMN memang belum lama, namun banyak manfaat yang ia dapatkan. Diantaranya, melalui BRIncubator, ia mendapat pelatihan dan pendampingan.

"Produk kita dikoreksi satu per satu. Saya sendiri yang datang. Kingkaf lolos dapat juara 1," ungkapnya. 

Ia juga sempat mendapatkan pelatihan dari Tiktok yang difasilitasi BRI. Ia diajari bagaimana pemasaran melalui digital, mengelola google bisnis, dan sebagainya. Bahkan, tidak hanya ilmu, beragam peralatan diberikan untuk menunjang kemajuan bisnis UMKM dari sisi promosi dihital, meliputi lampu, mic, tripod, dan lain-lain.

"Bulan kemarin, dari Tiktok konfirmasi ke kami perkembangan sejauh apa, ada kendala atau tidak. Jadi, sampai sekaramg tetap dibina terus," ucapnya. 

Ika juga mendapat fasilitas berupa pembuatan website landing page. Ia pun tak menyangka usahanya kini sudah mempunyai website tersendiri. Itu sangat memudahkan calon customer melihat company profile, produk, bahkan cara pemesanan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved