Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sosok KH Sholeh Darat, Ulama Nusantara Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Sosok KH Sholeh Darat merupakan ulama besar yang lahir di Jepara pada 1820. Ia merupakan ulama yang diriwayatkan menjadi guru Pendiri NU, KH Hasyim As

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN 
KIRAB HAUL - Sejumlah masyarakat mengikuti kirab Haul KH Sholeh Darat di Lapangan Garnisun Semarang, Rabu (9/4/2025).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah Ulama Kota Semarang mengusulkan KH Sholeh Darat menjadi pahlawan nasional. 

Sosok KH Sholeh Darat merupakan ulama besar yang lahir di Jepara pada 1820. Ia merupakan ulama yang diriwayatkan menjadi guru Pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari, Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, serta RA Kartini.

Dia mengabdikan diri untuk perkembangan agama Islam hingga meninggal dunia pada 1903 di Semarang. Ia dimakamkan di TPU Bergota. Setiap 10 Syawal diperingati Haul KH Sholeh Darat

Saat ini, PCNU Kota Semarang sedang berupaya mengusulkan KH Sholeh Darat menjadi pahlawan nasional. 

Seorang ulama Kota Semarang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Santri Ndalan Nusantara, Muchamad Nurul Huda atau akrab disapa Gus Huda sangat mendukung upaya PCNU dalam mengusulkan KH Sholeh Darat menjadi pahlawan nasional.

Menurut dia, sudah sepantasnya KH Sholeh Darat menyandang gelar itu mengingat santrinya pun sudah menjadi pahlawan nasional, diantaranya RA Kartini yang merupakan pejuang emansipasi wanita. 

"Kami melihat beliau adalah mahaguru karena kita tahu, pendiri NU, pendiri Muhammadiyah, pejuang emansipasi wanita belajar ke Beliau (Sholeh Darat-red). Sosok Mbah Sholeh Darat sangat penting," ucapnya, saat Kirab Haul KH Sholeh Darat, di Lapangan Garnisun Semarang, Rabu (9/4/2025). 

Kegiatan Haul KH Sholeh Darat ini pun, lanjut dia, menjadi upaya mengenang jasa-jasa KH Sholeh Darat dalam khidmah para santri. Dia berharap, haul ini terus dilestarikan mengingat KH Sholeh Darat merupakan tokoh besar nusantara. 

"Ini pertama kali mengadakan Haul Mbah Sholeh Darat secara besar-besaran. Kami harap Pemkot terus bisa memfasilitasi untuk kegiatan serupa," tuturnya. 

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Semarang, Anashom mengatakan, sejumlah tahapan harus dilalui untuk pengusulan pahlawan nasional bagi KH Sholeh Darat.

Tahapan antara lain mengisi naskah akademik menyangkut data-data faktual tentang KH Sholeh Darat. Ada salah satu syarat yang tertuang di undang-undang yakni ada sisi kepahlawanan yang ditonjolkan. 

"Dari sisi ini masih terus kita gali. Alhamdulillah banyak artikel yang mengupas itu. Misalnya, ketokohan Beliau membuat masyarakat supaya tidak memakai pakaian yang dipakai orang-orang kolonial," terangnya.

Setelah naskah akademik selesai, pihaknya akan membawa hasil itu kepada Pemerintah Kota Semarang, diteruskan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hingga nasional. Setiap tingkatan pengusulan harus disertai seminar. 

"Ini masih proses. Tahun ini, 13 April pengajuan batas waktu 2025. Kalau tidak bisa terkejar, kami ajukan tahun dpn. Kami siapkan naskah akademik secara baik," jelasnya. 

Menurut Anashom, literatur tentang KH Sholeh Darat diambil dari kitab-kitab beliau yang saat ini masih digunakan ubtuk pengajian. Bahkan, PCNU sufah menemukan tata tertib pondok pesantren yang didirikan KH Sholeh Darat

"Kitab-kitab beliau semua cerita tentang sikap beliau terhadap kolonialisme. Itu kami rumuskan jadi akademik," katanya. 

Anashom menyebut, masih ada kitab manuskrip KH Sholeh Darat yang tersimpan di UIN Walisongo. Sementara, bentuk cetak masih dijual di sejumlah toko kitab. Sejumlah zuriah KH Sholeh Darat juga masih ada dan turut mengikuti Haul di Makam Bergota Semarang. 

Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, KH Sholeh Darat adalah mahaguru dan ulama nusantara. Banyak hal yang sudah dilakukan dan menjadi teladan bagi generasi saat ini. Pengetahuan dan ilmunya bisa dijadikan pegangan dalam berbangsa dan bernegara. 

"Kita terus bergerak agar Mbah Soleh Darat dapat segera memberikan gelar beliau. Dia mengapresiasi usaha ulama untuk menjadikan sosok Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional. Jasa beliau, kata dia, dirasakan semua golongan umat Islam di nusantara dan menjadi teladan bagi banga Indonesia.

“Sebuah kewajiban mengenang jasa beliau, ilmu yang diberikan bisa dijadikan pegangan dalam berbangsa dan bernegara serta membangun Kota Semarang,” tambahnya.

Menurutnya, usulan menjadi pahlawan sudah diinisiasi dua tahun lalu. Harapannya, pemerintah pusat bisa memberikan gelar tersebut kepada Sholeh Darat, nantinya akan digelar symposium untuk memperkuat bukti pengusulan tersebut.

"Akan ada symposium, bu Wali juga sudah berkomunikasi dengan sahabatnya di Leiden Belanda sebagai dasar mendorong bukti-bukti beliau layak menyandang gelar pahlawan nasional," terangnya. (eyf)

Baca juga: Viral Video Uang Rp 75 Ribu Ditolak di Restoran Cepat Saji, BI Sebut Bisa Dipidana

Baca juga: Putra Asli Blora, Letkol Inf Sudarmanto Gantikan Letkol Inf Agung Cahyono Jadi Danyonif 410/Alugoro 

Baca juga: Jalankan Instruksi Presiden Prabowo, Pemkab Grobogan Akan Membentuk 50 Koperasi Desa Merah Putih

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved