Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

Tegal Muhammadiyah University Gelar Wisuda Angkatan Pertama, 80 Persen Sudah Diterima Kerja

Tegal Muhammadiyah University (TMU) menggelar wisuda angkatan pertama, sebanyak 90 wisudawan di Gedung Pertemuan Hanggawana, Kota Tegal.

TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
BERIKAN PENGHARGAAN- Rektor Tegal Muhammadiyah University (TMU), Prof Jebul Suroso memberikan piagam penghargaan kepada wisudawan terbaik, Nur Winda Amalia di Gedung Pertemuan Hanggawana Kota Tegal, Kamis (17/4/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Tegal Muhammadiyah University (TMU) menggelar wisuda angkatan pertama, sebanyak 90 wisudawan di Gedung Pertemuan Hanggawana, Kota Tegal, Kamis (17/4/2025).

Wisuda ini menjadi momentum spesial karena perdana sejak diresmikannya, pada Juli 2024.

TMU dulunya dua kampus di Tegal yang merger menjadi satu, yaitu STIKes Muhammadiyah dan Politeknik Muhammadiyah. 

Baca juga: 2.500 Warga Tegal Sudah Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Sejak 8 April 2025

Baca juga: Prihatin Kasus Pelecehan Oknum Dokter, IDI Kota Tegal Ingatkan soal Etika dan Sumpah Profesi

Dalam sambutannya, Rektor TMU, Prof Jebul Suroso mengungkapkan rasa bangga karena lebih dari 80 persen telah diterima kerja sebelum diwisuda.

Sementara lainnya sedang menunggu panggilan kerja dari berbagai perusahaan dan instansi. 

Capaian ini menunjukkan bahwa lulusan TMU memiliki daya saing tinggi dan dipercaya oleh dunia industri serta profesi.  

"Kami bersyukur bahwa lulusan TMU telah membuktikan kualitasnya dengan diterima di berbagai sektor kerja." 

"Hal ini semakin menegaskan bahwa Universitas Muhammadiyah Tegal mampu mencetak lulusan berkualitas yang siap bersaing di dunia kerja."

"Kami menjamin, lulusan TMU dapat bekerja sesuai bidangnya dengan peluang yang terbuka luas," ujarnya. 

Momentum wisuda pertama TMU itu menjadi lebih istimewa dengan hadirnya sosok inspiratif, Nur Winda Amalia, wisudawan terbaik dari Program Studi D3 Kebidanan, yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,81. 

Perempuan asal Kabupaten Pemalang itu terlahir dan tumbuh dalam keluarga yang sangat sederhana. 

Ayahnya bekerja sebagai buruh jahit di salah satu konveksi di Petarukan, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

"Saya masih ingat betul bagaimana ibu saya selalu bermimpi melihat anaknya lulus dan berdiri dengan kebanggaan sebagai seorang sarjana. 

Meski gelar yang saya raih saat ini masih ahli madya, setidaknya hari ini, bapak dan ibu saya bisa melihat saya berdiri di sini sebagai wisudawan terbaik, sebuah hadiah kecil dari jerih payah dan perjuangan mereka," ungkapnya. (*)

Baca juga: BREAKING NEWS! Ketua Pelaksana Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora Berstatus Tersangka

Baca juga: Tangis di Rumah Duka Kecelakaan Maut Mranggen Demak: Sekeluarga Tewas Diterjang Truk Tronton

Baca juga: Alun-Alun Kidul Solo Jadi Lokasi Pasar Rakyat, Ini Penjelasan Keraton dan Tanggapan Warga

Baca juga: Produksi Padi Melimpah, Blora Alami Surplus Beras 76 Persen

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved