Lansia asal Trenggalek Jawa Timur Ditemukan di Hutan Wilayah Beruk Jatiyoso Karanganyar

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Seorang lansia ditemukan warga di kawasan hutan yang berbatasan dengan pemukiman wilayah Desa Beruk Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar pada Sabtu (19/4/2025) pagi.

Camat Jatiyoso, Haryanto membenarkan kejadian itu. Perempuan tersebut ditemukan oleh warga dan relawan di kawasan hutan dalam kondisi lemas.

Lansia itu ditemukan dengan di hutan dengan jarak 1,5 km dari pemukiman atau Dusun Pondok Beruk. Akses tersebut biasanya digunakan warga untuk ke hutan mencari rumput.

"Tadi pagi ditemukan relawan, kondisinya lemas, tidak bisa diajak komunikasi. Terus dikasih makan," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com. 

Dia menuturkan, belum mengetahui identitas lansia itu karena yang bersangkutan tidak membawa kartu identitas.

Akan tetapi memang lansia itu terlihat di kawasan Beruk beberapa hari sebelum ditemukan warga di hutan.

"Itu bukan warga sekitar," terangnya.

Selanjutnya, lansia itu kemudian dibawa relawan ke Dinas Sosial (Dinsos) guna penanganan lebih lanjut.

Sementara itu, Sekretaris Dinsos Karanganyar, Sulistyowati membenarkan orang tidak dikenal yang diterima petugas Dinsos hari ini.

Saat ditanya petugas mengenai nama dan asalnya, terang Sulis, yang bersangkutan menjawab Susi dari Trenggalek Jatim.

"Sekarang di shelter, kita berikan makan dan minum juga mandi. Setelah tenang baru dilakukan assessment," ungkapnya.

Selanjutnya dinas akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Karanganyar guna memastikan keterangan dari perempuan tersebut.

"Kita akan koordinasi, cek ada identitas atau tidak. Kalau ada KTP kita akan koordinasi dengan Dinsos setempat.

 Kalau tidak ada, kita akan koordinasi dengan Disdukcapil untuk biometrik," jelasnya. (Ais).

Baca juga: Satreskrim Polres Sukoharjo Bekuk Pencuri Sepeda Motor dan Penadah

Baca juga: Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Dwi Ungkap Alasan Tak Tahan 3 Tersangka Kasus PPDS Undip

Baca juga: Anggaran Pengelolaan Sampah di Banyumas Dipangkas Jadi Rp5 Miliar, Bupati: Saya Pengennya Nol