Berita Semarang
Inilah Sosok Ady Setiawan, Warga Kota Semarang Luncurkan BTC untuk Optimalisasi Tata Kelola BUMD
Putra asli Kota Semarang Ady Setiawan meluncurkan BUMD Transformasi Centre untuk optimalkan tata kelola BUMD di Indonesia.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga asal Kota Semarang, Ady Setiawan meluncurkan BUMD Transformasi Centre (BTC) bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, di Hotel Raffles Jakarta, Senin (28/4/2025) malam.
Launching BTC dilakukan untuk menjawab persoalan yang diungkap Direktur Jendral Bina Keuangan Daerah, Agus Fatoni, yang melihat bahwa tata Kelola BUMD di banyak daerah belum memberikan hasil optimal.
Bersama Pusat Studi Industri dan Kebijakan Publik CSID-P ITS Surabaya dan Aliansi PTN/PTS yang tergabung dalam Asosiasi Dosen Integrator Desa (ADDES), Wawan --sapaan akrab Ady Setiawan-- menawarkan sejumlah solusi untuk mendukung pemberdayaan dan transformasi BUMD di Indonesia.
Baca juga: Daftar Rangkaian Kegiatan dalam Rangka HUT ke-478 Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis
Baca juga: Ini Jumlah Setoran Uang Korupsi Mbak Ita ke Polrestabes Semarang, Diterima Kanit Tipikor Inisial S
Dia mengatakan, konsep BTC ini disusun berdasarkan kebutuhan BUMD untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan kontribusinya terhadap pembangunan daerah melalui pemanfaatan inovasi tekhnologi, rekayasan sistem, serta manajemen unggul yang menjadi kekuatan ITS.
Wawan selaku inisitiator mengatakan, BTC menjadi solusi atas permasalahan tata kelola BUMD.
Dari launching ini, terungkap sejumlah persoalan yang menghambat kinerja BUMD.
Banyak BUMD yang belum sehat secara keuangan, belum memiliki satuan pengawas internal dan manajemen risiko yang memadai, hingga profesionalisme SDM masih belum merata serta persoalan lainnya.
“Berawal dari situ, saya dan Arman Hakim Nasution selaku Kepala CSID-PP ITS menginisiasi membentuk BTC dengan program utamanya adalah inovasi dan konsultasi upgrading serta capacity buliding," katanya.
Ady Setiawan menyatakan, dirinya menyasar sektor agribisnis, air bersih, dan pariwisata untuk bisa dilakukan inovasi.
“Untuk inovasi yang akan dilakukan, kami menyasar pada sektor agrobisnis, air bersih atau PDAM, dan pariwisata,” tuturnya.
Sebagai putra asli Semarang, inisiatifnya ini mendapat dukungan dari Wali Kota semarang, Agustina wilujeng Pramestuti sebagai bentuk partisipasi untuk membangun sistem perekonomian daerah berbasis tata kelola BUMD yang profesional.
Sementara itu, Kemendagri mencatat 1.057 BUMD yang tersebar di berbagai daerah dengan total asetnya yang dimiliki mencapai sekira Rp1.170,1 triliun, equitas Rp236,5 triliun, dan BUMD secara kolektif mencatatkan laba Rp29,5 triliun serta deviden yang disetorkan Rp13,01 triliun.
Lalu dari sisi SDM, Kemendagri menyebut jumlah pegawai BUMD cukup banyak.
Saat ini terdapat 1.911 direksi, 1.993 Dewan Pengawas atau Komisaris, dan total pekerja BUMD mencapai 154.609 orang.
Baca juga: Dari Dapur Semarang ke Meja Dunia: Perjalanan Rasa Ika Yuanita Dibalik Produk Kingkaf
Baca juga: Alasan Manajemen PSIS Semarang Pecat Gilbert Agius dan Diganti Muhammad Ridwan
Dirjen Binkeu Kemendagri, Agus Fatoni mengungkapkan, beberapa persoalan yang kemudian menghambat kinerja BUMD.
Pertama, banyak BUMD yang belum sehat secara keuangan, sehingga menjadi beban fiskal serta belum memiliki satuan pengawas internal dan manajemen risiko yang memadai.
Kedua, ada juga BUMD yang diam di zona nyaman hingga diintervensi pihak tertentu.
Ketiga, jumlah Dewas atau komisaris tercatat lebih banyak dari jumlah direksi.
Selanjutnya, pengawasan terhadap BUMD dinilai masih belum efektif dan belum optimal.
Kemudian, pelaksanaan tata kelola belum optimal dilaksanakan.
Keenam, menajemen pengelolaan BUMD juga masih belum maksimal.
Ketujuh, penyertaan modal yang belum sesuai kebutuhan dan belum berkelanjutan serta lemahnya komitmen pemilik dalam pengelolaan BUMD.
Kedelapan, belum terdapat kepaduan terhadap kebijakan yang berlaku dan tidak adanya sanksi terhadap pelanggar kebijakan.
Kesembilan, profesionalsime SDM masih belum merata.
Dari persoalan itu, Agus menyebut, perlu adanya peningkatan daya saing BUMD agar mempu berkompetisi secara optimal.
Hal itu diharapkan mampu meningkatkan pembangunan daerah serta meningkatkan PAD. (*)
Baca juga: Innalillahi, Pasutri Warga Banyumas Tewas Tertimpa Truk Muatan Kayu di Jalan Lingkar Sumpiuh
Baca juga: Kecurigaan Polisi Usai KM Vizz Jaya 2 Terdampar di Karimunjawa: Kakak Beradik Dibuang ke Laut
Baca juga: Kakak Beradik Asal Indramayu Diduga Dibunuh di Perairan Karimunjawa, Jasadnya Belum Ditemukan
Baca juga: Selamat! Mas Mickel dan Mbak Gloria Dinobatkan Sebagai Duta Wisata Kabupaten Batang 2025
Semarang
ady setiawan
Sosok Inspiratif Asal Semarang
BUMD Transformasi Centre
BUMD
Tata Kelola BUMD
Kemendagri
Agus Fatoni
ITS Surabaya
Kota Semarang Cerah, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 10 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Sosok Ari Setiawan Yang Blokade Jalan Karena Merasa Hak Milik Ternyata Pembudidaya Maggot |
![]() |
---|
TPA Ilegal Brown Canyon Resmi Ditutup, Asap Masih Keluar Diduga Berasal Dari Gas Metana |
![]() |
---|
Tugas Biologi Jadi Alasan Tukang Cukur Semarang Cabuli Siswi SD, Direkam Pakai HP |
![]() |
---|
Hampir Sebulan Ditutup, Begini Kondisi Terkini Bekas TPA Ilegal Brown Canyon Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.