Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Driver Ojol Ini Tambal Jalan Belubang dengan Modal Sendiri, Belajar Buat Aspal Selama 4 Bulan

Seorang pengemudi ojek online (ojol)  menjadi perbincangan di media sosial setelah aksinya menambal jalan berlubang dengan aspal bekas.

KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
TAMBAL JALAN: Hasan Fiidel (24), driver ojek online, menambal jalan berlubang di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/5/2025). (KOMPAS.COM/M. ELGANA MUBAROKAH) 

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Di Kabupaten Bandung, seorang driver atau pengemudi ojek online (ojol)  menjadi perbincangan di media sosial setelah aksinya menambal jalan berlubang dengan aspal bekas ramai diunggah di TikTok dan Instagram.

Namanya Hasan Fiidel (24).

Hasan memulai inisiatif ini setelah mengalami kecelakaan akibat jalan rusak saat menarik penumpang di Kota Bandung.

Baca juga: Viral Perempuan Pakai Seragam PNS Grobogan Tuai Hujatan di Medsos, Ini Kata Pemkab

"Sampai saat ini juga saya aktif jadi ojek online, kebetulan waktu lagi narik saya pernah jatuh karena jalan yang berlubang sampai waktu itu handphone saya LCD-nya rusak. Jatuhnya di salah satu jalan di Kota Bandung. Kepikirannya di situ, saya berpikir aja, jangan sampai orang ngalamin jatuh karena jalan yang berlubang," kata Hasan saat ditemui di Kampung Cibodas, Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Senin (19/5/2025).

Hasan Fiidel driver ojek online
TAMBAL JALAN: Hasan Fiidel (24) driver ojek online saat tengah menambal salah satu jalan berlubang di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/5/2025). (KOMPAS.COM/M. ELGANA MUBAROKAH)

Usai insiden itu, Hasan mulai mencari cara menambal jalan secara mandiri.

Ia mempelajarinya dari berbagai sumber di internet, termasuk YouTube, Google, hingga teknologi kecerdasan buatan (AI).

"Saya cari di internet, YouTube, Google, dari AI, belajar selama dua hari. Terus waktu itu kepikiran untuk langsung praktik, tapi waktu itu enggak langsung ngonten, tapi percobaan dulu," ujarnya.

Hasan mengaku menghabiskan waktu empat bulan untuk belajar membuat aspal.

Ia mengeluarkan modal awal Rp 500.000 hasil dari narik ojol untuk membeli tabung gas elpiji, kompor, ember, pasir beton, dan lem aspal.

"Kalau kegiatan baru dua minggu, kalau perencanaan saya sudah hampir empat bulan, cuma dulu banyak kendalanya, kayak dari peralatan, aspalnya gimana. Perencanaan empat bulan yang lalu, baru bulan sekarang dieksekusi," ujarnya.

Dalam prosesnya, Hasan memilih mengolah aspal di kebun terpencil tak jauh dari rumahnya agar tidak mengganggu warga.

"Ternyata pas saya terjun ke lapangan, ternyata beda-beda misalnya spek aspalnya, buat jalan desa, provinsi, dan jalan nasional itu beda," ujarnya.

Jalan berlubang di depan Kantor Desa Cibodas menjadi lokasi pertama yang ia tambal.

Sebelum memulai, ia terlebih dahulu meminta izin kepada kepala desa.

"Waktu pertama nyobain itu di jalan Desa Cibodas, saya bicara ke kades, itu salah satu adab saya, kebetulan di depan jalan desa ada yang berlubang juga. Jadi sebelum nambal yang jauh, kita bantu dulu yang sekitar lah. Alhamdulillah, responsnya mendukung," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved