Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Nasib 3.000 Penjaga Pintu Air Jateng Disuarakan, Gubernur Janji Tanggung BPJS dan Bahas Status Kerja

Khundori suarakan nasib 3.000 penjaga pintu air Jateng. Gubernur janji BPJS ditanggung & bahas status kerja demi ketahanan pangan.

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
AUDENSI - Forum Komunikasi Petugas Pintu Air (FKPPA) Jawa Tengah menggelar audensi bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (19/5/2025). Sebelum bertemu FKPPA menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah untuk menyerukan nasib mereka 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Setelah bertahun-tahun bekerja dalam senyap, ribuan penjaga pintu air di Jawa Tengah akhirnya mulai mendapat perhatian dari pemerintah.

Suara mereka disampaikan langsung oleh Muhammad Khundori, Ketua Forum Komunikasi Petugas Pintu Air (FKPPA) Jateng dalam audiensi bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur, Senin (19/5/2025).

“Kami bukan hanya menjaga pintu air, tapi juga menjaga kehidupan petani dan ketahanan pangan,” tegas Khundori dengan suara bergetar penuh semangat.

BPJS Ketenagakerjaan Akan Ditanggung Pemprov

Salah satu tuntutan utama yang akhirnya mendapat respons adalah soal jaminan sosial.

Selama ini, para petugas harus membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri, meski mereka menjalankan tugas penting yang penuh risiko.

“Pak Gubernur tadi menyatakan bahwa BPJS kami akan ditanggung pemerintah. Ini harapan besar,” kata Khundori.

Menuju Status Kerja yang Lebih Jelas

FKPPA juga mendorong agar status kerja penjaga pintu air segera dilegalkan melalui sistem kepegawaian resmi, termasuk kemungkinan diangkat menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

“Banyak dari kami sudah bertahun-tahun bekerja tanpa status yang jelas. Kami hanya ingin perlindungan dan masa depan yang pasti,” imbuh Khundori.

Dari data FKPPA, saat ini terdapat lebih dari 3.000 penjaga pintu air di seluruh Jawa Tengah, namun belum semuanya tercatat dalam sistem resmi pemerintah.

 Hal ini menyulitkan proses pengakuan dan perlindungan formal terhadap profesi mereka.
Gubernur: Mereka Ujung Tombak Ketahanan Pangan

Gubernur Ahmad Luthfi merespons positif aspirasi FKPPA. Ia langsung memerintahkan Sekda Provinsi Jawa Tengah untuk mengurai permasalahan ini dalam waktu sepekan.

Fokus utama adalah penjaminan BPJS dan keberlanjutan pekerjaan para petugas.

“Penjaga pintu air adalah bagian penting dari swasembada pangan. Jangan sampai mereka tak diperhatikan,” tegas Gubernur Luthfi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved