Viral Ayam Goreng Widuran
"Bukan Sorotan Utama" Alasan Ayam Goreng Widuran Tak Cantumkan Label Nonhalal Selama Puluhan Tahun
Salah satu karyawan Ayam Goreng Widuran mengungkap alasan restoran legendaris di Solo itu tidak mencantumkan keterangan nonhalal selama bertahun-tahun
Penulis: Val | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM - Salah satu karyawan Ayam Goreng Widuran mengungkap alasan restoran legendaris di Solo itu tidak mencantumkan keterangan nonhalal selama bertahun-tahun.
Hal itu kini dipermasalahkan banyak pihak hingga viral di media sosial.
Banyak masyarakat yang merasa tertipu karena merasa ayam goreng widuran merupakan makanan halal.
Lantas apa alasannya keterangan nonhalal itu baru ditempel baru-baru ini setelah viral?
Baca juga: Ternyata Ini Menu Non Halal yang Dijual Ayam Widuran Solo, Kini Tutup Setelah Viral
Baca juga: Nasib Ayam Goreng Widuran Solo Terancam Berurusan dengan Hukum Gara-gara Menu Nonhalal
Isu kehalalan makanan kembali menjadi sorotan publik setelah rumah makan legendaris Ayam Goreng Widuran tersandung polemik.
Restoran yang berdiri sejak 1973 ini mendadak ramai diperbincangkan karena salah satu menunya mengandung bahan nonhalal, tanpa keterangan yang jelas selama bertahun-tahun.
Kasus ini mencuat di media sosial setelah sejumlah pelanggan mengaku baru mengetahui bahwa menu ayam goreng kremes di restoran tersebut menggunakan bahan nonhalal.
Kekecewaan pun langsung membanjiri kolom ulasan Google Review, sebagian besar merasa tertipu karena selama ini mengira seluruh menu di Ayam Goreng Widuran Solo adalah halal.
Sorotan publik bermula dari penggunaan bahan nonhalal pada menu ayam goreng kremes.
Ironisnya, selama puluhan tahun, pihak rumah makan tidak mencantumkan status nonhalal tersebut secara eksplisit, baik di outlet fisik maupun di platform daring mereka.
Kepada media, salah satu karyawan restoran bernama Ranto mengakui bahwa label nonhalal baru disematkan setelah isu ini viral.
"Udah dikasih pengertiannya nonhalal, ya karena viralnya. Kremesnya itu nonhalal. Beberapa hari yang lalu," kata Ranto dikutip dari Tribunnews, Minggu (25/5/2025).
Ia menambahkan bahwa kini pihak manajemen telah mencantumkan label nonhalal secara lebih jelas di berbagai tempat, termasuk outlet, media sosial, dan Google Maps.
Menurutnya, sejak awal berdiri, Ayam Goreng Widuran memang lebih banyak dikunjungi pelanggan nonmuslim, sehingga status halal tidak menjadi sorotan utama.
Menanggapi memanasnya kritik, manajemen Ayam Goreng Widuran menyampaikan permohonan maaf terbuka melalui akun Instagram resmi @ayamgorengwiduransolo.
Brosur BRI NON KUR dan KUR BRI 2025 |
![]() |
---|
Mengintip Rahasia Konveksi Seragam dan Jersey Bisa Bertahan |
![]() |
---|
Adu Presisi, Tukang Bangunan Unjuk Gigi Lomba Pasang Keramik di Semarang |
![]() |
---|
PSIS Semarang Rilis Teaser Jersey Pramusim, Sinyal "Sinar Asa" Menggebrak! |
![]() |
---|
Jago Coding, 250 Siswa Antusias Ikuti Festival Berpikir Komputasional di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.