Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Batang

Kisah Siswi SMPN 4 Batang Menampilkan Ketoprak saat Festival Karya dan Budaya

Gamelan bertalu lembut mengiringi lantunan sinden dari halaman SMPN 4 Batang. Suasana sekolah seolah menjelma menjadi panggung megah kebudayaan Jawa.

Penulis: dina indriani | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI
GELAR BUDAYA - SMPN 4 Batang menggelar Festival Karya dan Budaya III 2025 dengan penampilan ketoprak, Sabtu (31/5/2025). Para siswa, mengenakan busana tradisional, menampilkan ketoprak dengan penuh semangat dalam Festival Karya dan Budaya III, sebuah ajang tahunan yang tak sekadar hiburan, melainkan sarana pelestarian warisan leluhur. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Gamelan bertalu lembut mengiringi lantunan sinden dari halaman SMPN 4 Batang.

Suasana sekolah seolah menjelma menjadi panggung megah kebudayaan Jawa.

Para siswa, mengenakan busana tradisional, menampilkan ketoprak dengan penuh semangat dalam Festival Karya dan Budaya III, sebuah ajang tahunan yang tak sekadar hiburan, melainkan sarana pelestarian warisan leluhur.

Tahun ini, festival gelar budaya kembali digelar, bagi siswa kelas 9, ajang ini bukan sekadar pentas seni, melainkan bagian dari ujian praktik mata pelajaran seni budaya.

Baca juga: Melestarikan Budaya Jawa: Wayang Krucil Hibur Ratusan Warga dalam Acara Sedekah Bumi di Blora

Mereka menjalani proses kreatif dari nol menyusun naskah, memilih pemain, hingga menentukan komposisi musik gamelan yang akan dimainkan.

"Ada tujuh kelas yang tampil, masing-masing dengan cerita pilihan mereka sendiri.

Semua siswa aktif berperan, guru hanya bertindak sebagai fasilitator," terang Kepala SMPN 4 Batang, Sri Mulyanto, Sabtu (31/5/2025).

Dengan konsep yang mengutamakan kemandirian, festival ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan langsung bagaimana seni pertunjukan digarap.

Sekitar 14 siswa berperan sebagai penabuh gamelan, empat hingga lima lainnya menjadi sinden, sementara sisanya memainkan lakon ketoprak

Yang membuat festival ini semakin istimewa, seluruh rangkaian acara menggunakan Bahasa Jawa, termasuk pranatacara yang diisi oleh siswa kelas 7 dan 8.

Lebih dari sekadar ekspresi seni, Festival Karya dan Budaya SMPN 4 Batang adalah wujud nyata kolaborasi antara sekolah, siswa, dan orang tua.

Pagelaran budaya ini didukung paguyuban orang tua murid, mengingat keterbatasan anggaran sekolah.

"Kami ingin menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak, di mana siswa, orang tua, dan sekolah bisa berkolaborasi dalam perencanaan hingga evaluasi kegiatan," ujarnya

Festival ini mendapat perhatian khusus dari Wakil Bupati Batang, Suyono, yang hadir langsung di lokasi.

Ia mengapresiasi upaya sekolah dalam merawat budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved