SPMB 2025
Sejumlah Siswa Difabel Mundur dari Jalur Afirmasi SPMB 2025, Pengamat: Orang Tua Khawatir
Sejumlah siswa penyandang disabilitas di Kota Semarang mundur dari Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 jalur afirmasi.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Meskipun demikian, terangnya, pihak sekolah harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa difabel dengan karakteristik yang berbeda, namun tetap memberikan perlakuan yang setara seperti siswa pada umumnya.
"Tenaga pendidik juga perlu melakukan pemantauan yang ketat. Interaksi antar anak sebaiknya tidak dibiarkan berlangsung bebas tanpa pengawasan orang tua," tegasnya.
Koordinator ULD Pendidikan Disdik Kota Semarang, Putri Marlenny sebelumnya menjelaskan, meski ada siswa penyandang disabilitas mengundurkan diri, pihaknya tetap mencatat seluruh siswa penyandang disabilitas ke dalam sistem.
Menurutnya, pihaknya berkomitmen untuk mendampingi mereka, apapun sekolah yang dipilih.
"Kalau tenaga pendidiknya ditanya siap atau tidak, realitanya kita terus bersiap diri. Siap itu baik secara kognitif, afektif dan secara perilaku mereka belajar untuk inklusi," jelasnya. (idy)
Baca juga: Jateng Gelar Popda SMA 2025: Ribuan Atlet Berlaga di 21 Cabang Olahraga, Catat Lokasinya
Baca juga: Isi Podcast Bawor Bawaslu, Rektor UIN Saizu Kupas Spirit Tahun Baru Hijriyah dan Demokrasi
Baca juga: Pengelolaan Sampah di TPA Sukosari Wajib Terapkan Sanitary Landfill, DLH Karanganyar Upayakan Ini
SDN Kranggan 1 Batang Tak Punya Siswa, Menunggu Merger Resmi dengan SDN Kranggan 2 |
![]() |
---|
94,1 Persen Siswa Miskin di Jateng Diterima SMA/SMK Negeri Maupun Kemitraan |
![]() |
---|
SPMB Telah Usai, 30 Sekolah di Kabupaten Purbalingga Masih Kekurangan Murid |
![]() |
---|
Kawal Ketat SPMB SMA/SMK Tahap Dua, Ombudsman Jateng: Pastikan Transparansi |
![]() |
---|
Kecanduan Game! 2 Siswa SMPN 1 Semarang Tak Naik Kelas Gara-gara Absen Ekstrem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.