Banjir Rob Pati
"Kulkas Ambruk, Kasur Rusak!" Duka Warga Tunggulsari Terdampak Banjir Rob Pati
Banjir rob masih menggenangi wilayah pesisir Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Rabu (18/6/2025).
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Banjir rob masih menggenangi wilayah pesisir Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Rabu (18/6/2025).
Air masuk ke hunian warga dan merusak perabotan rumah tangga mereka.
Hal ini seperti yang dialami Lasmini, seorang janda berusia lanjut, warga Desa Tunggulsari.
Baca juga: Banjir Kembali Terjang Desa Tunggulsari Pati, Ratusan Rumah Warga Terendam
Baca juga: Polresta Pati Klaim Tambang Sukolilo Legal, Warga Kecewa Sebut Pejabat "Ndableg"
Saat air laut pasang semalam, air menggenangi rumahnya sampai setinggi lutut.
Akibatnya, dia kesulitan beraktivitas di dalam rumah.
Pantauan TribunJateng.com pada Rabu (18/6/2025) siang, air masih menggenang di dalam rumahnya.
Semata kaki di area dapur dan sebetis di ruang tamu.
Sofa, lemari, dan mesin jahit milik Lasmini terendam sebagian.
Pekerjaan menjahit pun mesti dia tinggalkan untuk sementara, entah sampai kapan.
Untuk tidur, Lasmini terpaksa mengungsi ke rumah anaknya yang masih berada di desa yang sama.
Sekalipun sama-sama kebanjiran, ketinggian air di rumah anaknya tak separah di kediamannya.
"Saya tidak kerja, karena banjir tidak bisa beraktivitas."
"Semalam tidur di rumah anak karena banjirnya parah, airnya naik."
"Rumah saya tidak bisa ditinggali."
"Kulkas saya ambruk, dua kasur rusak," jelas dia.
Lasmini mengatakan, beberapa bulan ini banjir rob terus-menerus pasang surut.
Dia pun mulai merasakan beberapa gangguan kesehatan.
"Saya mulai sakit-sakit, migrain, maag akut," keluh Lasmini.
Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi mengatakan, dibanding sebelumnya, hari ini banjir sudah agak surut.
Ketinggian air turun sekira 10 sentimeter.
Baca juga: Targetkan 3 Besar di Popda Jateng 2025, Kabupaten Pati Kirim 50 Atlet
Baca juga: "Ini Permainan Apa?" Warga Sukolilo Pati Geram, Muncul Izin Baru Saat Desakan Tutup Usaha Tambang
"Namun banjir masih menggenangi 252 rumah, sama seperti hari sebelumnya."
"Hanya ketinggian airnya yang menurun," ungkap dia.
Setyo mengatakan, banjir di Tunggulsari tergolong bencana skala besar.
"Abrasi merupakan fakta yang terjadi di Tunggulsari dan beberapa desa lain di Kecamatan Tayu."
"Maka, pemerintah dan pihak-pihak terkait harus duduk bareng, bekerja sama menanggulangi bencana ini."
"Harus ada pembuatan alat pemecah ombak, sehingga kerawanan abrasi bisa ditanggulangi," tutur Setyo.
Dia mengatakan, alat pemecah ombak tersebut bisa menangkap kembali potensi sedimen, sehingga ketika ada kegiatan penanaman mangrove, tanaman tersebut bisa tumbuh baik tanpa tergerus abrasi.
Sementara, Kalakhar BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, selain Desa Tunggulsari, ada tiga desa lain di Kecamatan Tayu yang juga terdampak banjir pesisir atau rob.
"Yang paling parah terdampak memang di Tunggulsari, tidak hanya area budidaya ikan tambak, tetapi juga masuk permukiman."
"Tadi malam banjir meluas, masuk ke Desa Dororejo, Margomulyo, dan Keboromo."
"Total empat desa terdampak rob, sudah masuk permukiman dengan variasi tinggi air 20 hingga 40 sentimeter," jelas dia.
Budi menambahkan, kondisi rob diperparah curah hujan dalam dua hari terakhir.
Meski tak begitu deras, hujan dua hari terakhir ini berlangsung dalam durasi panjang.
"Sehingga, air dari sungai yang harusnya masuk ke laut kembali lagi ke daratan," ujar dia. (*)
Baca juga: Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Mbak Ita dan Alwin Basri, Ini Hasil Keterangan 4 ASN Pemkot Semarang
Baca juga: BREAKING NEWS, Awaluddin Muuri Mantan Sekda Cilacap Ditahan Kejati Jateng
Baca juga: Libur Sekolah Naik KA dari Semarang, Berikut Rekomendasi Destinasi Wisatanya
Baca juga: Geger Temuan Janin Terbungkus Kain Kafan di Pantai Batamsari Tegal, Polisi: Masih Kami Selidiki
Pati
Running News
banjir rob
Banjir Rob Pati
Setyo Wahyudi
Martinus Budi Prasetya
BPBD Kabupaten Pati
Pemkab Pati
feature
Human Interest
tribun jateng
tribunjateng.com
Banjir Rob di Pati Matikan Sektor Pariwisata, Pantai Mina Mangrove Dulunya Ramai Pengunjung |
![]() |
---|
Perbaikan Tanggul Jebol Akibat Rob di Pati, BPBD: Butuhkan Dana Hingga Rp 145 Juta |
![]() |
---|
Warga Banyutowo Pati Gotong Royong Perbaiki Tanggul, Pasca Jebol Dihantam Gelombang Rob |
![]() |
---|
Area Tambak Bandeng Tersapu Rob di Pati, Tanggul Jebol 50 Meter, Warga Merugi Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.