Berita Kudus
Komunitas Pecinta Alam di Lereng Muria Berkumpul, Sinergi Pendaki untuk Konservasi Pegunungan
Puluhan pecinta alam di wilayah Lereng Gunung Muria, meliputi Kabupaten Kudus, Jepara dan sekitarnya berkumpul menggelar sarasehan
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Puluhan pecinta alam di wilayah Lereng Gunung Muria, meliputi Kabupaten Kudus, Jepara dan sekitarnya berkumpul menggelar sarasehan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Yayasan Penggiat Konservasi Muria (Peka Muria), Sabtu (12/7/2025) di Joglo Migunani, Bumi Perkemahan (Buper) Abiyoso, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Sarasehan digelar dengan mengangkat tema "Sinergi Pendaki dan Konservasi Pegunungan Muria", melibatkan berbagai komunitas pecinta alam seperti MAPALA, MRC, juga perwakilan desa di kawasan Guung Muria.
Di antaranya Desa Colo, Japan, Ternadi, Kajar Kecamatan Dawe, serta Desa Rahtawu dan Menawan Kecamatan Gebog.
Sarasehan juga dihadiri oleh perwakilan dari Anggota DPRD Jawa Tengah, Arif Wahyudi.
Dia mendukung adanya inisiatif konservasi yang dijalankan komunitas Peka Muria.
Bagaimana pentingnya penataan manajemen pendakian Gunung Muria dengan Standart Operating Procedure (SOP) yang harus ditaati pendaki.
Menurut Arif Wahyudi, adanya gunung sebagai paku bumi harus dijaga, dirawat dan dihormati, bukan untuk dirusak.
Dalam hal ini, SOP pendakian juga harus dibuat tegas, baik dari segi keamanan safety, maupun kondisi kebersihan lingkungan alam.
Sebagai wakil rakyat di DPRD Jawa Tengah, Arif berharap adanya pelatihan guide atau pemandu gunung secara reguler, lengkap dengan pengenalan SOP yang jelas dan terukur.
Supaya ke depannya, pendakian gunung yang digandrungi para kawula muda bisa lebih maju dan tertata dari berbagai sub bidang pengembangan.
"Ketika kawasan lereng Muria dirawat dengan baik, dijaga dengan maksimal, termasuk SOP pendakian, nantinya berdampak pada ekonomi lokal, juga meningkatkan edukasi konservasi bagi para pendaki," tuturnya.
Ketua Peka Muria, Teguh Budi Wiyono menyampaikan, sarasehan digelar sebagai respons atas berbagai isu pendakian dan konservasi di Gunung Muria, termasuk di antaranya ancaman satwa liar.
Pihaknya mengajak para pecinta alam dan masyarakat umum, untuk membangun kesadaran bahwa pendakian tak bisa dipisahkan dari konservasi.
Sebagai pendaki diharapkan bisa memahami ekosistem alam Muria dan dampak aktivitas masyarakat terhadap keberlangsungan lingkungan di masa mendatang.
Syukur-syukur ikut serta terlibat dalam kegiatan konservasi alam.
Diduga Lakukan Pungli, Nasib Andi Imam Santoso Dicopot Dari Kepala Dinas Perdagangan Kudus |
![]() |
---|
Kepala Disdag Kudus Dibebastugaskan, Disebut-sebut Terkait Pelanggaran Administrasi Keuangan |
![]() |
---|
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Dibebastugaskan Sementara karena Dugaan Pelanggaran Disiplin ASN |
![]() |
---|
Harus Penuhi 1.200 Lux, 4 Lampu Penerangan Stadion Wergu Wetan Kudus Disidak PT LIB dan PSSI |
![]() |
---|
65 Persen Rampung, Gedung Baru Pelayanan SKCK Polres Kudus Diharapkan Lebih Nyaman dan Cepat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.