Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

Tim KKN Undip Gagas Wisata Petik Alpukat di Desa Sepakung Semarang

Tim KKN-T 157 Undip menggagas pengembangan kebun alpukat menjadi wisata edukatif di Desa Sepakung Kabupaten Semarang.

Editor: deni setiawan
UNDIP SEMARANG
WISATA EDUKASI - Anggota Kelompok 1 Tim KKN-T 157 Undip Semarang berfoto bersama di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, belum lama ini. Mereka menggagas pengembangan kebun alpukat menjadi wisata edukatif di desa tersebut. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selama sekira satu bulan, Tim KKN-T 157 Undip Semarang melakukan pengabdian di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Kegiatan bertema Pengembangan Potensi Desa Sepakung Banyubiru melalui Penguatan Potensi Agrowisata sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi dalam Era 4.0 itu dimulai pada Selasa (25/6/2025).

Baca juga: Refleksi 2 Abad Perang Diponegoro, Undip Kobarkan Semangat Kebangsaan

Baca juga: Agrimat & Jateng Cold Chain Expo 2025 di Undip, Dorong Inovasi Pertanian Modern

Mendukung tema itu, Kelompok 1 Tim KKN-T 157 Undip menggagas ide inovatif berupa pengembangan kebun alpukat menjadi wisata edukatif bertajuk “Avotrip: Wisata Edukasi Petik Alpukat”. 

Gagasan ini timbul berdasarkan keunggulan komoditas alpukat Desa Sepakung yang melimpah dengan kualitas terbaik.

Selama ini, kebun alpukat masih dimanfaatkan secara terbatas sebagai lahan pertanian pribadi.

Belum memberi nilai tambah yang maksimal bagi perekonomian warga setempat.

Dengan demikian, program ini diharapkan mampu menjadi katalisator dalam
menghidupkan kembali geliat pariwisata Desa Sepakung serta memperkuat posisinya sebagai salah satu desa wisata unggulan.

Kepala Desa Sepakung, Ahmad Nuri menyambut baik inisiatif tim KKN Undip itu.

Dia berharap program tersebut bisa menjadi titik awal transformasi ekonomi desa yang lebih mandiri dan inovatif.

“Inovasi yang diharapkan yaitu pengembangan paket wisata petik alpukat," ujar
Ahmad Nuri.

Karena menurutnya, Desa Sepakung merupakan desa wisata.

"Kami berharap pengunjung dapat menikmati pengalaman memetik alpukat langsung dari kebunnya."

"Baik itu untuk dikonsumsi segar maupun diolah,” katanya.

Dia menambahkan, pengunjung akan dipandu selama kegiatan berlangsung
dan dapat memilih alpukat sesuai selera.

Harga yang ditawarkan pun lebih rendah dibandingkan harga di supermarket, namun tetap memberikan nilai ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat dibandingkan menjual ke tengkulak.

Baca juga: Gelar Tikar Sinergi IBDU dan KKN Tematik Undip dalam Pengembangan Seni di Padangsari

Baca juga: UKM Bulutangkis UNDIP Sukses Gelar Piala Rektor 2025, Kejuaraan Nasional & Madya Semarang

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved