Penarikan KKN-T Tim 27 Undip Disambut Meriah Dengan Jalan Sehat dan Peresmian Poslitkes

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG  – Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan kegiatan launching Pos Satelit Kesehatan (PosLitKes) di Kelurahan Tembalang, Semarang, sebagai bagian dari upaya pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program KKN yang telah dilakukan selama hampir tiga bulan oleh mahasiswa Undip di daerah tersebut.

Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Tim 27 Prof. Dr. dr. Sri Achadi Nugraheni, M. Kes. yang akrab disapa Prof. Didit menjelaskan Pos Satelit Kesehatan ini adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses kesehatan bagi warga Kelurahan Tembalang, terutama bagi mereka yang tinggal di 35 RT di wilayah tersebut.

Program ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mendekatkan layanan kesehatan yang lebih cepat dan mudah diakses oleh masyarakat.

“Pos Satelit Kesehatan ini bukan menggantikan posyandu, tetapi melengkapi. Kalau posyandu biasanya buka sebulan sekali, Pos Satelit ini dapat memberikan layanan kapan saja, pagi, siang, atau malam.

Kami menyediakan alat-alat kesehatan di setiap RT, seperti timbangan, tensimeter, dan alat ukur lainnya yang dapat digunakan kapan saja,” jelas Prof Didit.

Program ini telah berjalan sejak tahun 2019 dengan lebih dari 1.500 Pos LitKes yang tersebar di seluruh Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta kini berkembang hingga hampir 2.500 Pos LitKes di wilayah Semarang.

Prof Didit berharap, dengan adanya Pos Satelit Kesehatan, warga bisa memantau kesehatannya secara mandiri, seperti mengukur tekanan darah, kadar gula darah, atau kolesterol, tanpa harus menunggu layanan posyandu yang hanya buka sebulan sekali.

“Harapannya setiap RT bisa memiliki Pos Satelit Kesehatan yang dilengkapi dengan alat tes yang mudah dijangkau, baik secara pribadi maupun kolektif.

Alat seperti alat tes gula darah, alat tes kolesterol, atau asam urat bisa disumbangkan atau dipinjamkan oleh warga yang mampu, sehingga semuanya bisa mengaksesnya,” tambahnya.

Acara launching Pos Satelit Kesehatan ini juga dimeriahkan dengan jalan sehat yang diikuti oleh warga setempat.

Kegiatan tersebut dipusatkan di ICT Center Universitas Diponegoro, Minggu (27/7).

Selain itu, ada juga pembagian doorprize yang diadakan oleh pihak Universitas Diponegoro dan Kelurahan Tembalang.  

Salah satu doorprize diberikan oleh Rektor Undip, Ketua LPPM Undip, serta perwakilan dari Kelurahan Tembalang.

Selain memberikan layanan kesehatan, program ini juga bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara Universitas Diponegoro dengan masyarakat setempat.

Dalam acara jalan sehat ini, diharapkan adanya ikatan yang lebih kuat antara masyarakat Tembalang dengan kampus, yang memang terletak di wilayah tersebut.

“Tujuan dari jalan sehat ini adalah untuk menjalin kedekatan antara Universitas Diponegoro dan masyarakat sekitar, agar mereka bisa lebih mengenal kampus dan memahami kegiatan pengabdian yang dilakukan.

Ini adalah salah satu bentuk implementasi dari tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Prof Didit.

Dalam kesempatan yang sama, Sri juga menekankan pentingnya deteksi dini untuk penyakit-penyakit tertentu, terutama bagi kelompok usia lanjut.

Ia menyebutkan bahwa dua RW di Kelurahan Tembalang yang banyak dihuni lansia, mendapat perhatian khusus dalam hal pencegahan penyakit seperti hipertensi dan masalah kesehatan lainnya yang sering dialami oleh lansia.

“Dengan adanya Pos LitKes, kami berharap masyarakat bisa lebih peduli terhadap kesehatannya.

Terutama bagi lansia, kami memberikan fasilitas untuk mendeteksi kesehatan seperti tensi darah, berat badan, lingkar perut, dan lainnya. Ini sebagai upaya preventif agar masalah kesehatan bisa diketahui lebih dini,” jelasnya.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Universitas Diponegoro dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.

Dengan adanya program Pos Satelit Kesehatan, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah menjaga dan memantau kesehatannya, serta mengurangi angka penyakit yang dapat dicegah dengan deteksi dini.

Ketua Lembaga Penelutian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Undip Prof. Dr. Ing. Ir. Suherman, S.T., M.T. menambahkan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (Undip) memiliki peran penting dalam kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama dengan berbagai pihak. 

LPPM bertugas untuk merencanakan, memantau, dan mengoordinasikan seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen di Undip. Selain itu, LPPM juga mengelola pengabdian masyarakat yang menjadi bagian dari kewajiban dosen, serta membangun kerjasama dengan industri dan pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Sebagai contoh, dalam pengabdian kepada masyarakat, LPPM menginisiasi berbagai kegiatan, salah satunya adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.

KKN tematik ini melibatkan mahasiswa dalam kegiatan yang berfokus pada pengembangan desa dan masyarakat, serta penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Selain KKN, LPPM juga mengelola program lain seperti IDB UIPTEK (Inovasi Desa dan Bantuan Teknologi) serta proyek kerja sama dengan berbagai industri besar, termasuk Pertamina dan pemerintah provinsi.

Salah satu contoh nyata dari program pengabdian yang dikelola oleh LPPM adalah pemasangan teknologi pengolahan air asin menjadi air tawar. 

Program ini telah berhasil dipasang di beberapa daerah seperti Pekalongan, dan saat ini sedang dalam tahap pengembangan di wilayah Demak, Jepara, Pati, dan Rembang. Program ini merupakan hasil kerjasama antara LPPM, pemerintah daerah, dan berbagai sektor industri, yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih.

Untuk memastikan kegiatan pengabdian ini berjalan sesuai dengan tujuan dan arah kebijakan Undip, LPPM turut berperan dalam proses pendanaan dan pemantauan.

Setiap program pengabdian, termasuk KKN tematik, dimulai dengan perencanaan yang matang, diikuti dengan pengajuan proposal oleh ketua program.

Proposal tersebut akan dievaluasi oleh tim seleksi untuk menentukan kelayakan pendanaan.

LPPM bertugas untuk memastikan bahwa setiap kegiatan pengabdian tersebut selaras dengan kebijakan rektor yang menekankan pada kualitas dan manfaat bagi masyarakat.

LPPM juga memastikan bahwa setiap kegiatan pengabdian ini melibatkan proses evaluasi dan monitoring secara berkala untuk melihat sejauh mana dampak yang dihasilkan bagi masyarakat.

Selain itu, kegiatan-kegiatan ini tidak hanya terbatas di wilayah Tembalang, tetapi juga diperluas ke daerah lain, seperti Demak, yang juga menerapkan Poslitkes (Pos Satelit Kesehatan), sebagai bagian dari program pengabdian yang digagas oleh dosen-dosen Undip.

Setiap dosen dapat berperan aktif dalam pengabdian kepada masyarakat, salah satunya melalui penerapan teknologi dan solusi yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Hal ini menjadi contoh komitmen Undip untuk terus memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam berbagai aspek, baik melalui penelitian, pendidikan, maupun pengabdian.

Kegiatan-kegiatan seperti KKN tematik,Pos LitKes, dan lainnya menunjukkan bahwa LPPM Undip terus berupaya untuk menjadikan kampus ini tidak hanya sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif dalam masyarakat.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik industri maupun pemerintah, diharapkan pengabdian ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.