MBG
Kisah Pedagang Beras di Blora Merugi Sejak Ada Program MBG, Dahulu Sehari 20 Kilo
Fatonah duduk di atas kursi kecil di lapaknya, di sebuah lorong Pasar Rakyat Sido Makmur Blora.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
(Iqbal/Tribunjateng)
PEDAGANG BERAS - Pedagang beras di Pasar Rakyat Sido Makmur Blora, Fatonah, saat di lapaknya, Sabtu (2/8/2025).
Selain pedagang kantin, konsumen Fatonah juga berasal dari warga rumahan, dan pedagang nasi goreng.
"Tapi ya Alhamdulillah, masih ada masyarakat yang beli beras, dan biasanya juga pedagang nasi goreng itu juga belinya di sini," paparnya.
Kendati demikian, Fatonah tetap memprioritaskan kualitas beras yang dijualnya.
"Untuk beras yang saya jual ini beras-beras dari petani lokal, tapi kualitasnya yang bagus, karena itu yang disukai konsumen," paparnya.(Iqs)
Berita Terkait:#MBG
| Dapur SPPG Modern dan Steril di Gunungpati Produksi Ribuan Porsi MBG untuk Anak Sekolah |
|
|---|
| Baru 5 Dapur SPPG di Semarang Kantongi Sertifikat SLHS, Ternyata Ini Kendala Terbesarnya! |
|
|---|
| Harga Telur di Kabupaten Semarang Naik hingga Rp30 Ribu per Kg, Disebut Gara-gara MBG |
|
|---|
| Program MBG di Wonosobo Dihentikan Sementara Karena Anggaran Belum Cair |
|
|---|
| Apindo Semarang Sebut MBG Jadi Motor Penggerak Ekonomi Baru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250802_PEDAGANG-BERAS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.