Mulianya Hati Tiwi Pegawai BPS yang Dibunuh Rekan Kerja, Bawa Koper Penuh Buku dari Magelang
Saat itu, seorang rekan kerja berupaya menghubungi keluarga karena Tiwi tak kunjung masuk kantor seusai masa cutinya berakhir
Komunikasi terakhir keluarga dengan Tiwi terjadi melalui panggilan video bersama adiknya.
Saat itu, Tiwi yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara, bercerita ingin pulang ke Magelang pada September bertepatan dengan momen ulang tahunnya.
“Tapi saya bilang, nggak usah pulang sekarang, kemarin kan baru pulang Lebaran. Biasanya dia memang pulang dua kali setahun,” kenang Listyawardani.
Meski tak lagi bisa bertatap muka, keluarga mengenang Tiwi sebagai perempuan yang supel, berjiwa sosial tinggi, dan memiliki semangat juang besar.
Mereka berharap proses hukum terhadap kasus ini berjalan adil, serta pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.
“Harapan kami, hukum ditegakkan seadil-adilnya. Biar negara yang menegakkan hukum setegak-tegaknya,” pungkas Karyanto.

Kronologi Kematian Tiwi
Karya Listyanti Pertiwi (30), pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, Maluku Utara, ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya pada Kamis (31/7/2025).
Tiwi, panggilan akrabnya, berasal dari Magelang, Jawa Tengah.
Dia dibunuh oleh rekan kerjanya sendiri, Aditya Hanafi (27).
Hanafi merupakan Statistisik Ahli Pertama di BPS Haltim yang sempat meraih predikat Employee of the Month pada Januari 2025.
Enam hari setelah menghabisi nyawa Tiwi, Hanafi melangsungkan pernikahan dengan rekan kerja lainnya, AFM.
AFM akhirnya buka suara dan memberikan klarifikasi terkait kasus pembunuhan yang dilakukan suaminya.
Kronologi awal
Melalui penasihat hukumnya, Rusdi Bachmid, AFM menegaskan bahwa pertemuan terakhirnya dengan Tiwi berlangsung pada 9 Juli 2025 di Ternate, sehari setelah mengajukan cuti nikah.
Tiwi, AFM, dan AH diketahui sama-sama bekerja di BPS Haltim.
Bahkan, Tiwi dan AFM sempat tinggal serumah di rumah dinas.
Setelah pertemuan terakhir pada 9 Juli, komunikasi mereka terhenti hingga 17 Juli, ketika Tiwi sempat menelepon AFM, tetapi tidak terjawab.
"Setelah itu, saksi AFM dan korban tidak pernah berkomunikasi lagi sampai 17 Juli, ketika korban sempat menelepon saksi, tetapi tidak sempat diangkat karena saksi sedang mengurus pernikahan," ujar Rusdi dalam konferensi pers di Kota Ternate, dikutip dari Antara, Kamis (14/8/2025).
Kontak keduanya kembali terjadi pada 24 Juli, saat AFM mengirim undangan pernikahan fisik ke Haltim melalui mobil lintas.
AFM meminta Tiwi mengecek barang tersebut lewat pesan singkat, namun tidak mendapat balasan.
"Saksi meminta korban mengecek mobil lintas tersebut lewat chat, tapi tidak dibalas meski pesannya sudah centang dua," kata Rusdi.
Persiapan pernikahan dan kepergian AH ke Mabapura
Sejak 9–15 Juli, AFM dan AH sibuk mempersiapkan pernikahan.
AFM tinggal di rumah orangtuanya di Ternate Selatan, sedangkan AH di Ternate Tengah.
Pada 15 Juli, mereka masih bertemu.
Namun, keesokan harinya AH mengirim foto dirinya terluka dan berada di Puskesmas Mabapura.
AH mengaku pergi ke Mabapura untuk mengambil dokumen di rumah dinasnya, meski AFM sempat menegaskan dokumen itu tidak penting.
Sejak 16–19 Juli, AFM meminta AH kembali ke Ternate, tetapi ia baru pulang pada 20 Juli, bersamaan dengan kedatangan orangtuanya dari Jakarta untuk menghadiri pernikahan.
Gelagat Aneh suami jelang pernikahan
Pesta pernikahan AFM dan AH berlangsung pada 27 Juli 2025.
Namun, sejak kembali dari Mabapura, AH kerap menangis dan meminta dirukyah, mengaku melakukan kesalahan besar yang ia sebut sebagai judi online dengan kerugian lebih dari Rp 100 juta.
Pada 31 Juli, AFM terkejut menerima kabar dari grup WhatsApp kantor bahwa jasad Tiwi ditemukan di Haltim.
Saat jenazah tiba di Ternate pada 1 Agustus, AFM dan AH ikut menjemput dan mengantar ke bandara untuk dipulangkan ke Magelang.
Di RSUD Chasan Boesoirie, AFM mengetahui bahwa jasad Tiwi sudah tinggal tengkorak dan diperkirakan meninggal lebih dari 10 hari, waktu yang bertepatan dengan keberadaan AH di Mabapura.
Pelaku menyerahkan diri
Pada 1 Agustus, AH membantah terlibat pembunuhan.
Ia juga mengaku masih memiliki uang sekitar Rp 50 juta dari sisa kredit yang diajukan 4 Juli 2025.
Namun, pada 3 Agustus, AH kembali menuju Haltim karena masa cutinya berakhir.
AFM dan ibunya mengantarnya hingga Pelabuhan Sofifi, tetapi sopir mobil lintas kemudian mengabarkan AH tidak sampai ke Mabapura dan turun di Ekor.
Keesokan harinya, AFM mendapat kabar bahwa AH menyerahkan diri ke polisi dan mengaku sebagai pelaku pembunuhan Tiwi.
Penyerahan diri dilakukan bersama mantan Kepala BPS Haltim. (sebagian dimuat di Tribunjogja)
Ade Mulyana Ternyata Menaruh Hati ke Dea, Majikan yang Ia Bunuh, Pernah Adu Domba dengan Suaminya |
![]() |
---|
Suami Kerap Nangis dan Minta Dirukyah, Kata Istri Pelaku Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS Asal Magelang |
![]() |
---|
Hubungan Gelap Berawal Perkenalan di TikTok Berakhir Tragis di Penginapan |
![]() |
---|
Pemicu Remaja 20 Tahun Bunuh Neneknya di Blora: Keinginan Kuliah Tidak Direstui Ibu |
![]() |
---|
Awal Mula Fery Mulai Curiga Ade Sebagai Pembunuh Dea: Padahal Istri Saya Gak Suka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.