Jam operasionanya untuk hari Senin-Kamis pukul 11.00 hingga 20.00.
Sedangkan Jumat-Minggu buka pukul 11.00 hingga 21.00.
"Kami mengatur jam bukanya saja, karena kami jual sembako untuk memenuhi kebutuhan," ucap Departement Manager Food dan Drink Hypermart, Agus Sri.
Agus menambahkan, imbas dari isu virus corona itu membuat pengunjungnya menjadi semakin sepi.
Namun dari segi transaksi penjualan ada kenaikan, terutama pada komoditas-komoditas sekunder dan primer.
"Seperti sabun dan sembako itu transaksinya malah meningkat," lanjutnya.
Dia mencegah terjadinya penimbunan sembako dengan memberlakukan pembatasan.
Meskipun fenomena borong bahan pokok seperti gula,beras, telur dan minyak belum ditemukan pada gerainya tersebut.
"Kami juga melayani delivery order dengan minimal pembelian Rp 150 ribu, maksimalnya Rp 400 ribu."
"Jarak pengiriman maksimal lima kilo dari Hypermart," terangnya.
Terpisah, Pengusaha Busana di Pasar Bitingan, Endang Iriani (58), menjelaskan, sejak pembatasan berkumpul di area publik membuat omzetnya turun hingga 90 persen.
Endang yang memiliki lima cabang di beberapa lokasi itu menilai harus bersabar menghadapi ujian tersebut.
"Harapannya biar cepat berakhir, karena omzetnya turun drastis sampai 90 persen," jelas dia.
(Raka F Pujangga)
• 1 Pasien di Garut Dinyatakan Positif Virus Corona, Pemudik dari Jakarta
• BREAKING NEWS: Tanggul Sungai Bodri Kendal Jebol, Puluhan Keluarga Diungsikan
• Penumpang Dari dan Menuju Wilayah Daop 4 Semarang Turun Drastis, Ada Kereta Api Cuma Bawa 37 Orang
• Berkat CCTV, Pencuri HP dan Laptop di Kos-kosan Ini Berhasil Ditangkap, Sempat Dihajar Massa