TRIBUNJATENG.COM, MADIUN - Seorang perempuan nekat mengirim paket narkoba ke dalam Lapas Pemuda Madiun, Jawa Timur.
Berdasarkan hasil keterangan pihak petugas lapas, paket narkoba yang diselipkan ke makanan ayam geprek tersebut ditujukan untuk sang kekasih yang saat ini sedang mendekam di lapas tersebut.
Perempuan itu diminta untuk mengambil paket dari seseorang untuk kemudian dikirim ke lapas di jam kunjungan.
Baca juga: Pengakuan MAH Pemuda Madiun yang Bantu Bjorka, Ada Sosok yang Mendatanginya Sebelum Ia Ditangkap
Seorang mahasiswi berinisial HYT ditangkap setelah kedapatan menyelendupkan lima paket narkotika untuk pacarnya, SA, yang sedang mendekam di Lapas Pemuda Madiun.
Total paket narkoba yang diselundupkan di dalam ayam geprek itu yakni sebanyak 3,5 gram sabu-sabu dan lima butir ekstasi.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim, Zaeroji membenarkan penangkapan HYT.
“Kejadiannya pada Kamis (6/10/2022) sekira pukul 14.30."
"Mahasiswi itu memanfaatkan detik-detik terakhir pelayanan kunjungan dan penitipan barang."
"Dia berharap petugas lengah," ujar Zaeroji.
Zaeroji mengatakan, HYT ditangkap setelah petugas menemukan narkoba di dalam tiga paket ayam geprek yang dititipkan.
Kalapas Pemuda Madiun, Ardian Nova berkata, petugas sudah curiga dengan gerak-gerik HYT.
"Matanya sembab."
"Seperti mata panda dan nampak buru-buru."
"HYT terlihat gelisah saat petugas membuka tiga paket makanan yang dibungkus styrofoam itu," kata Ardian.
Baca juga: Kronologi Pengirim Paket Selipkan Sabu di Botol Deodorant, Dikirim Buat Napi Lapas Sragen
Baca juga: Tak Bisa Bahasa Inggris, Begini Cara MAH Pemuda Madiun Berkomunikasi dengan Hacker Bjorka
Selain itu, petugas semakin curiga ketika melihat ayam geprek yang berukuran lebih besar, seperti ada yang mengganjal.
Setelah dibuka, ternyata dalam bungkusan pertama, petugas menemukan serbuk kristal yang dibungkus plastik klip di dalam paha ayam geprek.
Ukurannya sebesar ibu jari orang dewasa.
Paket pertama ditemukan narkotika jenis sabu-sabu dengan berat 1,5 gram.
Petugas lalu membongkar dua bungkus ayam geprek yang lain.
Pada paket kedua, petugas menemukan dua paket diduga narkotika jenis sabu masing-masing 1 gram.
Dua paket itu berisi dua pil diduga ekstasi.
"Total kami menemukan paket diduga narkotika jenis sabu dengan berat bruto 3,5 gram dan 4 butir pil ekstasi dari tiga bungkus ayam geprek,” jelas Ardian.
Perempuan asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur tersebut selanjutnya diamankan.
Berdasarkan catatan petugas administrasi, ayam geprek tersebut ditujukan untuk RA, keponakan HYT yang sedang menjalani pembinaan di Lapas Pemuda Madiun.
Namun, setelah diinterogasi petugas, ternyata paket tersebut untuk pacarnya berinisial SA (45) yang sementara menjalani masa pidana.
Baca juga: Deteksi Dini dan Perkuat Keamanan, Regu Pengamanan Lapas Karanganyar Rutinkan Giat Patroli
Cerita cinta HYT berpacaran dengan SA saat dia mengunjungi saudaranya berinial RA sebulan lalu.
"Mereka akhirnya pacaran dan sering bertemu langsung saat berkunjung ke lapas maupun memanfaatkan layanan video call yang disediakan Lapas,” ungkap Ardian.
Namun rupanya hubungan asmara itu hanya dimanfaatkan SA untuk memperdaya HYT.
Pria yang terjerat kasus penyalahgunaan narkotika itu malah meminta pacarnya untuk mengirimkan paket narkotika ke dalam lapas.
"Ternyata mereka itu sudah janjian saat terakhir HYT ke lapas."
"Di luar, SA menyuruh HYT untuk menemui temannya yang memberikan ayam geprek tersebut,” ungkap Ardian.
Untuk kepentingan penyidikan, HYT sudah diserahkan kepada penyidik kepolisian di Satreskoba Polres Madiun Kota.
Sedangkan warga binaan yang terlibat, diberikan hukuman disiplin dengan kategori pelanggaran berat. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Demi Pacar, Mahasiswi Selundupkan Narkotika ke Lapas Madiun, Disembunyikan Dalam Ayam Geprek
Baca juga: Ini Jadwal Pemanggilan Kedua Rizky Billar, Kalau Mangkir Lagi Bagaimana?
Baca juga: 18 Oktober 2022 Gianni Infantino Bertemu Presiden Joko Widodo, FIFA Mulai Berkantor di Indonesia?
Baca juga: Upaya Partai Nasdem Dongkrak Elektabilitas Anies Baswedan di Kudus, Tujuh Tim Relawan Masuk Desa
Baca juga: Kedelai Impor Lebih Laku di Kudus, Perajin Tahu Tempe: Kalau Pakai Kedelai Lokal Nambahi Kerjaan