TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bisnis durian menjadi satu usaha yang menjanjikan bagi sebagian besar pelaku usaha kuliner.
Durian menjadi satu jenis buah yang diganderungi banyak kalangan, baik masyarakat kelas bawah, menengah, hingga kelas atas.
Di Kabupaten Kudus, pemuda kelahiran Tegal, Asep Sugiharto berhasil mengembangkan bisnis durian dalam kurun waktu cukup singkat.
Asep, sapaan akrabnya, kini bisa meraih omzet hingga jutaan Rupiah dan bisa menjual ratusan buah dalam sehari.
Baca juga: Ketua DPRD Kudus: Raperda Pendidikan Mencakup 17 Ruang Lingkup Pembahasan
Ketika ditemui di kedainya di Jalan Museum Kretek, Getas, Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Asep bercerita, bisnis kulinernya dimulai sejak 2018.
Pria 37 tahun itu beranjak dari usaha bidang interior dan memilih durian sebagai usaha barunya.
Kata dia, buah durian dipilih atas dasar kegemarannya makan durian.
Tak tanggung-tanggung, Asep mengoleksi beragam jenis durian dari berbagai daerah.
Seperti durian montong, bawor, masmumar, musangking, oche atau duri hitam, mimang, dan beragam jenis durian lokal.
"Awalnya memang hobi makan durian."
"Kemudian didukung teman-teman untuk menjadi suplayer."
"Saat itu, saya beranikan diri terjun di bidang usaha kuliner durian," terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: ASTI Kudus Ikuti Turnamen Tingkat Internasional, Lawan 22 Negara
Asep menjadi suplayer durian sekira tiga tahun, dengan market pasar tujuan adalah kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Purwokerto, dan kota lainnya.
Selama itu, lanjut dia, pengetahuan terkait durian semakin matang.
Dia tertantang mengembangkan usahanya di bidang olahan durian, dengan maksud mengenalkan durian kepada masyarakat Kudus dalam bentuk olahan yang berbeda.
"Setelah jadi suplayer, saya buka toko kecil-kecilan dengan menyajikan menu, pankage durian, durian kupas, es teler durian, es dawet ayu durian, dan milkshake durian."
"Ya sebagai inovasi saja," ujarnya.
Selain menggunakan durian jenis lokal dari Kalimantan, Sulawesi, Bangka, Sumatera, Jawa, tambahnya, juga memanfaatkan durian-durian unggul jenis musangking dari Malaysia, duri hitam, dan durian montong.
Saat ini, market pasar usaha Asep menyasar masyarakat kalangan menengah ke atas.
Baca juga: Pejabat di Kudus Kunjungi Rutan saat Hari Antikorupsi, Diingatkan Korupsi Bisa Berujung Bui
Durian jenis montong dari Sulawesi dan beberapa jenis durian lokal dibanderol Rp 125 ribu hingga Rp 200 ribu per buah.
Durian jenis oche atau duri hitam dibanderol sekira Rp 600 ribu, serta durian musangking dibanderol Rp 430 ribu per buah.
"Saat ini lagi awal musim, jadinya agak mahal."
"Untuk jenis montong harganya cukup stabil Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram."
"Nanti kalau sudah musimnya, satu durian lokal dibanderol mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (9/12/2022).
Namun demikian, pihaknya dalam waktu dekat bakal membuka kedai baru yang bertujuan menyasar semua kalangan masyarakat.
Bermodalkan pengalaman, Asep bertekad menyajikan durian yang terjamin kualitasnya dengan harga bersahabat, sehingga bisa dinikmati semua pecinta durian.
"Durian yang masuk ke tempat saya melalui tahapan sortir, sehingga terjamin kualitasnya," ucapnya.
Baca juga: Apel Hari Antikorupsi di Kudus, Samani: Seluruh Agama Melarang Korupsi
Dia menyebut, durian jenis montong paling diminati pengunjung saat ini.
Selain memiliki daging yang tebal dengan rasa yang enak, harga durian jenis ini cukup stabil serta bisa dijangkau kebanyakan masyarakat.
Melalui usahanya itu, Asep bisa mengantongi omzet Rp 3 juta - Rp 6 juta dalam sehari ketika ramai.
Sedangkan waktu sepi, usahanya minimal beromzet Rp 1 juta dalam sehari.
"Kalau pas sepi, sehari paling menghabiskan 10 kilogram durian."
"Kalau pas ramai, bisa tembus 300-500 buah dalam sehari."
"Dan ini kami jual dengan cara offline, belum merambah ke online," jelasnya.
Asep berharap, usaha yang digelutinya saat ini bisa membawa berkah bagi keluarganya dan bisa berkembang terus lebih maju. (*)
Baca juga: Pengelola SPBU Tlogowungu Pati Diperas Dua Wartawan Gadungan, Minta Uang Rp 15 Juta
Baca juga: Hadapi Persebaya Tanpa Diperkuat Pemain Andalan Persib, Ini Kata Luis Milla
Baca juga: Bupati Sukoharjo Geram Sampah Menumpuk di Sungai Siluwur, Camat Weru Diinstruksi Bersih-bersih
Baca juga: Sarankan Pemilu 2024 Dipikir Lagi, Ketua MPR: Ada Sejumlah Potensi yang Perlu Diwaspadai